Harus Menjauh -11-

108 38 45
                                    

Semalam aku menginap di rumah Lisa, jadinya sebelum berangkat sekolah, aku mengajak Lisa mampir ke rumah aku dulu, untuk ganti seragam dan ambil alat tulis.

Dan setelah sampai di sekolah, kita berjalan di koridor menuju ke arah kelas kita yang berada di lantai dua gedung A.

“udah sya, ngga usah dipikirin soal semalam, kemarin gue yang murung sekarang lo” ucap Lisa sambil terus berjalan di samping aku.

“iyaaa....Lisaaa, buat apa juga gue lama-lama sedih, semalam mood gue lagi ngga bagus aja” elakku sok tegar padahal aslinya rapuh.

"iyain aja deh”

Aku dan Lisa masuk ke dalam kelas, dan disana sudah ada anak-anak yang lain, terkecuali Fita.

“Des Fita belum dateng?” tanyaku sambil meletakkan tasku di bangku tempat aku duduk.

“belum sya, tumben tuh anak” sahut Desi yang sedang duduk di bangkunya dengan membawa satu buah novel ditangannya.

“HAIIIIII...., kalian nyariin gue ya?” ucap Fita yang tiba-tiba muncul di depan pintu masuk kelas.

“ngagetin aja sih ta” umpat Lisa. Untungnya kagetnya ngga sampai ayam-ayam.

"Dateng-dateng kayak orang mau ngajak ribut lo ta" sahut Rendy yang tengah duduk di bangku belakang paling pojok, katanya dia sengaja pilih bangku belakang biar bisa tidur pas jam pelajaran.

“sorry-sorry gaes” ucap Fita dan berjalan ke bangkunya sambil cengengesan.

“Eh sya, gimana semalam. Gue nungguin kabar lo di grup chat, eh ngga ada nongol” ucap Fita yang sudah duduk di bangkunya.

“iya sama gue juga” sahut Desi. Novel yang tadi dia pegang kini sudah di masukkan ke dalam tasnya.

“Pagi anak-anak” tiba-tiba miss Hanna guru bahasa Inggris datang, yang artinya pelajaran segera dimulai.

“nanti aja ceritanya” bisikku sambil menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke bangku Desi dan Fita.

***

Setelah bel istirahat berbunyi dan guru keluar dari kelas, kita berempat langsung pergi ke kantin sekolah.

"Nih tempe mendoan kenapa letoy banget sih?" Ucap Lisa sambil menggoyang goyangkan tempe mendoan.

"Namanya juga tempe mendoan, kalo ngga mau letoy lo kasih air keras aja biar kaku" nyinyir Fita sambil menikmati semangkuk bakso didepannya.

“sya katanya tadi mau cerita, cepet gih cerita ntar keburu jam istirahat habis” sambungnya yang membuat aku berhenti memakan siomayku.

“ceritain aja tuh sya, sekalian ceritain kenapa semalem lo nginap di rumah gue” sahut Lisa sambil mencomot gorengan tempe mendoan dengan cabai hijau.

Aku menyeruput es matchaku terlebih dahulu, setelah itu aku langsung menceritakan semuanya tentang Bagas dan Rafael, sampai berujung aku menginap di rumah Lisa.

Desi dan Fita yang asik memakan bakso langsung berhenti saat mendengar cerita aku.

“sumpah gue ngga abis pikir sama sih Rafael, ternyata sama aja ngga Rafael ngga Bagas” umpat Fita kesal sambil memukulkan sendok pada mangkuk baksonya beberapa kali.

“sabar ta, dilihatin anak-anak yang lain tuh. Kayak pawang hujan aja mukul-mukul mangkuk” sahut Desi yang sadar jika sekarang semua orang melihat ke arah kita.

Rumah Singgah Where stories live. Discover now