Rasa < 38 >

15.5K 709 2
                                    

Raka mengelus rambut panjang istrinya yg tertidur, dia menatap ke arah cermin besar yg mengarah ke arah ranjang

Dia melihat dirinya sendiri di cermin, tersirat rasa penasaran yg masih menyelimuti dirinya. Apa Kaia bahagia hidup dengan Pria yg sudah menyakiti nya?

Pintu terbuka pelan membuat Raka menatap ke arah pintu"ayah" panggil Ghali

Raka tersenyum lalu menyuruh Ghali untuk tidak berisik karena bundanya sedang tidur. Bocah itu naik ke atas ranjang lalu duduk di pangkuan Raka

"Kenapa hm?" Tanya Raka pelan

"Ghali kangen arkan" lirihnya. Ya, sudah 4 bulan mereka menetap di Berlin, dan perubahan Ghali Sangat cepat, bocah itu sudah bisa mengucapkan huruf r dengan jelas

"Mau telfon hm?" Ghali mengangguk

"Tapi di luar ya, bunda lagi tidur" ujar Raka yang langsung di angguki bocah itu

Ghali yg sudah mengerti menggunakan ponsel langsung buru-buru keluar saat panggilan nya di angkat oleh Ayudia, Raka tersenyum melihat putranya yg begitu pintar

Raka menoleh saat merasakan pergerakan dari Kaia"euughh" lenguhannya

"Bangun sayang, udah sore" ucap Raka

Kaia mulai membuka matanya, dia melihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 4 sore "kok gak bangunin aku kak" tanyanya dengan suara khas bangun tidur

"Aku liat kamu kayak capek banget kai, aku gak tega bangunin kamu" Ucapnya

"Ghali mana?" Tanya Kaia

"Lagi nelpon Arkan, dia kangen katanya" Kaia tersenyum

"Gimana kabarnya mbak Ayudia ya kak? Aku jdi kepikiran " Raka mengecup kening istrinya

"Mbak ayu baik-baik aja, dia masih tinggal di rumah bunda sama ayah" ucap Raka

"Bang Arka sama elena?" Raka mengedikkan bahunya

"Aku gak tau kabar mereka, setelah elena ngaku hamil anak bang Arka. Ayah ngusir mereka, dia nyuruh bang Arka buat cerain mbak ayu dan nikahin elena " ucap Raka

Kaia Menghela nafasnya, dia menatap sang suami"kamu gak bakal ngelakuin hal kayak gitu kan kak?"

Raka menggeleng cepat"gak akan sayang, aku akan tetap ada di samping kamu" ucapnya

Dan..... Dug

Kaia merasakan bayinya menendang"dia nendang kak" ucap Kaia

Raka menempelkan tangannya di perut Kaia "bentar lagi kita ketemu sayang, ayah sama bunda gak sabar nunggu kamu" ucapnnya lembut

"Kalo terjadi sesuatu di persalinan aku, tolong pilih anak kita ya kak" ucap Kaia

Raka menatap tajam sang istri"aku nggak suka kamu Ngomong gitu kai" Ucapnya

"Kan kalo, kak" ujar Kaia

"Aku takut kai, plis jangan ngomong gitu" lirih Raka

Kaia dan Raka menoleh saat pintu terbuka lagi"hiks undaa, ayah" tangis Ghali terdengar di indera pendengaran mereka

"Kenapa sayang?" Tanya Kaia

"Arkan, sakit" tangisnya

°°°

"Kok bisa, sakit kenapa mba?" Tanya Kaia

"Biasalah kai, Arkan sekarang sering Minum es. Ya jdi gini" ucap Ayudia dari sebrang sana

Kaia Menghela nafasnya "udah di cek ke dokter?" Tanya Kaia

"Udah, tdi vazo datang" Kaia dan Raka manggut-manggut

R A S A [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang