LIMA PULUH TIGA

8.9K 531 80
                                    

aku minta tolong banget buat vote komennya ya bestieh biar aku tau gimana sama cerita ini di kalian😁

semoga kalian selalu suka sama cerita ini dan gak bosen ya hoho

dan aku minta maaf banget sama kekurangan dari cerita ini, authornya masih amatir soalnya😁😁😁

dan aku minta maaf banget sama kekurangan dari cerita ini, authornya masih amatir soalnya😁😁😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

buku Dia Matahari masih bisa dipesan ya bestieh. kalian bisa klik link bio, atau kalian cari di shoppe "Dia Matahari" untuk kalian bisa pilih mau pesen di TBO mana aja🤍

pastinya novel dan di wattpad itu berbeda. bahkan endingnya sekalipun itu beda. masih ada plot twist lagi yang gak aku cantumin di wattpad. jadi jangan lupa untuk jemput anak-anak ku ya💖

happy reading💛

"Jadilah perempuan mahal. Menyukai seseorang tanpa mengemis hanya untuk mendapatkan cintanya seorang laki-laki."

- Dewangga Putra Alvarez -

"Hai Dewa."

"Akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi. Kamu apa kabar?"

Dewa melirik sebentar. Lalu menutup pintu lokernya. Mengabaikan panggilan dari perempuan yang sudah berdiri di depannya. Dewa sama sekali tidak menyapa balik. Bahkan tidak menjawab ketika dia menanyakan kabarnya.

Kesal. Perempuan itu menahan tangan Dewa membuat langkahnya seketika terhenti. Dewa melirik lagi. Lalu melepas genggaman dari perempuan itu.

Kakinya baru saja ingin melangkah pergi. Namun perempuan itu tidak menyerah. Dia malah memeluk Dewa dari belakang. Hal itu tentu membuat Dewa terkejut. Bahkan ketika Dewa menoleh ada perempuan yang sudah memotret keduanya di lorong sekolah.

Dia langsung pergi setelah memotret keduanya. Dewa merasa sudah tidak tahan. Pelukannya terlepas ketika Dewa langsung menarik tangan perempuan itu dengan sedikit kasar. Mendorong perempuan yang memeluknya tadi sampai mentok ke dinding dekat loker.

Tangan satunya mengepal. Kemudian ia memukul dinding tepat di samping perempuan itu yang membuatnya terkejut dan takut saat menatap Dewa.

"Gue akui lo emang pinter. Pinter buat atur rencana lo demi ngerusak hubungan gue sama Matahari! Lo pinter berpura-pura di depan Matahari seolah lo gak suka sama gue. Nyatanya di belakang dia, lo berkhianat." Dewa masih menggenggam pergelangan tangan perempuan itu. Dewa benar-benar marah padanya. Karena menurut Dewa, perempuan ini sudah sangat keterlaluan.

"Apa lagi sekarang rencana lo? Mau kasih tau ke semua orang yang ada di sini kalau gue sama lo pelukan? Terus orang lain mikirnya gue selingkuh?"

DIA MATAHARI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now