TIGA PULUH TUJUH

19K 1.1K 318
                                    

jangan lupa ramein terus bestieh, vote komennya😻

aku gak pernah bosen buat bilang ke kalian untuk selalu ramein, jadi kalian jangan bosen-bosen sama cerita aku yaa😁👊🏻

kalo suka silakan nikmatin, kalo gak suka skip aja

jangan lupa nabung buat jemput anak-anak ku nanti🦋

Happy reading🤍

Jangan buang tenaga mu hanya untuk membalas dendam. Tuhan itu paling adil. Ketika kamu disakiti oleh tangan mereka. Dan ketika kamu disakiti oleh mulut mereka. Maka Tuhan lah yang akan langsung turun tangan untuk menolong mu." — Ranatasya Matahari

Mereka membiarkan Dewa menemani Matahari di dalam UKS. Melihat kelembutan dari cowok itu siapa yang tidak iri? Pasti. Ada banyak perempuan yang menginginkan seperti Matahari. Yang selalu dijaga kapanpun. Yang selalu dibucinkan kapanpun oleh kekasihnya sendiri. Matahari memang tidak beruntung dalam keluarga. Tapi ia beruntung dalam sebuah percintaan.

Tuhan itu adil. Ketika kamu merasa tidak beruntung di manapun itu. Maka suatu saat keberuntungan akan datang entah di posisi mana kamu akan mendapat keberuntungan itu dari Tuhan.

Semua butuh proses. Seperti Matahari yang selalu mengikuti alur dengan segala prosesnya. Bahkan dengan proses rasa sakitnya sekalipun.

Dewa menatap teduh gadisnya sambil mengelus lembut pucuk kepala Matahari. Menunggu gadisnya bangun dari tidurnya. Pipinya lebam karna pukulan dari laki-laki itu begitu kuat. Memang tak ada hati memukul perempuan yang tak salah sama sekali. Bahkan Matahari kenal dia pun tidak.

Laki-laki itu juga belum sempat menjawab saat Dewa bertanya. Tidak mungkin kalau tanpa suruhan. Dewa yakin ada yang menyuruhnya.

Dewa perlu mencari tahu, demi gadisnya.

Kemudian ponsel Dewa pun bergetar. Ada notif muncul di ponselnya. Dewa pun langsung mengecek siapa yang memberinya pesan.

Bang Aksa: Matahari lg sm lo g?

Bang Aksa: Klo iya, bw balik. Bokap gue udh balik jgn sampe dia kena hukuman dari bokap

Dewa menghembuskan napasnya dengan kasar. Baru saja kejadian tadi selesai. Dan baru juga gadisnya diobati karna luka yang memar sekarang apa gadisnya akan mendapatkan hukuman?

Harus dengan cara apa Dewa melindungi gadisnya dari mereka yang berani membuat gadisnya luka? Sedangkan Dewa berusaha mati-matian dengan berbagai cara, sekalipun nyawanya pun ia akan taruhkan. Demi Matahari.

Teman kecil yang berakhir menjadi kekasihnya sekarang ini.

"I'm worry about you. Please wake up babe." Ia menggenggam tangan gadisnya dengan erat.

Satu tangannya ia lepas. Dewa merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya kembali.

Dewa akan menelpon Aksa.

"Bang,"

"Bawa balik adik gue!"

"Matahari di UKS. Dia abis kena pukul orang Bang."

"Brengsek!"

Saat itu juga Aksa langsung mematikan telponnya dengan sepihak. Dewa yakin Aksa begitu marah serta khawatir dengan Matahari.

Di satu sisi seseorang sedang mengintip sedari tadi. Melihat Dewa yang begitu khawatir dengan Matahari membuat dia hanya bisa menunduk. Cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang