Rasa < 20 >

27.1K 1K 3
                                    

"kenapa kalian ada disini?" Tanya Ari datar

"Om" Raka hendak menyalimi tangan Ari tapi pria itu tidak perduli dan langsung pergi kedalam

Kaia menundukkan kepalanya dia tau jika sang papa semakin membencinya sekarang karena dia tau siapa ayah dari anaknya sekarang

"Masuk nak" Kania mempersilahkan Kaia dan Raka masuk kedalam, ibu hamil itu berjalan lebih dulu Masuk kedalam

"Ma" panggil Kaia

"Papa benci banget sama Kaia ya?" Tanya wanita itu, Raka yg mendengar ucapan dari Kaia semakin mempererat genggaman tangannya

"Papa kamu gak benci sama kamu kai, dia sering ngekhawatirkan kamu setiap malam" Kaia menggeleng

"Jangan bohong ma" lirih Kaia, wanita itu meneteskan air matanya karena tak sanggup jika Ari terus-menerus membencinya

Kania memeluk putrinya"pulang ya kai, mama mohon" ucap wanita paruh baya itu

Kaia menggeleng "maaf ma, papa gak bisa Nerima aku lagi. Aku gak pantes jadi anak Kalian, semua orang udah kenal aku sebagai perempuan murahan"

"Kai" tegur Raka, karena Pria itu tidak suka jika Kaia mengucapkan kata itu lagi

"Maaf Tan, kita kesini mau minta izin. Saya minta restu sama kalian buat nikahin kaia" ucap Raka tegas

Kania menatap Raka"mama izinin, tapi.." wanita itu menggantung ucapannya

"Untuk apa minta izin? Dia bukan bagian dari keluarga ini lagi jika kamu mau bawa dia pergi kemanapun itu" hati Kaia sakit mendengar ucapan tajam dari sang papa

"Om!"

"Karena kalian, perusahaan saya hampir bangkrut. Banyak yg mencabut kerjasama dari perusahaan saya karena scandal kalian. Dan kamu" Ari menunjuk Kaia yg Sudah menangis"saya malu menyebut kamu sebagai anak saya!, Anak yg dulu saya banggakan sudah mati"

"Mas!" Bentak kania

"Aku tau pa, aku sadar bukan perempuan baik-baik. Makasih udah hina aku, anak kandung papa sendiri. Aku gapapa sama ucapan papa tadi I still love you pa" ucap Kaia dengan suara bergetar

"Aku gak akan pernah benci papa sampai aku mati sekalipun, papa cinta pertama aku. Mau sebenci apapun papa ke aku" wanita itu tersenyum walau hatinya sudah seperti di remas-remas

"Ayo pergi" ajak Kaia pada Raka

Pria itu mengangguk, dia juga merasa sakit mendengar ucapan yg di lontarkan Ari yg notabe nya ayah kandung Kaia. Ini salahnya, dia yg menyebabkan Kaia jauh dari keluarganya, dan dia ingin menyatukan keluarga wanita nya kembali

"Ma, pa Kaia pamit. Maaf udah ganggu kalian, Kaia gak akan ganggu hidup kalian lagi, semoga kalian bahagia. Dan aku juga bakal jauhin kevan dan pergi dari rumah kevan, aku gak perduli bakal tinggal di jalan sekalipun. Love you" Kaia menggandeng tangan Raka lalu menariknya ke luar

Di luar rumah, Kaia langsung menangis sejadi-jadinya, rasa sakit hati, kecewa yg ada di dirinya sekarang. Raka memeluk Kaia dengan erat, Pria itu bisa merasakan perasaan Kaia sekarang

"Kita jalani hidup yg baru kai" bisik Raka

***

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Kaia Hana arasthasya binti Ari adji Wicaksono dengan mas kawin uang 70 juta dan 1 unit rumah tunai!" Ucap Raka dengan suara bergetar ditambah air matanya yg ikut menetes

"Gimana saksi sah?"

"Sah!"

Kaia dan Raka melangsungkan akad di rumah adik laki-laki dari Ari, Pria itu yg menjadi wali nikah Kaia, umur Kaia dan om nya itu hanya terpaut 5 tahun. Om nya itu menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya, dan untung sekarang dia sedang ada di Jakarta

R A S A [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang