PROLOG

75.9K 3.3K 96
                                    

"Dewa, gimana kalo ternyata Tuhan enggak mentakdirkan kita buat nyatu?"

"Jangan bilang gitu Tak. Kita bakal tetap sama-sama."

"Kita enggak bisa buat lawan takdir kita sendiri dari Tuhan, Dewa! Sekalipun itu tentang kematian."

"Yauda, kalo gitu kenapa kita enggak mati sama-sama aja?"

"Adil kan?"

^^^^^

"Maafin Abang, Ta. Maaf kehadiran abang kamu jadi ngerasain yang namanya pilih kasih."

"Matahari enggak pernah ngira kalo orang tua Matahari pilih kasih. Mereka tetap sayang sama Matahari. Walaupun dengan cara yang beda."

^^^^^

"Semenjak Bunda pergi, Matahari udah enggak pernah dapat pelukan dari seorang Ibu."

"Mama mau enggak peluk Matahari? Sekali aja gak pa-pa kok."

"Mau."

"Mama beneran?"

"Iya Mama mau. Lebih tepatnya Mama mau kamu mati dulu baru Mama mau peluk kamu."

^^^^^

"Bunda itu enggak bener-bener pergi, Ayah. Bunda masih ada. Di hati Matahari. Lihat Matahari dari jauh. Di kala Matahari lagi belajar, Bunda selalu semangatin Matahari."

"Saat Ayah selalu nyalahin Matahari dengan nilai Matahari yang selalu nurun. Tapi ada bunda yang bangga sama Matahari."

"Matahari tahu. Ini cara Ayah menyayangi Matahari."

"Tapi yang harus Ayah tahu. Matahari selalu sakit saat Ayah pukul Matahari."

"Dan Matahari juga ngerti. Orang tua pasti mau yang terbaik untuk anaknya."

"Matahari terima. Justru, Matahari lagi mencoba untuk jadi yang terbaik. Dan bikin bangga orang tua Matahari sendiri."

"Tapi, ada hal kecil yang mau Matahari dengar dari Ayah."

"Apa?"

"Matahari mau dengar kata bangga dari Ayah...,"

^^^^^

"Cinta datang terlambat itu beneran ada. Cinta Mama untuk kamu Matahari. Yang seharusnya Mama lihat bahwa kamu begitu tulus menyayangi Mama." — Carisha Aryn

"Kamu selalu menerima segala hukuman yang Ayah beri ke kamu. Tanpa kamu melawan. Dan kamu seolah tak merasa sakit. Dengan mengukir senyuman manis yang kamu beri ke Ayah." — Haris Wibowo

"Orang tua memang mau yang terbaik untuk anaknya. Tapi bukan berarti mengekang dan menuntut si anak lebih keras." — Aksara Pradirga

"Tuhan itu baik. Ketika kamu diperlakukan jahat oleh manusia. Maka, Tuhan-lah yang bertindak atas segala perilaku jahat dari mereka." — Ranatasya Matahari

"Sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik. Nilai bukan patokan untuk kita bisa menjadi sukses. Namun dari diri kita dan bakat-bakat kita lah yang menjadikan diri kita bisa menjadi sukses." — Dewangga Putra Alvarez

^^^^^

Semua author sudah punya alurnya masing-masing. Dan semua author tidak bisa memenuhi semua ekspektasi dari para pembaca

Aku sangat amat menerima saran dan kritik dari kalian, terima kasih bestieh❤️

Maaf untuk tidak kenyamanan nya saat membaca cerita ku ini. Semua alur yang aku revisi masih sama hanya beberapa part yang berbeda.

Enjoy dalam membaca cerita Dia Matahari🦋

See you di next part! Spam komen! Sekalian follow juga ya yang ada di bawah ini👇🏻

Jangan lupa
Follow instagram:
@tulisansebell
@dindaawidiyanti_
@dindandaar_

Tiktok:
@pranaddaaa_

Follow mereka juga yuk!
@dewaalvarez_
@ranatasyamatahari_
@elsaadiwijayaa_
@meganmagentaa_
@ananta_gaby
@delleciagothel_
@marsaniaall_
@pandawaarjuna_
@aidengatraa_
@pricillacamlyn_
@aksarapradirga_
@zeonguanna_

DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang