Rasa < 13 >

26.6K 1.2K 4
                                    

Kaia tengah menjemur pakaian di Depan rumah. Tiba-tiba ada seseorang berpakaian rapi datang"permisi, Anda pemilik rumah ini?" Tanya seseorang itu

"Iya saya sendiri, ada apa ya?" Tanya Kaia Bingung

"Anda bisa tandatangani surat ini. Dan ini uang ganti rugi rumah yg akan di gusur" ucap pria itu

Kaia menatap tajam pria di depannya"sampai kapanpun saya tidak akan pernah mengijinkan rumah ini di gusur" ucap Kaia lalu masuk kedalam rumahnya

"Dan anda tidak akan Bisa mengelak jika bos Kami turun tangan langsung" teriak pria itu

Di dalam rumah, steva memejamkan matanya. Dia memang butuh uang, tapi tidak dengan mengorbankan rumah ini

"Unda ciapa?" Tanya Ghali

"Nggak kok sayang, Ghali udah siap kan sekolah?" Ghali mengangguk

"Udah nda" Kaia tersenyum

"Bunda ganti baju dulu ya, kamu tunggu disini jangan keluar rumah" ucapnya

Ghali mengangguk lagi, bocah itu duduk di kursinya kayu sembari memainkan robot-robotan yg di belikan Monika

Sedangkan di sisi lain, Raka menatap marah semua karyawannya. Mereka semua tidak becus untuk meyakinkan warga saja, bahkan Raka sudah memberitahu jika warga menolak mereka harus menaikan uangnya

"Kalo besok masih belum meyakinkan semua warga disana, biar saya yg akan turun tangan" ucap Raka datar lalu pergi dari sana

Raka sekarang butuh ketenangan, entahlah akhir-akhir ini dia di sibukkan oleh perkerjaan nya. Ditambah dia tidak bisa tertidur sama sekali

Pria itu menjalankan mobilnya hingga dia teringat masalalu nya, Raka menjalankan mobilnya ke suatu tempat

Sesampainya di tempat itu, Raka langsung turun dari mobilnya"assalamualaikum Bude"

Bude murni yg sedang mengelap meja langsung menoleh"ya ampun den raka" ucap bude murni kegirangan

"Bude murni apa kabar?" Tanya Raka

"Bude baik, kok sendiri aja den. Gak bareng neng Kaia?" Tanya bude murni

"Kaia?"bude murni mengangguk

"4 hari yg lalu neng Kaia datang kesini" ucap bude murni membuat Kaia menegang

"Terus?" Tanya Raka penasaran

"Neng Kaia mampir kesini karena anaknya haus tru-"

Deg

"A-anak?" Tanya Raka

"Iya, neng Kaia sama den Raka udah Nikah kan? Anaknya juga mirip sama den raka" tubuh Raka limbung ke belakang, tangan nya memegang tiang di dekatnya

"Den, aden kenapa?" Panik bude murni

"Bude, a-anak itu umurnya 4 tahun?"

"Kayaknya begitu den, kok aden tanya gitu?" Air mata Raka mengalir di pipinya, apa saat itu Kaia berbohong sudah menggugurkan kandungannya?

"Den, Aden tenang dulu. Duduk di kursi biar bude bikinin teh anget" ucap Bude murni

Raka mengusap wajah nya kasar, jantungnya berdebar kencang Karena mengetahui fakta jika anaknya masih ada. Tapi sekarang dimana Kaia?

"Ini den teh nya" bude murni memberikan segelas teh hangat lalu duduk di depan Raka

"Aden kok kaget gitu neng Kaia punya anak? Apa..."

"Raka Bodoh bude, Raka tinggalin Kaia waktu dia hamil, Raka kehasut omongan orang lain daripada percaya sama kaia" lirih Raka

"Inalillahi, jdi neng Kaia sama den Raka belum Nikah?" Raka menggeleng

"Raka bingung harus cari Kaia kemana lagi, trus waktu Raka Denger fakta ini, Raka Semakin merasa bersalah sama Kaia" pria itu menundukkan wajahnya

"Yang sabar den, bude doa in biar kalian ketemu lagi. Dan Aden bisa ketemu sama anak aden" ucap bude murni

"Makasih bude" balas Raka dengan suara bergetar

***

Kaia tengah berkerja, perkerjaan nya sangat banyak Karena banyak sekali yg Loudry hari ini, di tambah hanya dia yg bekerja, kedua rekan kerjanya sedang cuti

Dia harus mengerjakan semuanya dengan cepat, Karena sebelum malam dia harus segera pulang. Ghali, bocah itu sedang bermain di depan tempat laundry. Bocah itu bermain mobil-mobilan yg dibawa nya

"Kaia kamu pulang aja, kerjaan ini biar di lanjut besok. Muka kamu pucet banget" ucap bu Sarah

"Tapi Bu nanggung ini dikit lagi" ucap Kaia

"Gapapa Kaia, kalo kamu sakit siapa yg jaga Ghali. Kasian anak kamu" ucap wanita paruh baya itu

Kaia tersenyum"makasih bu" ucap Kaia

Bu sarah mengangguk"pulang gih, nanti ibu suruh Karin buat anter kalian pake motor" Ucap bu Sarah

"Gak usah bu, biar Kaia jalan aja sama Ghali. Lagian kan Karin bilang lagi kuliah online, takut ganggu. Kalo gitu Kaia pamit bu" Kaia menyalami tangan sang majikan lalu keluar dari tempat laundry

"Ghal, ayo pulang "ajak Kaia

"Pulang unda? Ini macih ciang" Kaia tersenyum lalu berjongkok di depan sang putra

"Kata nenek Sarah kita disuruh pulang sayang, biar kamu tidur siang hm" Ghali manggut-manggut

Kaia menggendong sang anak lalu pergi meninggalkan tempat kerjanya, di depan pintu. Bu Sarah memperhatikan keduanya, dia sangat iba melihat Kaia di usianya yg masih muda harus mengurus anak sendiri tanpa adanya suami yg mendampingi

Sedangkan di perjalanan, Kaia memejamkan matanya, dia merasakan dadanya yang terasa sakit"unda kenapa?" Tanya Ghali

"Gapapa kok sayang" wanita itu melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah, tapi saat dia barusaja beberapa langkah ke depan kepalanya sangat pusing

Pandangan Kaia menjadi gelap, dia terjatuh ke bawah. Sebelum itu dia menyelamatkan Ghali terlebih dahulu agar Tidak tertindih olehnya

"Unda!" Teriak Ghali

Seseorang yg sedang melewat di jalan langsung memberhentikan mobilnya saat melihat anak kecil yg menangis, pria itu keluar dari mobilnya Lalu menghampiri bocah yg menangis itu

Tapi tubuhnya menegang ketika melihat perempuan yg pingsan tersebut"k-kaia?" Kaget pria itu



Tbc

"Kenapa nyembunyiin ini Semuanya? Lo berhak bahagia Kaia!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa nyembunyiin ini Semuanya? Lo berhak bahagia Kaia!"

R A S A [Selesai]Where stories live. Discover now