Rasa < 53 >

15.1K 706 7
                                    

Kaia berada di kamarnya, dia tengah merawat Raka yg sedang sakit. Kemarin saat dia pulang dari mall bersama Grace, wanita itu mendapatkan Raka yg berbaring di ranjang dengan wajah yg pucat

Dan penyebab sakit pria itu membuat Kaia Menghela nafasnya, Raka sakit hanya karena cemburu. Kaia tau jika Raka tak menyukai Felix, tapi harus bagaimana lagi, Alfred memberi wasiat Felix agar menjaga Kaia

"Makan dulu ya?" Raka menggeleng

"Kamu mau apa?" Tanya Kaia

"Mau pulang ke Indonesia Trus kita bahagia tanpa ada orang ketiga" ucap Raka membuat kaia terdiam

"Kak..."

Raka duduk lalu menghadap sang istri "kai, aku gak suka. Opa kamu selalu banggain Felix, bahkan opa kamu mewasiatkan buat Felix jagain kamu, padahal opa kamu tau kalo kamu udah punya suami, aku bisa jagain kamu kai" ucap Raka yg mengeluarkan unek-uneknya

"Maafin aku..."

Raka menggenggam tangan istrinya, Raka menundukkan kepalanya "kamu mau kan nurutin permintaan aku? Dan lepas semua aset yg diberikan opa kamu. Aku bisa hidupin keluarga Kita, aku masih punya perusahaan yg masih berjalan, hidup kamu gak akan susah kai"

"Aku mau" ucap Kaia membuat senyuman di bibir Raka mengembang

"Makasih kai" Kaia tersenyum sembari mengangguk

Ya dia juga terlalu menuruti keinginan sang kakek sampai dia lupa jika ada Raka yg memiliki peran suaminya, Kaia harus melepaskan semuanya, aset, marga dan pergi dari negara yg seharusnya bukan tempatnya

Keesokan harinya, Kaia menatap adiknya dan Felix, kini Kaia akan memberi tahu keduanya jika dia akan melepaskan semuanya

"I must leave this country, and leave everything to you. sorry" ucap Kaia membuat Felix terkejut

"Apa maksudmu Kaia?"

"Felix, aku memiliki suami, dan aku harus menuruti semua keinginan suamiku, apa itu salah?" Ucap Kaia sedikit meninggikan suaranya

"Kau rela melepaskan aset yg opa berikan padamu hanya karena keinginan suamimu?" Felix tersenyum miring"kau terlalu bodoh"

"Bodoh?, Maaf Felix. Aku tidak bodoh dalam mengambil keputusan, aku datang dengan suamiku dan akan pergi bersama suamiku. He is my love, my husband and my life " Kaia menyerahkan beberapa berkas yg Alfred berikan padanya

"Kamu tetap disini kev, urus semua perusahaan opa. Kakak yakin kamu bisa" ucap Kaia lalu pergi dari ruangan itu

Kaia pergi dengan perasaan lebih tenang, dia sekarang akan bersiap pergi ke Indonesia karena Raka sudah meminta untuk cepat pergi dari negara ini

Di penthouse, kaia dan Raka sudah menyiapkan barang-barang yg akan dibawa ke Indonesia. Kaia sudah memberitahu keluarganya akan pulang ke Indonesia

Dan mereka mendukung apapun keputusan anaknya, ya karena mereka tahu apa permasalahan Raka dengan Felix, sama mereka tidak mau rumah tangga anaknya hancur

Sekarang Kaia memeluk adik iparnya dan keponakannya, dia sebenarnya takut meninggalkan Grace bersama kevan di sini, dia takut wanita itu di lukai lagi oleh adiknya

"Jaga diri baik-baik, kalo ada apa-apa hubungi kakak" Grace mengangguk lalu tersenyum

"Tentu"

Kini tatapan Kaia beralih pada adiknya "ingat ucapan kakak, sekali lagi kamu pakai kekerasan sama Grace, kakak gak akan maafin kamu" ucap kaia sedikit mengancam

Kevan mendekat ke arah Kaia lalu memeluknya"aku tau kakak mengambil keputusan yg tepat, dan semoga kakak bahagia" ucap kevan Dipelukan wanita itu

Kaia mengangguk"rubah diri kamu, demi Xavier" ucap wanita itu

Kevan melepas pelukannya "viellll!" Edward berlari ke arah Xavier

Kedua bocah itu berpelukan membuat mereka semua terharu "Edward, ayo kita pergi" ujar kaia

"Aunty, why Aunt took Edwald away? What about me hele? "Ucap Xavier dengan Cadelnya, Kaia menghampiri kedua bocah itu lalu berlutut guna menyamakan tinggi Mereka

"Vier, kamu bisa pulang ke Indonesia" xavier menundukkan kepalanya

"Edwald, kita Ndak bisa main cama Lala agi" lirihnya

"Dagain Lala ya viel" ucap Edward

*Skip

Kaia dan Raka kini berada di pesawat, tentu bersama Edward dan Ghali. Mereka langsung pulang karena Raka sudah tidak bisa berlama-lama di sana, entahlah seperti ada yg disembunyikan pria itu sampai-sampai dia tak mau lagi ada di negara itu

Perjalanan yg panjang yg akan Mereka tempuh, Kaia menatap sang suami yg tengah asik bermain dengan Edward yg berada di pangkuannya

Sedangkan di tengah ada Ghali yg sibuk mengumpat ketika melihat film yg di tonton nya, sesekali Kaia menegur putranya karena berbicara sedikit kasar

Sekitar 16 jam sudah terlewati, kini mereka sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta, Kaia menggeret kopernya, begitupun Raka dan Ghali, sedangkan Edward masih tertidur pulas di gendongan Raka

"Kak, kita pulang ke rumah?" Tanya Kaia

Raka menggeleng "kita tinggal di apartemen lagi gapapa?, Rumah kan di jual sayang"

Kaia baru ingat jika mereka menjual rumahnya, ya untuk apa juga jika rumah tak ditempati, daripada kosong dan tak berpenghuni, Raka dan Kaia memutuskan untuk menjualnya

"Kaia, gapapa kan?" Kaia tersenyum

"Ya gapapa lah kak, masa aku nolak sih " ucap Kaia

Raka tersenyum "makasih"

Di apartemen Raka yg baru di beli sekitar seminggu lalu, Kaia terbengong-bengong melihat keadaan apartemen yg bisa di bilang ini seperti panthouse mereka yg ada di Jerman

Apartemen ini sudah ada barang-barang mereka, apa Raka sudah menyiapkannya dari jauh-jauh hari sebelum dia meminta untuk pindah ke Indonesia?

"Suka?" Tanya raka yg di angguki Kaia

"Oh iya, sebenarnya aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Raka membuat kaia penasaran

"Apa?"

"Ada reuni SMA, kamu ikut ya?" Ucap Raka membuat kaia terdiam




Tbc

"Ini kita"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kita"

R A S A [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang