Chapter 4 Puasa Milennial

662 175 199
                                    

Assalamu'alaikum🥰🥰

HAPPY READING!!!!

***

"ASSALAMU'ALAIKUM, PAKETTTTTT."

Terdengar suara bariton kang paket.

"Ran, Mas Syamsulmu udah datang tuh." teriak Barry yang sedang menonton tipi di ruang tengah.

"MAS... MINTA TOLONG AMBILIN DONG. RANI BARU HABIS MANDI NIHHH." balas Rani dari dalam kamarnya.

"Gak, pasti COD, Mas tahu modusmu suruh bayarin!"

"ENGGAK KOK, BENERAN DEH."

"Gue udah pewe depan tipi." sahut Barry, mengganti posisi duduknya agar lebih wenak.

"YA ALLAH MAS... MINTA TOLONG WOILAH." bujuk Rani

"Ck mana uangmu." tagih Barry

"Le, buruan sana ambilin, kasian kurirnya." seloroh Bu Shinta datang dari arah dapur.

"Iya, Mah." ujar Barry sembari bangun dari sofa.

Bersamaan itu, pintu kamar Rani terbuka dan si empunya itu langsung ngacir menemui Syamsul. Beberapa saat kemudian Rani kembali dengan kedua tangan penuh dengan paket.

"Nduk, pakaiannya yang sopan to kalo ambil paket." tegur Bu Shinta, menatap tajam putrinya itu.

Rani menatap dirinya dari atas ke bawah. Dia hanya memakai kaos panjang dengan celana pendek selutut. Kepalanya pun hanya dia kerudungi dengan handuk mandinya.

"Hehe tenang Mah, tadi badan Rani sembunyiin di balik pintu kok. Nih kayak gini." ujar Rani sembari mempraktekkan pose 'stay halal di depan kang paket' itu dengan menggunakan pintu kamarnya.

"Iya lain kali auratnya ditutup yang baik." pinta Bu Shinta.

"Iyaa Mamah. Lagian Mas Barry juga enggak mau bantuin ngambilin paket Rani." dumel Rani, menatap tajam Barry yang sedari tadi sudah kembali duduk di sofa depan tipi.

"Biasa Mah, Rani suka modus minta Barry buat bayar." protes Barry.

"Nihhh udah lunas, bukan COD wle." kilah Rani, menyodorkan paket kearah Barry.

"Hm kalian ini."

Bu Shinta hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putra-putrinya itu sembari berlalu kembali ke dapur.

"Kamu mau kemana jam segini udah mandi?" kepo Barry, melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 14.30 WIB.

"Anak muda mau hangout dulu."

"MAHHHH, RANI PUNYA PACAR MAHHHHH." teriak Barry tiba-tiba, padahal dia tahu jika adiknya itu jomblo fi sabilillah sejak lahir.

"Lahhhh Mas... " deliknya penuh murka kepada Barry.

"ENGGAK MAH, MAS BARRY NGAWUR."

Rani buru-buru masuk ke kamar, meninggalkan Barry yang kembali fokus dengan serial azab di tipi.

***

Rani sampai juga di coffee shop tempat kerja part time Najwa sebagai waitress. Sejak mahasiswa baru, sahabatnya itu bekerja untuk membiayai kebutuhannya sebagai mahasiswa di rantau.

"Ngapain loe kesini?" tanya Najwa yang terkejut dengan kedatangan Rani.

"Wa... "

"Hm."

"Loe masih kerja sini kan?"

"Iyalah terus loe pikir gue pakai seragam, pegang nota, catetin pesanan mau ngapain?! Mau catetin amal baik buruk orang-orang?" jawab Najwa.

Muslimah Random (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang