°kelam°

2K 129 0
                                    

Suasana kantin sudah terlihat sedikit ramai. Kantin yang awalnya sepi dan hening kini terlihat ramai dan sangat ricuh. Membuat gadis yang sedang makan itu terganggu

"woy! " Teriak zilla. membuat seseorang yang di teriaki nya menoleh"kalo mau ngebully orang mending di lapangan ajaa. Di sini banyak yang makan! "Ucap zilla dengan nada lantang nya. Seraya menampilkan wajah datar nya

Gadis itu berhenti membuly gadis culun yang telah bersipuh di lantai. Dengan penglihatan yang buram diakibatkan kaca nya yang pecah dikarenakan diinjak oleh gadis pembuly itu

Gadis itu mendekat dan menghampiri zilla. Dengan wajah songong nya, zilla tak peduli melainkan dia kembali memasukkan makanan itu ke dalam mulut nya dengan santai tanpa rasa takut sedikit pun

"Ups sorry sengaja! "Sang pelaku yang telah mendorong sendok itu hingga terjatuh. Hanya tersenyum senang. Bukan zilla namanya jika hanya berdiam diri saja, zilla berdiri mensejajarkan dirinya dengan gadis itu

"Lo ada masalah apasi. Suka banget nyari masalah pagi pagi gini! "Zilla menyilangkan kedua tangannya" Udah mau ke tahun baru. Tapi masih aja suka bully orang! "Zilla tersenyum di kala rea menampilkan wajah marahnya. Dikarenakan perkataan nya barusan

Plak

" Zilla!? "

Satu tamparan mendarat di pipi zilla dengan kasarnya membuat teman nya berteriak kaget. Rasanya perih dan sama persis seperti tamparan sang ayah ketika dirinya berbuat kesalahan

Zilla tak membalas tamparan itu ataupun berbuat yang berlebihan. Dia hanya tersenyum, nafsu makan nya telah hilang karna rea. Gadis itu selalu saja membuat paginya terlihat buruk dan tidak menyenangkan. Ayolah zilla hanya ingin kehidupan yang tenang seperti sebelum nya

Dia menginginkan itu kembali. Kehidupan sebelum nya yang terlihat sepi dan tenang dan tanpa beban sekalipun

•••

"Laa tungguin gw! " Ucap aily dengan nada yang memelas. Mencoba untuk menyamakan langkah nya dengan langkah zilla. Tapi sungguh aily lelahh . langkah zilla sangat cepat dan tanpa kata istirahat. Namun tak lama setelah itu zilla berhenti di roftop

"Heyy lo kenapa si! " Heran aily bertanya"lagipula dia ngebuly gadis culun. Bukan lo seharusnya lo diem aja gausah diladenin ntar kalo lo yang kena gimana! "Ntah kenapa zilla sangat tak suka dengan perkataan yang dilontarkan oleh aily. Menurutnya itu tidak benar zilla sangat tak suka ada pembully an di sekitarnya, zilla sangat tak suka kekerasan karna dia tahu betapa sakitnya seseorang saat mendapatkan kekerasan. Karna dirinya sudah mengalami itu sejak lama

"Lo tau kan? Gw paling gasuka ada kekerasan!" Pinta zilla dengan penekanan di setiap kalimatnya

"Gw tau.. Tapi bukannya lebih baik lo gausah ikut campur untuk keselamatan lo sendiri? " Nada aily berubah menjadi nada khawatir. Zilla tahu nada itu. Siapa yang tidak kenal dengan rea? Pasti seisi sekolah tahu dia. Dan tidak ada yang berani melawan nya. Dan hari ini zilla yang melakukan nya pertama, rea adalah anak dari kepala sekolah sebab itu dia ditakuti oleh semua orang. Tapi bukankah dia hanya anak kepala sekolah?

Dunia begitu tidak adil.. Tidak Seharusnya mereka takut pada anak kepala sekolah. Itu bukanlah hal yang menakutkan. Apa yang perlu dikhawatirkan?

Tidak ada..

"Hidup gw udh kelam. Dan gw gabakal biarin siapapun yang ngerasain kekelaman ini! " Ucap zilla dengan nada percaya diri"seharusnya kekerasan itu gada. Itu hanya akan menimbulkan masalah bagi masyarakat di sekitar! "Jelas zilla

"Okee lahh. Bu ketu! " Jangan salah. Zilla adalah ketua kelas ntah kenapa wali kelas memilih nya untuk menjadi ketua kelas. Sungguh itu bukan impian nya

"Stop panggil gw bu ketu! "Kesal zilla

"Okelah ustadzah! "Canda aily

"Terserah! "

"Gamau masuk kelas lo? 5 menit lagi bell!"Zilla menggeleng sebagai jawaban tidak

" Gw mau di sini aja. Bolos sesekali "

"Ada ternyata ketua kelas yang suka bolos" Aily terkekeh "baru tahu gw" Lanjut aily

"Lagipula ini bukan impian gw. Wali kelas yang milih" Ucap zilla menatap sinis aily

"Biasa aja tatapan lo"

"Mending lo ke kelas dahh gausah ikutan bolos. Masa si ranking 2 bolos sihh! " Ucap zilla meledek. seraya tersenyum tipis

"Lo juga ranking 1 kalo lupa! "Zilla semakin dibuat tertawa lepas. Rangking satu? Ranking yang selalu diingin inginkan oleh sang ayah. Dan harus mempertahankan nya. Jika ranking itu turun percayalah dirinya tak akan selamat dari amarah sang ayah. Zilla hanya ingin ketenangan walau hanya sekejap tapi sang ayah terus saja menyuruh nya untuk mendapatkan nilai yang diingginkan

"Eh maaf seharusnya gw ga bahas ranking" Ucap aily merasa bersalah.

"Sans. Udah sono masuk kelas! "Suruh zilla

" Ngusir ni? "Aily melangkahkan kakinya. Meninggalkan roftop. Namun tak lama kepergian aily seseorang menghampiri zilla. Membuat sang empu menoleh ke samping

" Sendirian aja? "Tanya haikal" Gak masuk kelas! Bentar lagi bell masuk. Ga takut terlambat? "Ucap haikal bertubi tubi

Zillaa tetap dalam posisi nya. Hanya terdiam mendengarkan semua perkataan haikal

Haikal menghela napas nya berat. Ternyata sia sia dirinya berbicara panjang lebar zilla tak akan mendengar kan nya

" Gw lagi ngomong sama lo! "Kesal haikal karna zilla tak kunjung membalas perkataan nya" Lo dengerin gw ga si. Dari tadi diem mulu, bisu lo? "Asal haikal

" Ga kenal"balas zilla singkat"lagian udh bell. Seharusnya lo ada di kelas bukan di sini"zilla melanjutkan ucapan nya

"Lantas lo? "Haikal balik bertanya

Zilla mengernyitkan dahinya"bolos"santainya

Haikal tertawa kecil. Hey tidak ada yang lucu di sini tapi kenapa dia menertawakan dirinya seperti orang gila..

"Masih ada juga ya cewek suka bolos! " Haikal masih tertawa. Momen yang begitu langka, di sekolah nya dahulu bahkan perempuan tak ada yang suka akan bolos. Dan tidak berani"btw gaya lo waktu di kantin itu keren"puji haikal. Mengingat betapa keren nya zilla saat melawan pembuly itu, zilla masih bisa terlihat sabar namun kata katanya sangat tak bisa diajak sabar

"Tapi kenapa gw kaya ga asing sama orang yang dibully itu! "Mata zilla yang awalnya terfokus ke depan. Kini matanya beralih menatap haikal menunggu perkataan apa yang akan dikatakan haikal selanjut nya" Ah kayaknya bukan deh. Mungkin mirip aja! "Haikal mencoba untuk berfikir positip. Bukankah berburuk sangka itu tidak baik

" Mending lo balik ke kelas dari pada. Ntar guru bk mergokin lo lagi bolos sama gw! '

"Gak! " Tolak haikal cepat"gw temenin lo di sini. Kalo dihukum ya gapapa lagian sama lo kan! "

"Aneh" Gumam zilla

surat terakhir haikal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang