DUA BELAS

25.2K 1.6K 137
                                    

Jangan lupa vote komen bestieh! Ramein cerita ini pake komen kalian👊🏻

Follow juga akun wattpad ku bestieh

Happy reading🦋

"Kamu follow ig aku ya?"

Dewa menoleh saat gadis itu bertanya. Mereka tak sengaja bertemu di gerbang sekolah, hingga Dewa mengajak Matahari untuk bareng. Lagi pula kelas mereka hanya beda belokan saja. Matahari di belokan kiri begitu juga Dewa di belokan kanan. Patokannya hanya disitu.

"Nggak sengaja kepencet." Dewa masih memasang wajah datar ke Matahari.

Cewek itu mengangguk. "Mau aku follow balik nggak?"

Dewa berhenti membuat Matahari ikut berhenti. Kini mereka sedang berada di lorong sekolah. Cowok itu menatap Matahari yang lebih pendek darinya. "Nggak usah juga nggak pa-pa. Nanti lo gue unfoll."

"Eh jangannnnn! Kok di unfoll? Kan kita bisa jadi temenan di sana." Lalu Matahari mengeluarkan ponselnya dan mencari akun Instagram Dewa untuk ia follow. "Nih, udah aku follow. Jangan di unfoll ya?"

"Hm."

Dewa mengeluarkan ponselnya. Ia ingin melihat apakah gadis itu benar-benar mengikuti balik Instagramnya?

Diam-diam cowok itu tersenyum kecil, "Udah kan?"

Senyumnya memudar. Dewa kembali memasang wajah datarnya. "Ya, udah."

Jaket yang ia pakai itu dilepas. Lalu mengembalikan kepada sang pemilik. "Nih, jaket kamu. Kelupaan waktu itu aku ngasihnya." Dewa mengangguk dan menerima jaketnya dari tangan Matahari.

Mereka kembali berjalan di lorong sekolah. Namun selang beberapa detik kemudian Dewa merasakan aroma vanilla di jaketnya. Ia berhenti sejenak; hidungnya ia dekatkan ke jaket miliknya membuat Matahari menatap bingung.

"Kenapa?"

"Jaket gue wangi vanilla." kata Dewa menatap ke Matahari.

Matahari menggigit bibir bagian bawahnya. Lalu ia menatap Dewa yang sedang menatapnya. "Eum, anu--"

"Apaan?"

"Itu ... aku pakein parfum aku ke jaket kamu. Nggak enak ya wanginya?"

"Maksud aku biar ada wanginya." lanjut gadis itu.

"Oh, parfum lo?"

"Iya, nggak suka ya?"

"Suka."

"Beneran suka?"

"Nggak."

"Nggak suka sama wanginya ya?"

"Suka."

"Ish, jadi kamu suka apa nggak sama parfum aku?!" Matahari berkacak pinggang. Cowok di hadapannya ini selalu saja membuat dirinya kesal. Tapi di sisi lain Dewa memang sengaja ingin mengerjai cewek itu. Terlihat lucu kala ia menunjukkan wajah kesalnya.

"Bawel lo. Kelas lo di sana, mau jadi anak MIPA lo?"

"MIPA?"

Matahari menoleh ke kiri. Ternyata gadis itu sudah salah arah yang seharusnya ia belok ke kiri bukan malah mengikuti Dewa.

Itu sih namanya buat malu.

"Oh, salah ya?"

Matahari menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal. "Yauda, aku ke kelas deh."

"Ya udah sana." usir Dewa.

Namun Matahari masih diam sambil memperhatikan jaket yang dipegang oleh cowok itu. Masih penasaran sama parfum miliknya. Rasanya memang enak atau tidak?

DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now