Sorry Lisa -08-

91 36 30
                                    

Saat ponsel aku berdering, tanpa pikir panjang aku langsung mengangkat telfonnya.

"sya, gue udah didepan pintu rumah lo nih"

Aku melihat jam dinding, ternyata emang udah jam pulang sekolah.

“Hah, udah didepan pintu rumah gue!”

"iya ersya"

“ohh.. yaudah masuk aja ngga dikunci, gue ada di ruang keluarga”

Aku mematikan telfon dari Fita dan menaruh ponsel aku kembali di meja depan sofa “hay Ersyaaa.....” teriak Fita dan Desi sambil berlari dari arah pintu masuk, sedangkan Lisa berjalan santai di belakang mereka berdua.

Entahlah Lisa kenapa, dia terlihat begitu lesu, yang aku takutin Lisa udah tau tentang Bagas, dan dia salah paham sama aku.

Fita dan Desi langsung duduk di sebelah kanan kiri aku, sedangkan Lisa memilih duduk di single sofa.

“gimana kaki lo sya” tanya Fita yang terlihat khawatir.

“gue udah gapapa kok, udah bisa jalan. malah besok gue udah sekolah”

“Serius” Desi sangat antusias begitu juga dengan Fita, kemudian mereka berdua memeluk aku “syukur deh kalo gitu” ucap fita dan melepaskan pelukannya.

Disusul Desi melepaskan pelukannya “di sekolah kalo ngga ada lo sepi sya” ucapnya. aku menanggapinya dengan tersenyum pada mereka.

“eh sya, ini gue bawain lo brownis toping red Velvet, karna lo sukanya yang pinky-pinky” aku tertawa Fita seniat itu bawain aku makanan.

“gue juga bawain lo dua wafel matcha favorit lo. Demi lo tadi kita keliling mall dulu sebelum kesini, cariin makanan kesukaan lo” aku menerima wafel yang disodorkan Desi.

Setelah itu aku melihat ke arah Lisa dari tadi dia hanya sibuk memainkan ponselnya “lis..” Fita memanggilnya saat sadar arah mataku mengarah pada Lisa.

Lisa langsung melihat ke arah Fita “oh.. ini sya, gue bawain lo bolen pisang kayak yang waktu itu lo makan di rumah gue, lo suka kan?”

Aku tersenyum “iya makasih ya buat kalian, udah jenguk gue, terus repot-repot bawain makanan juga.”

“eh ada gadis-gadis lagi pada ngumpul” bunda datang dari arah tangga, Fita,Desi, dan Lisa beranjak dari duduknya dan mencium tangan bunda “kalian udah pada makan belum?” Tanya bunda yang berdiri di samping sofa.

"udah bunda" ucap mereka bertiga bersamaan “kalo gitu bunda ambilin minuman sama cemilan aja ya” dan kita kompak menjawab "siap bunda"

Kemudian bunda beranjak pergi ke dapur, menyisakan kita berempat “sebenarnya ada yang mau gue ceritain sama kalian” ucap Lisa tiba-tiba.

Aku, Desi, dan Fita kita bertiga sontak langsung melihat ke arah Lisa, pikiran aku langsung mengarah ke Bagas, aku yakin ini pasti soal Bagas.

“Cerita apa lis?” Tanyaku “ini soal Bagas” jawab Lisa dengan menunduk “selama ini dia cuma anggap gue temen biasa, dan dia sukanya sama cewek lain” sambungnya.

“Lo serius lis, terus maksud dia selama ini ajak lo jalan, chattingan tiap hari itu apa” ucap Fita yang terlihat emosi dan greget.

Rumah Singgah Where stories live. Discover now