03

5.3K 537 6
                                    

Renjun masih terkejut jika jaemin yang akan di jodohkan dengannya, apalagi orangtua mereka kini tengah berbincang mengenai tanggal pertunangan, rasanya renjun ingin hilang  saja. 

"jadi apa renjun keberatan tentang perjodohan ini?" tanya irene dengan senyum ramahnya

"eum... Renjun" renjun sedikit ragu dan ingin menolak tapi tatapan dari ayahnya membuatnya menciut

"renjun tidak keberatan, hanya saja renjun masih sedikit terkejut jika pak jaemin yang akan menjadi calonnya" ucap renjun

Sementara itu jaemin hanya memandang renjun dengan senyum tipisnya, walau tidak dapat dipungkiri jika renjun memang sedikit terkejut.

"jaemin, kenapa tidak bilang kepada mama jika kau guru di sekolah renjun?" tanya irene melayangkan tatapan meminta penjelasan

"jaemin belum pasti jika itu renjun yang di maksud mama" jawab jaemin santai

"baiklah, bagaimana dengan niat kita chanyeol?" ucap suho

"tentu akan kita lakukan" balas chanyeol

"apa maksud kalian?" tanya wendy yang bingung dengan suaminya

"renjun dan jaemin akan tinggal bersama di apart yang sudah kami sediakan" jelas chanyeol

"hah?!"

Renjun kembali terkejut dengan ucapan ayahnya itu,  tinggal berdua dengan jaemin? Renjun tak bisa membayangkan apa yang terjadi nantinya

"ya, kami sudah menyiapkan semuanya dan bagaimana jaemin?  Kau setuju?" tanya suho meminta persetujuan jaemin

"tentu, aku setuju.  Lagi pula aku bisa mendekatkan diriku dengan renjun, bukan begitu Renjun?" ucap jaemin dengan menatap renjun

"ahh...  Iya,  benar yang pak jaemin katakan" gugup renjun,  hilang  sudah renjun yang bersikap dingin

"tapi,  bagaimana dengan barang barang pak jaemin dan renjun?"renjun bertanya pada semua yang ada di hadapannya

"ayah sudah menyuruh orang menyiapkannya dan membawa ke apart saat kita pergi ke sini" ucap chanyeol

"baiklah"

"yasudah,  kalian pulang saja. Besok renjun  juga sekolah kan?" ujar irene

"benar,  kalian pulang ke apart dan istirahat" ucap wendy menimpali irene

"baiklah, ayo renjun"ajak jaemin dan renjun dengan spontan mengangguk

"kami pamit" ujar jaemin

"hati hati di jalan,  jangan canggung saat di apart" ucap suho sedikit meledek kedua sejoli itu














Saat di perjalanan, rasa canggung menerjang mereka berdua. Di dalam mobil hening yang ada tanpa ada salah satu yang ingin memulai pembicaraan. 

"kenapa bapak mau perjodohan ini?" tanya renjun,  ia mencoba mencairkan suasana ya walau dengan rasa keingin ketahuannya

"saya?" ujar jaemin

"iya"

"kamu lucu, saya suka"

4 kata yang membuat renjun sedikit salah  tingkah. 

"aku tampan bukan lucu" ketus renjun

"terserah, bagi saya kamu lucu"

"sialan" gumam renjun

Jaemin hanya tersenyum kecil, mungkin ia butuh proses  untuk membuat lelaki manis di samping nya luluh padanya. 















A Good Wife Is Tsundere - ENDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon