perkenalan -21-

45 8 2
                                    

Aku, Fita, Desi dan Lisa kita berempat berjalan di koridor sekolah untuk segera pulang.

"Ada yang udah ditungguin tuh sama pangerannya" ucap Lisa dengan pandangan mata lurus ke depan.

Aku langsung melihat ke arah pandang mata Lisa, dibarengi dengan Desi dan Fita yang juga ikut melihat ke arah yang sama.

Ternyata didepan gerbang sekolah sudah ada Rafael yang terduduk diatas motor sportnya, cowok itu masih mengenakan seragam sekolahnya yang dilapisi jaket kulit berwarna hitam.

"Samperin sya, kasian udah nunggu dari tadi kayaknya" Fita gadis itu menyuruh aku untuk segera menghampiri Rafael.

Sebelum aku pergi, aku melihat ke arah Lisa yang berdiri tepat di samping kiri aku.

"Lis, beneran gapapa gue pulang bareng Rafael?" Aku coba pastiin kalo Lisa emang nggak masalah aku pulang sama Rafael.

"Ya terus kalo misal gue bilang jangan pulang bareng Rafael, lo bakal nurut?" Ucap Lisa yang tengah menatap aku dengan tatapan yang sulit diartikan.

Aku hanya diam begitupun dengan Fita dan Desi yang juga terdiam mendengar ucapan Lisa.

Lisa masih menatapku namun kali ini dia tertawa "serius amat sih muka kalian, gue cuma becanda gue gapapa kok pulang sendiri"

Aku bernafas lega setelah mendengar ucapan Lisa "Yaudah kalo gitu gue cabut duluan ya, bay bay girls"

Aku segera menghampiri Rafael yang tengah melihat ke arah aku "hai, udah nunggu lama ya?" Tanyaku.

"Enggak kok, baru bentar" sahutnya sambil sibuk memakaikan helm di kepala aku.

"Aku bisa pakai helm sendiri, kenapa mesti dipakaiin sih"

"Ya gapapa, ayo naik"

Seperti biasa sebelum aku naik ke atas jok motornya, tidak lupa Rafael menurunkan pijakan motornya terlebih dulu.

****

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Rafael memberhentikan motornya di sebuah parkiran cafe.

Cowok itu melepaskan helmnya dan menyugar rambutnya ke belakang, setelah itu dia membantu aku membuka kaitan helm yang tengah aku kenakan.

"Kita mau ketemu siapa disini?" Sepanjang perjalanan Rafael sama sekali tidak memberi tau siapa yang akan kita temui.

"Ntar didalam juga tau. Ayo" Rafael menggandeng tangan aku masuk ke dalam cafe tanpa menjawab pertanyaan aku.

Di dalam cafe Rafael menggandeng tangan aku menghampiri dua gadis yang sedang berbincang.

Aku mengerutkan keningku, entah siapa kedua gadis itu mereka berdua tampak menggunakan seragam SMP.

Kedua gadis itu menatap ke arah kita berdua dengan tersenyum, kemudian salah satu dari gadis itu berdiri dan menatap aku dengan senyum yang mengembang.

"Kak Ersya ya?" Ucapnya masih dengan senyum yang mengembang.

"Iya" jawabku. Entah dari mana gadis itu tsu nama aku, banyak pertanyaan yang ada dibenak aku saat ini.

"Kenalin kak, aku indy" gadis bernama indy itu mengulurkan tangannya di depan aku untuk berjabat tangan.

"Ersya" aku menerima uluran tangannya dengan tersenyum.

Kini gadis yang disebelah indy juga ikut berdiri "aku Reina kak"

Reina tampak lebih pemalu di banding Indy yang friendly. Setelah berkenalan dengan keduanya, aku menatap Rafael yang masih berdiri di samping aku.

Aku menatapnya dengan penuh tanda tanya, dan sepertinya Rafael peka dengan ekspresi wajah aku.

Rumah Singgah Where stories live. Discover now