Sesampainya di rumah sakit, Kaia langsung dibawa ke ruang bersalin. Raka sedari tadi berdoa agar istrinya baik-baik Saja
"Tenang, istrimu akan baik-baik saja" ujar Felix
Raka menghela nafasnya, ini pertama kalinya dia merasakan hal yg membuat nya dilanda kepanikan yg amat sangat luar biasa
"Dengan suami pasien?, Silahkan anda masuk. Istri Anda akan segera melahirkan" ucap suster
Raka melirik ke arah Alfred dan Felix, kedua Pria itu mengangguk. Raka segera masuk kedalam. Disana dia melihat Kaia yg terkapar tidak berdaya
"Kuat ya sayang, ada aku" ujar Raka menguatkan
Kaia tersenyum, wanita itu menggenggam tangan suaminya. Walaupun kontraksi ini tidak sesakit saat melahirkan Ghali, tetap saja. Ini sangat menguras tenaganya
"Baiklah Mrs.rechandra, silahkan mengejan. Kepala bayi Anda sudah terlihat" ucap sang dokter
Kaia mengejan sekuat tenaganya, bahkan rambut Raka pun sampai dia tarik, Raka yg sudah pasrah dengan keadaan ini hanya ikut merasakan apa yg di rasakan sang istri
"Sayang, kamu bisa" bisik Raka sembari mengecup kening Kaia
"Huh, aaaa sakithh" hingga 5 kali Kaia mengejan, terdengar tangisan bayi di telinga Raka dan juga Kaia
"Oeekk oekkk" suara pertama yg dikeluarkan anak mereka yg sangat menyentuh hati
Bahkan Raka pun ikut meneteskan air matanya, saat sang dokter meletakkan bayinya di pelukan Kaia, pria itu mengecup kening sang istri
"Makasih sayang, makasih udah berkorban banyak buat ngelahirin anak-anak aku" ucap Raka
"Sama-sama mas" balas Kaia
"Bayinya akan kami bersihkan, dan anda akan segera di pindahkan ke ruang inap" ucap suster itu
*Skip
Di ruang inap, Kaia sedari tadi terkekeh melihat Ghali yg ingin berdekatan dengan adiknya. Bahkan Raka pun di usir oleh bocah itu
Keluarga Kaia dan Raka langsung Menuju ke Jerman saat di beritahukan Kaia melahirkan, tdinya mereka akan menunggu pagi, tapi para nenek-nenek itu sangat tidak sabar bertemu cucunya
Mungkin mereka akan sampai besok pagi "unda, dedenya namanya siapa?" Tanya Ghali
"Loh, kamu dong yg ngasih nama. Katanya Abang mau ngasih nama adek kan?" Tanya Kaia
"Ntar ayah sama unda Ndak suka" Ucapnya pelan
Raka mengusap kepala Putranya "emang kamu mau masih nama adik kamu apa hm?" Tanya Raka
"Andrew" ucapnya
Kaia dan Raka tersenyum"Andrew apa?" Tanya Kaia
Ghali Menggeleng, dia hanya menyiapkan nama depannya saja, itupun harus berfikir sepanjang hari. Dan akhirnya terpikirkan nama itu
"Andrew Marvel Mahendra, gimana?" Usul Raka
Kaia mengangguk "bagus, ada nama kamu juga" ujar nya
"Gimana sayang, kamu setuju nggak?" Tanya Raka pada Ghali
Bocah itu hanya mengangguk "baiklah, aku setuju"
Marvelino_Raka
YOU ARE READING
R A S A [Selesai]
Random"memaafkanmu bukan berarti aku melupakan apa yg kau perbuat dulu"