Rasa < 12 >

26.8K 1.2K 4
                                    

"unda" cicit Ghali

"Kenapa sayang?" Tanya Kaia

"Opa Ndak suka aku ya?" Tanya bocah itu

Kaia menatap arah putranya Menatap, disana dia melihat Ari yg tengah menatap datar keduanya. Kaia menghela nafasnya lalu mengecup pipi Ghali

"Opa sayang kok sama Ghali, udah ya. Sekarang kita pulang" ucap Kaia yg langsung di angguki Ghali

Kaia menggendong Ghali menghampiri kedua orangtuanya"ma, pa. Kaia pulang ya" pamit Kaia

"Loh kenapa? Nginep aja Disini" pinta sang mama

"Nggak ma, besok Ghali sekolah. Sekolahnya jauh dari sini" ucap Kaia, bukan hanya alasan Ghali sekolah. Dia juga tidak enak dengan Ari yg tak suka dengan keberadaannya disini

"Kakak nginep aja, udah lima tahun kakak gak pulang" ucap kevan

"Pulang, biar pak jaya yg antar kamu" ucap Ari tegas

Kaia menunduk lalu tersenyum, bahkan sang papa pun mengusirnya"iya pa, aku pulang kok" Kaia menyalimi tangan sang mama lalu berpindah pada sang papa

Saat Kaia hendak menyalami tangan Ari, pria itu Tiba-tiba Pergi membuat Kaia sedih"ma, aku pulang" lirih Kaia lalu pergi dari rumah

Wanita itu tidak di antar sopir ayahnya, dia tidak mau jika tetangganya tahu siapa dia sebenarnya"unda, Ghali aus" ucap bocah itu

"Kita beli minum ya" Kaia berjalan mencari warung

Dia mengingat jika di dekat sini ada warung yg sering dia kunjungi, dan itu di dekat sekolahnya dulu. Bahkan saat dia masih bersama Raka, mereka berdua sering nongkrong disana

"Assalamualaikum Bude"

"Ya Allah neng Kaia, waalaikumsalam neng. Apa kabar, ya ampun bude kangen loh sama neng Kaia" Kaia tersenyum mendengar suara cempreng bude murni

"Bude, Kaia mau air putihnya satu" ucap Kaia

"Unda, ghal Ndak mau ail putih, maunya itu" tunjuk Ghali pada susu kotak yg berada di dalam kulkas

"Yaudah sama susu satu" ucap Kaia

"Itu anak Eneng?" Tanya bude murni

"Ah iya bude, ini anak kaia"

"Ya Allah, ganteng bgt anak Eneng. Mirip banget sama den Raka" Kaia tersenyum tapi hatinya terasa ditusuk ribuan jarum

"Ini neng pesenannya"

"Berapa bude?" Tanya Kaia

"Udah gapapa buat neng Kaia sama anak neng aja, udah lama juga gak kesini" ucap bude murni

"Tapi bude" ucap Kaia tak enak

"Gapapa neng, nanti kalo mampir lagi sama den Raka ya. Biar bude bikinin mie kesukaan kalian" ucap Bude murni

"Makasih banyak bude"lirih Kaia

"Kalo gitu Kaia pamit dulu bude, udah sore" pamit Kaia

"Iya hati-hati neng"setelah Kaia pergi, bude murni tersenyum

"Dari dulu kalian itu udah cocok, toh sekarang udah punya anak yg lucu Kayak gitu" celetuk bude murni



***


Tepat jam 7 malam Kaia sampai di rumahnya, bayangkan saja Kaia berjalan 3 jam dari rumah orang tuanya ke rumahnya

Memang ini sudah biasa, namun bedanya dia harus menggendong Ghali yg tertidur, ditambah gerimis yg mengguyur mereka di tengah jalan

R A S A [Selesai]Where stories live. Discover now