20

4K 350 2
                                    

Renjun masih terus berlari karena dikejar oleh jaemin yang telah basah tapi sepertinya Dewi Fortuna tidak berada di pihaknya karena renjun terjatuh dan itu membuat jaemin mempercepat langkahnya lalu diapun langsung membantu renjun berdiri dengan wajah paniknya.

"Apa ada yang terluka?" Paniknya. Renjun hanya tertawa pasalnya jaemin sangat lucu sekarang. Sudah jelas-jelas dia jatuh di tanah bagaimana mungkin ada yang luka.

"Saya bertanya renjun. Kenapa kamu tertawa?" Ucap jaemin.

"Aku baik-baik saja hyung." Ucap renjun tersenyum dan jaemin langsung membantu renjun berdiri lalu membersihkan celana sih mungil itu.

"Jangan membuat saya cemas renjun." Ketus jaemin.

"Mianhe Hyung."Ucap renjun tersenyum dan jaemin hanya mengangguk lalu diapun hendak pergi tapi renjun lebih dulu menahan tangannya dan diapun menarik jaemin yang belum siap menuju bibir pantai lalu diapun bermain air sedangkan jaemin hanya menatap mahkluk mungil yang sangat cantik saat ini dimatanya.

"Sekarang kita impas Hyung. Karena aku juga sudah basah." Ucap renjun menghadap pada jaemin.

"Yasudah. Apa main airnya sudah selesai?" Ucap jaemin tersenyum pada sih mungil itu.

"Hmm." Ucap renjun mengangguk.

"Karena jam sudah sangat sore sekali. Kita sepertinya tidak bisa pulang kerumah." Ucap jaemin.

"Jadi kita akan kemana Hyung?" Bingungnya.

"Kita menginap disekitar sini saja. Saya juga membawa baju ganti yang lebih dan bisa kau gunakan." Ucap jaemin tersenyum lalu menggenggam tangan renjun dan menjauh dari bibir pantai menuju tempat penginapan yang ada.







_____________







Jaemin menunggu renjun yang sedang mandi dengan menikmati udara yang sangat segar sekali menyapa tubuhnya.

Tak lama setelah itu, renjunpun keluar dari toilet dengan baju kemeja kebesaran milik jaemin dan celana selutut milik jaemin. Yang membuatnya sedikit takut keluar. Takut diapa-apakan oleh jaemin.


Ceklek.


Jaemin sontak masuk bersamaan dengan renjun yang telah keluar dari toilet, dan jaemin benar-benar sangat takjub dengan apa yang dia lihat. Renjun benar-benar sangat menggoda tapi dia pasti akan menahan diri sebisa mungkin.

"Ayo tidur." Ucap jaemin lalu menuju tempat tidur itu. Dan renjun hanya mengikuti dengan kepala yang menunduk karena sangat takut dan ini bukan renjun sekali. Saat renjun telah duduk, diapun langsung ditarik jaemin ke pangkuannya membuat matanya membulat seketika.

"Kamu sangat berbahaya bagi saya, renjun." Ucap jaemin.

"Mianhe Hyung, tapi bajunya." Cicit renjun menunduk dengan wajah memerah.

"Lihat saya, renjun." Ucap jaemin dengan suara deep voice nya.

Renjun sontak mengangkat kepalanya dan diapun membulatkan matanya karena jaemin yang mencium lembut bibirnya bahkan renjun sampai terlena dan ikut membalas secara perlahan ciuman itu.








_________









Hari sudah jam 22:00 dan haechan sekarang tengah bersiap-siap untuk tidur tapi tidak jadi karena bell apartemennya yang berbunyi dan dia dengan kesal akhirnya membuka pintunya.

"Pak jeno?" Kagetnya.

"Haechan jangan tinggalkan saya." Ucap jeno sembari memeluk pria manis berstatus muridnya itu.

Haechan masih tertegun, perasaan dia tadi meminta jeno untuk menunggunya kenapa sekarang jeno sangat ketakutan seperti ini?

"Memangnya saya mau kemana pak?" Bingung Haechan hingga jeno melonggarkan pelukannya dan menatap wajah bingung yang sangat menggemaskan itu.


Cup.


Haechan membulatkan matanya karena jeno mengambil ciuman pertamanya.

"Itu ciuman pertama saya Haechan. Saya tidak mau kamu pergi, karena di dalam mimpi kamu meninggalkan saya." Ucap jeno dan memeluk Haechan erat lagi.

"Itu juga ciuman pertama saya pak. Bapak tenang saja saya tidak akan pergi kemanapun." Ucap Haechan membalas pelukan gurunya itu, setidaknya sekarang dia tidak ingin menyuruh jeno menunggu dan kehilangan orang yang dia cintai, karena jeno hanya untuknya bukan orang lain
















—————


Maaf kalo ada typo yaa

A Good Wife Is Tsundere - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang