Rasa < 11 >

27.3K 1.2K 11
                                    

"kalo butuh apa-apa bilang aja ya kai" ucap Ayudia

Kaia tersenyum "iya mbak"balas Kaia

Ternyata masih ada orang baik di dunia ini, setelah Ayudia dan Sania pulang Kaia masuk ke rumahnya, dia sangat merindukan Monika

Gadis itu tengah melanjutkan s2 nya di Belanda, untung saja Monika sudah bertemu dengan Ghali, bahkan dia yg memberi nama pada putranya

"Unda" panggi Ghali

"Kenapa sayang hm?" Tanya Kaia

"Om kevan Ndak kesini?" Tanya bocah itu

Kaia tersenyum"om kevan sekolah sayang, nanti juga dia kesini"

Ghali ndusel di dada Kaia"ayah belum pulang ya nda?" Lirih bocah itu

"Ayah kan sibuk sayang, nanti dia juga pulang kok" ucap Kaia

"Unda, pelut Ghali sakit" ucapnya tiba-tiba

"Sakit lagi?, Bunda ambilin obatnya ya" Ghali mengangguk

Bocah itu sangat sering sakit perut membuat Kaia panik, walaupun Kaia sering membawa Ghali ke bidan. Tapi sang bidan hanya memberikan obat saja pada Ghali

Kaia tak sanggup jika harus membawa anaknya ke rumah sakit, uangnya tidak cukup untuk berobat. Walaupun dia bisa saja meminta pada kevan, tapi dia tidak mau membebani pria itu

"Nih sayang, minum obatnya ya. Trus bobo" Ghali meminum obat nya lalu tidur di sebuah ranjang kecil yg ada di rumah

"Unda, jangan pelgi" Kaia menggeleng sembari mengusap keringat Ghali

"Bunda disini sayang, jangan khawatir" balas Kaia

Keesokan harinya, Ghali sedang bermain dengan kevan,  semalam kevan datang dengan membawakan banyak mainan yg di belinya

Kaia memarahi adiknya itu karena terlalu memanjakan Ghali, tapi dia juga bersyukur karena mempunyai adik seperti kevan itu

"Kak, mungkin aku selama 3 bukan gak bakal kesini" ucap kevan

"Lho kenapa?" Tanya Kaia

"Aku bentar lagi ujian, trus ngurus aku mau lanjut kemana" Kaia tersenyum

"Kamu harus bahagiain mama sama papa ya, jangan kayak kakak" ucap kaia

Kevan memeluk sang kakak"kakak hebat" ucap kevan yg merasa bangga karena Kaia Wanita yg sangat hebat menurut nya setelah sang mama

"Mau nginep disini boleh?" Kaia mengangguk

Kevan sering menginap disini, tentu tanpa pengetahuan orngtua mereka. Jika tidak, kevan akan dijauhkan dari Kaia lgi

"Boleh, kamu temenin Ghali aja dikamar, biar kakak tidur disini" ucap Kaia

"Jangan, disini hujan. Klo kakak tidur Disini nanti klo airnya rembes ke tanah gimana?, Lagipula Disini bocor"ucap Kevan

"Gapapa kev"

"Kakak kenapa gak mau tinggal di apartemen aku, rumah ini gak layak untuk di tempati. Gimana klo hujan trus ditambah angin kencang gimana? Kalian bisa keruntuhan" ujar kevan

"Bukan masalah itunya kev ta-"

"Undaaa!" Teriak Ghali dari kamar

"Kenapa ghal?" Panik Kaia yg langsung berlari ke kamar di ikuti Kevan

"Unda, ulel hiks" tunjuk Ghali ke pojok kamar

Kaia menatap arah yg di tunjuk Putranya, disana ada ular yg ukurannya tidak di bilang kecil"astaga, kev Gimana ini?!" Panik Kaia

R A S A [Selesai]Where stories live. Discover now