Rasa < 32 >

20.3K 955 3
                                    

Kaia Sedari tadi merapalkan doa, dia sedang menunggu operasi yg sedang dijalankan sang anak, di sampingnya ada Raka yg menggenggam tangan sang istri

"Kalian udah makan?" Tanya Sania

Raka menggeleng"makan dulu gih, biar bunda sama ayah yg jaga. Papa sama mamanya Kaia juga ada" ucap Sania

"Kaia gak laper bund" balas Kaia pelan

"Kai, kamu punya maag. Makan ya" bujuk Kania sang mama

Kaia menggeleng "Ghali ma" Lirih Kaia

Kania mengelus kepala sang anak"Ghali akan baik-baik aja, kamu makan ya. Kalo kamu sakit Ghali nya sedih" ucap wanita itu

Raka mengelus tangan Kaia"kai?"

Kaia mengangguk "iya" Raka melingkarkan tangannya di pinggang Kaia

"Kita cari makan dulu, Titip Ghali" ucap Raka

"Iya" balas Mereka

Raka dan Kaia berjalan beriringan menuju kantin rumah Sakit, Kaia sebenarnya tidak tega meninggalkan putranya

"Kai, mau makan apa?" Tanya Raka saat mereka sudah tiba di kantin rumah Sakit

"Apa aja kak" balas Kaia pelan

Raka menghela nafasnya lalu mengangguk, Pria itu berjalan ke arah penjual di kantin dan Memesan 2 nasi goreng dan es teh manis. Lalu dia kembali menghampiri sang istri

Pria itu menggenggam tangan istrinya, dia tau apa yg dirasakan Kaia. Dia juga merasakannya, gelisah, khawatir, takut. Bercampur aduk di hatinya

Mengapa dosa dirinya Ghali yg tanggung? Dia masih kecil. jika bisa di gantikan, lebih baik dia yg terbaring lemah tak berdaya daripada melihat sang anak harus menderita karena penyakitnya

"Ini mas mbak pesanannya" Raka mengangguk

"Terimakasih bu" ucap Raka

Raka mengarahkan 1 piring nasi goreng kepada Kaia"makan" ucap pria itu

Kaia mengambil sendok itu lalu menyuapkan sedikit demi sedikit nasi goreng itu ke mulutnya, Raka membenarkan rambut Kaia yg mengganggu wanitanya

"Kak" panggil Kaia

"Hm?" Ghali gak akan kenapa-napa kan?

Raka mengangguk "dia gak akan kenapa-napa" ucapnya

Sedangkan di depan ruang operasi, keluarga Kaia dan Raka tetap merapalkan doa untuk kesembuhan cucu Mereka

Sedangkan Ayudia Sedari tadi menatap pintu ruang operasi, dia pernah ada di posisi Kaia. Saat Arkan jatuh dari tangga dan harus di operasi karena di otaknya ada gumpalan darah

Kaia juga yg menolong Arkan saat dokter mengatakan jika Arkan membutuhkan golongan darah a+ . Untung kaia memiliki golongan darah itu

Dan sekarang, semua itu terjadi pada Kaia. Dia harus merasakan kekhawatiran karena tumor yg menggerogoti tubuh putranya

"is Ghali okay? I'm so scared mom "lirih Arkan

"Ghali baik-baik aja kok" Ayudia mengecup kening putranya

"Ayudia kamu pulang aja, nanti Arka marah-marah lagi" ucap Sania

"Tapi bund" Sania tersenyum

"Udah gapapa, Ghali kita yg jagain. Gak udah khawatir" ucap wanita paruh baya itu

R A S A [Selesai]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora