Lomba -22-

41 8 4
                                    

Aku bersama dengan Lisa berjalan mencari posisi yang pas untuk menonton lomba tarik tambang. Sedangkan Fita dan Desi mereka berdua bersiap untuk ikut serta lomba tarik tambang mewakili kelas kita.

Aku dan Lisa memilih menonton di dekat tenda operator sound yang dijaga oleh beberapa anak OSIS. Kebetulan posisi tenda operator sound tepat menghadap ke tengah-tengah arena lomba tarik tambang, posisi yang pas untuk menonton lomba sekaligus numpang meneduh dari terik matahari.

Aku dan Lisa duduk lesehan dibawah tepat didepan meja operator sound system. Tidak hanya kita berdua ada beberapa anak-anak yang lainnya juga yang ikut meneduh disana.

"Lis, pinjem hp lo dong"

"Hah, buat apaan sya?"

"Buat ngaca bentar, benerin rambut" Lisa selalu memakai case ponsel yang ada kaca dibelakangnya, katanya buat jaga-jaga, dan aku berniat meminjamnya untuk membenarkan rambut aku yang sedikit berantakan.

Aku melihat diriku dipantulan kaca sambil membenarkan beberapa helai rambut yang terlihat berantakan, tanpa sengaja aku melihat seseorang yang berada dibelakang aku lewat pantulan kaca.

Kakak kelas yang aku tabrak kemarin, dia sedang terduduk dikursi sebelah meja operator sound, sambil bersedekap tangan dengan pandangan mata yang mengarah ke arahku.

Aku mencoba melihat ke belakang dan menatapnya balik, dia masih tidak mengalihkan pandangannya bahkan saat aku menatapnya, dia malah menatapku dengan menaikkan sebelah alisnya.

Aku segera mengalihkan wajahku kedepan dan mencoba untuk menghiraukannya, sejak kejadian kemarin aku jadi sering bertemu dengan dia, atau mungkin aku yang baru sadar keberadaan dia.

Akhirnya perlombaannya akan segera dimulai, dan dibuka oleh kelas XII IPS 1 melawan kelas XII  MIPA 1. Kedua kelas bersiap di posisi masing-masing. Urutan lomba tidak disesuaikan dengan urutan kelas, melainkan dengan urutan kelas mana yang lebih dulu mendaftar ke panitia.

Ditengah tengah sudah ada satu anak OSIS yang bertugas menjadi wasit. Bersiap untuk memimpin jalannya pertandingan.

"1,2,3 mulai"

prittttttttt....

Wasit telah meniup peluit tanda pertandingan dimulai. Kedua kelas saling beradu kekuatan. Beberapa diantaranya tampak wajahnya memerah, karna sekuat tenaga menarik tali agar menjadi pemenangnya.

Semua murid-murid yang menonton ikut bersorak mendukung jagoan mereka. Kini di lapangan upacara menjadi sangat riuh suara pendukung dari kedua tim.

"Ayo kelas XII MIPA 1 tarik terus..."

"Yok, bisa yok. Kelas XII IPS 1 jadi juara"

"Ayo! Ayo! Ayo!"

Kurang lebih seperti itulah beberapa sorakan dari mereka. Dengan sekuat tenaga, kelas XII MIPA 1 mampu menarik talinya sampai membuat kelas XII IPS 1 terjatuh, dan melewati garis batas area kedua tim.

Pendukung kelas XII MIPA 1 semakin bersorak gembira atas kemenangan tim yang mereka dukung. Sedangkan pendukung dari kelas XII IPS 1, tampak kecewa dengan kekalahan tim yang mereka dukung.

Priiiiittttt.....

Wasit telah kembali meniup peluit, pertanda berakhirnya pertandingan, yang dimenangkan oleh kelas XII MIPA 1.

Sekarang saatnya kelas kita kelas X IPS 1, melawan kelas X Bahasa 3. Aku melihat Fita, Desi, dan beberapa teman kelasku yang lain. Termasuk Rendy. Mereka semua bersiap diposisi mereka masing-masing.

"Kita harus teriak sekencang-kencangnya sya" ucap Lisa dengan semangatnya.

"Iya dong Lis, harus itu" aku pun juga begitu bersemangat untuk mendukung mereka.

Rumah Singgah Where stories live. Discover now