perhatian -19-

75 21 87
                                    

Hari ini kita satu kelas kompak pulang agak sore, karna dua hari lagi akan ada lomba kebersihan dan kekreatifan kelas, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan.

Kita semua gotong royong membersihkan kelas dan menghias kelas, meskipun masih ada beberapa teman aku yang kerjaannya malas-malasan, ada juga yang bisanya cuma nyuruh-nyuruh aja.

Contohnya Eva si bendahara kelas yang terkenal pintar, ramah, dan sopan sama guru, sedari tadi kerjaannya sekedar nyuruh-nyuruh yang lain seperti seorang mandor.

Semua orang dikelas ini juga tau kalo dia hanya rajin saat didepan guru. Tapi yasudahlah, kata Bunda tidak boleh kebanyakan membicarakan keburukan orang lain, toh aku sendiri juga belum tentu lebih baik dari dia.

"Ta. pegangnya yang benar dong, gue mau jatuh nih" teriak Rendy yang tengah memanjat kursi yang diletakkan diatas bangku, cowok itu sedang memasang foto presiden dan wakil presiden di tembok atas papan tulis.

"Dari tadi protes mulu lu, ini gue udah bener pegangnya, lo nya aja yang cupu penakut" Fita gadis itu memegangi kursi yang dinaiki Rendy agar tidak goyang saat dinaiki.

Mereka berdua memang seperti kartun Tom and Jerry, seekor kucing dan tikus yang sering berkelahi.

Aku, Lisa, dan dua temanku yang lain, menghias data kelas seperti jadwal piket, jadwal pelajaran dan struktur kelas untuk di pajang di mading kelas.

Tiba-tiba ponsel di saku seragamku berbunyi, aku langsung mengambil dan melihat siapa yang mengirim pesan.

Rafael

Masih disekolah?

Masi,emang knpa?

Udah jam segini masi
belum kelar juga

Ntar pulang mau aku
jemput nggak?

Gk usah aku pulang
sama Lisa aja

Yaudah ntar kalo udh
sampai rumah kabarin

Jangan lupa kalo udh di
rumah istirahatnya yg
ckup biar nggak sakit
Karna kecapekan

Siap pak bosku


"Dih senyum-senyum sendiri, pasti lagi chatan sama Rafael. Hayoloh ngaku"

Ternyata Lisa mengamati aku yang tidak sadar tersenyum saat membalas pesan Rafael.

"Iya deh, yang lagi masa-masa pdkt. Kelihatan bahagia banget" sambungnya sambil senyum-senyum mengejek.

"Apaan sih Lis, kita nggak lagi pdkt kok"

"Mana ada nggak pdkt tapi saling ngasih perhatian, ngasih kabar"

Beberapa hari terakhir ini aku memang mulai dekat lagi dengan Rafael, tapi aku tidak tau ini bisa dikatakan pdkt atau tidak, intinya kita dekat saling memberi kabar satu sama lain.

"Yang benar ngerjainnya, dari tadi lelet banget" Eva tiba-tiba berdiri di belakang kita dengan bersedekap tangan, menatap sinis ke arah kita berdua.

"Ini udah bener, yang nggak bener tuh lo, bisanya cuma mondar mandir nyuruh-nyuruh orang" ketus Lisa sembari menatap balik Eva dengan dinis.

"Jangan asal ngomong ya, lo" Eva semakin nyolot, sampai membuat semua orang yang ada di dalam kelas melihat ke arah kita.

"Kenapa? Ngga terima" Lisa semakin terpancing emosi dengan menantang Eva.

"Udah lis, nggak usah di ladenin" aku menarik lengan Lisa membuatnya sedikit mundur.

Kemudian dua antek-antek Eva menghampiri kita, yaitu Dira dan Helna.

Rumah Singgah Where stories live. Discover now