Chapter 12 Mukbang

300 103 124
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Gimana kabar kalian? 

Oh ya, selamat weekend!!!!

Rencana buat weekend ini kalian mau ngapain nih? Semoga bisa healing-healing dan istirahat cantik yahh.

Akhirnya Author bisa update lagi. Maaf ya akhir-akhir ini updatenya rada telat :) 

Semoga Mbak Rani, Mas Umar, Mas Barry dan Najwa bisa menghibur dan menemani weekend kalian :)

Cussss Happy Reading!!!

.

.

.

Ada typo? Tolong tandai yaaa

Rani memang anaknya rajin menabung dan pintar menghemat uang. Makin hari pun dia makin lihai untuk menyisihkan uang sakunya. Misalnya, karena motor warisan Barry yang biasa dipakainya itu sering mogok, Rani jadi terpaksa harus ngojek. Karena sayang duitnya buat ngojek terus, dia memilih untuk menebeng mobil Barry. Bisa juga tuh jalan kaki? Eiii jarak rumah Rani dan kampus itu bermil-mil lho jauhnya. Lebay.

Seperti sore itu, Rani sedang menunggu jemputan. Dia terlihat beberapa kali memeriksa jam tangan dan ponselnya, kesal dengan Barry yang tak kunjung datang.

"Mas, kemana aja sih? Jadi jemput enggak?" cecar Rani setelah mengucap salam, dia sedang menerima telfon Barry.

"Sorry kelupaan. Tadi gak sengaja ketemu Aliya terus Mas anterin dia pulang." sahut Barry tanpa dosa di seberang sana.

"Ishhh bilang dulu dong Mas, udah gak ada tebengan tau." kesal Rani.

"Naik ojek, Ran."

"Gak punya duit." ketus Rani.

Rani melihat kluntingan info saldonya.

"Mas Barry ngeselin... " ujarnya sembari mesam-mesem.

"Udah jangan protes. Pokoknya Mas lagi ikhtiar dapetin kakak ipar buat kamu." seru Barry di seberang sana lalu memutus panggilan.

Rani terlihat celingak-celinguk sebentar lalu pergi dari gedung tersebut dan berjalan menuju kantin. Ternyata menunggu Barry membuatnya kelaparan.

Sesampainya di kantin, Rani yang sudah kelaparan langsung menghabiskan 2 mangkok bakso dan 2 gelas es kelapa muda sekaligus. Di kantin itu dia mukbang dengan hidmat. Sedangkan para penghuni kantin pun geleng-geleng kepala sembari ngeces menonton aksi mukbang Rani secara live itu. Bahkan banyak yang berakhir ikut memesan saking ngecesnya.

"Shalihah sih tapi rakus... " celutuk seorang mahasiswa melihat Rani menambah semangkuk lagi.

"Wah enggak baksonya enggak yang makan... hmm sama-sama segerrrrr."

Sedangkan Pak Broto kegirangan melayani pesanan yang berjubel.

"Suwun Neng, kedai bakso bapak jadi rame. Alhamdulillah, hari ini Allah kasih rezeki lewat Neng cantik ini." ujar Pak Broto terharu.

"Ahhh ini karena baksonya Pak Bro super maknyus sih." sahut Rani sembari asyik meramu mangkok bakso ke 3. Menuang saos, kecap, sambal, acar dan sedikit cuka.

Saat menandaskan mangkuk ketiganya itu, gerombolan anak LPM datang. Rani melihat Sarah, itu teman di komunitasnya mengajar anak kampung. Sesaat kemudian Rani malah melihat Umar ikut nyempil di sana. Alamakkk.

Muslimah Random (TERBIT)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum