Rasa < 19 >

25.2K 1.1K 7
                                    

Plak

"Gila? MAKSUD KAMU APA RAKA MAHENDRA?!" teriak sang bunda

Raka sedari tadi menundukkan kepalanya "maaf bund" lirih Raka

"Jadi Ghali anak kandungnya kamu?" Tanyanya pelan

Raka mengangguk"bund, Raka tau Raka salah, tapi Raka Mohon jangan benci Kaia sama anak Raka" ucap Raka, pria itu berlutut di hadapan sang bunda"benci Raka aja bund, Raka yg salah disini" lanjutnya

"Jangan korbanin diri Lo buat lindungi perempuan itu Raka, gue tau Lo gak sebrengsek itu, ya kalo Lo ngelakuin itu pasti di jebak, perempuan mana yg gamau sama Lo Raka, dan cewek yg Lo bela itu sama aja seperti perempuan murahan yg jual Dirinya ke lo"

Raka yg mendengar ucapan sang kakak langsung terpancing emosi, dia berdiri lalu menghampiri Arka yg sedari tadi duduk di sofa

Bugh

"Jaga ucapan Lo bangsat!" Bentak raka

"RAKA!" Teriak sang ayah yg barusaja datang

Rega menarik kerah kemeja Raka lalu menyudutkan pria itu ke tembok, tatapan Rega sangat tajam membuat siapapun yg melihatnya pasti akan takut

"Udah berani ngelakuin itu hah? Ayah gak pernah ngajarin kamu jadi cowok pengecut Raka, dan kamu Arka, apa pantas menyebut seorang perempuan seperti itu? Ayah gagal mendidik kalian, anak seorang panglima seperti ini? Sepertinya jabatan ini udah gak cocok untuk ayah. Lebih baik ayah mengundurkan diri karena malu sudah gagal menjadi seorang ayah yg baik" Rega melepaskan kerah kemeja putra nya

Sedangkan Sania sudah menangis sejadi-jadinya, dia tak menyangka jika wanita yg dia bantu saat itu sedang mengandung anak dari putranya sendiri

Berapa banyak penderitaan yg di berikan putranya kepada Kaia? Melihat Kaia seperti itu saja dia tau jika wanita itu sangat terluka, dan itu semua di sebabkan oleh putranya

"Tanggung jawab Raka, perbuatan mu tidak bisa di toleransi" ucap Sania

"Bund! Raka harus menikah sama elena!" Protes Arka

"Biarkan adikmu mencari cintanya sendiri" ucap Rega yg langsung pergi ke kamarnya diikuti Sania

Kini tinggal Raka, Arka dan Ayudia. Arka menatap tajam adiknya"nikah sama elena, kalo nggak perusahaan keluarga kita bakal hancur raka" ucap Arka

Raka menatap sang kakak"bang, sampai kapanpun gue gak akan nikah sama perempuan itu, sampai gue mati sekalipun!" Raka mengambil jas nya lalu pergi dari rumah itu

"Raka tunggu!" Teriak Arka

Ayudia memegang pundak suami nya"aku kecewa sama kamu mas, kamu jual adik kamu sendiri demi perusahaan, bahkan kamu hina temen aku. Apa kamu lupa? Arkan masih hidup karena pertolongan Kaia, jangan lupa sama orang yang menolong kita, jangan lupa diri" ucap Ayudia lalu meninggalkan Arka

***

Raka duduk termenung di sisi danau, dia takut jika Kaia Semakin membencinya karena hal ini, ditambah semua orang sudah mengetahui identitas nya

Tiba-tiba ada yg memegang pundaknya, Raka menoleh ke belakang. Betapa terkejutnya dia melihat Kaia yg tengah menggendong Ghali

"K-kai"

Kaia berjalan kedepan lalu duduk di sebelah Raka, dan Ghali berpindah ke pangkuan Raka"ayah" panggil bocah itu

"Hm?"

"Jangan sedih" ucapnya membuat Raka tersenyum

"Nggak sayang" balas Raka sembari mengelus kepala putranya

"Maaf ya kai" lirih pria itu

"Kamu gak salah, kita berdua yg salah" ucapnya

Raka menggeleng"nggak kai, aku yg salah. Maaf"

"Ajak aku ketemu orang tua kamu kai" kaia menoleh kesamping

"Buat apa?"

"Minta izin nikahin kamu" ucap Raka

"Maaf aku gak bisa" balas Kaia pelan

"Aku mohon kai, demi ghali" ucapnya

Kaia menatap Ghali yg berada di pangkuan Raka"aku belum siap nikah sama kamu kak, aku belum siap terluka lagi" Lirih Kaia

Raka menggenggam tangan Kaia menggunakan sebelah tangannya"aku gak bakal buat kamu terluka lagi kai, aku janji. Kalo aku buat kesalahan lagi, Tolong tegur aku kai" wanita itu mengusap air matanya yg mengalir tanpa diminta

Pria itu mengambil sesuatu dari saku jasnya, Raka memejamkan matanya lalu menghela nafas panjang, dia takut jika Kaia menolaknya lagi

"Ghali, kamu main sendiri dulu ya, ayah sama bunda mau bicara. Tapi jangan jauh-jauh, Jangan main ke danau ya" ujar Raka yg si angguki bocah itu

"Iya ayah"

Kini giliran Raka berbicara, dia berlutut di hadapan Kaia"Kaia Hana arasthasya, Will You marry me?"

"Kak?"

"Kamu boleh tolak aku sebanyak yg kamu mau, Tapi itu gak bakal mengubah jika aku ayah kandung Ghali Kai, aku mohon. Cinta aku gak berubah dari dulu, tetap sama"ucap Raka dengan sungguh-sungguh

"A-aku mau, tapi hanya demi ghali. Aku udah hapus rasa cinta itu dari dulu, aku gak mau ngulang kesalahan yg sama" Raka meneteskan air matanya, kesalahannya ini memang tidak bisa di maafkan, tapi dia bersyukur Kaia menerima lamarannya

Pria itu menyematkan cincin yg sudah lama dia simpan di jari manis Kaia, cincin yg memang dari Dulu dia beli untuk Kaia, hanya Kaia

Pria itu menyematkan cincin yg sudah lama dia simpan di jari manis Kaia, cincin yg memang dari Dulu dia beli untuk Kaia, hanya Kaia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raka tersenyum puas"cincinnya cantik, apalagi kamu yg pake, makin cantik" ucap Raka lalu memeluk Kaia dengan erat

"Ghali ikut!" Bocah itu berlari ke arah kedua orangtuanya

Raka dan Kaia memeluk Ghali dengan penuh kasih sayang 'makasih tuhan' batin Raka

"Aku sayang kalian" ucap Ghali

"Kita juga, ayah sama bunda sayang kamu sayang" Raka dan Kaia mengecup pipi gembul Ghali bersamaan

Tbc

"Nikah tanpa restu papa sama kevan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nikah tanpa restu papa sama kevan?"

R A S A [Selesai]Where stories live. Discover now