°tugasku telah selesai°

349 26 1
                                    

Tugasku hanya melanjutkan tugasmu

- ren

•••

"Cuaca di sore hari enak banget ya kak."

Ren mengangguk menyetujui perkataan via, memang benar cuaca di sore hari sangat mengenakkan apalagi sambil berjalan kaki dan menikmati sekitar

Ren mengambil tangan via dan menggenggam nya erat, seperti enggan untuk melepaskannya membuat via merasakan sedikit sakit pada bagian telapak tangan nya

"Kak? Bisa dilepasin gak? Sakit tau" via menatap ren kesal"aku bukan kambing yang bakal lari karna gak dijagain "

Ren tertawa kecil

"Iya sayang, kala tau tapi kamu kan sebentar lagi bakal pergi ninggalin kaka, jadi kaka bakal ngabisin waktu hari ini buat berduaan sama kamu"

Ren mencubit hidung via pelan

"I love you kaka"

"Love too sayang" balas ren dengan tersenyum dan mereka kembali melanjutkan langkah

"Oh ya ka, kapan-kapan kita ke makam kak zilla yaa, tadi, aku cuma sempet nya ke makan ka haikal"

Ren menganggukkan kepalanya berulang kali tanpa membalas

"Nanti kalo kaka ada waktu kaka bakal jemput kamu dan ajak kamu buat ke makam nya kak zilla, tapi janji okey ga boleh nangis.. "

"Janji." balas via dengan sedikit berteriak karna bersemangat

Setelah itu mereka kembali melanjutkan langkah. Tidak ada pembicaraan apapun lagi, mereka berdua sibuk dengan pandangan mereka masing-masing hingga via berkata membuat keheningan keduanya menghilang

"Kak." panggil via membuat langkah ren tertenti, dan menatap via dengan tatapan bertanya nya"liat ada anak kecil di tengah jalan"tunjuk via yang diikuti oleh ren

Dug

Ren menatap bergiliran pada anak kecil yang berada di tengah jalan, dan sebuah mobil yang berlaju dengan cepat dari kejauhan

"Eh kaka mau kemana? "

Via menghadang pergerakan ren

"Via, kamu tunggu disini ya? Kaka mau nolongin anak kecil itu" ucap ren dengan panik

Via menggelengkan kepalanya berulang kali dengan cepat"enggak, kaka di sini aja"via menolak karna firasat nya sedikit tidak enak setelah ren mengatakan hal yang tidak dia harapkan

"Via percaya kan sama kaka? " via mengangguk"kalo gitu kamu tunggu disini dan jangan kemana mana, kamu tenang aja okeyy, kaka ga bakal kenapa kenapa kok"

Setelah mengatakan hal itu dan tanpa menunggu balasan dari via, ren berlari dengan kencang ke tengah jalan tanpa menengok kanan ataupun kiri

Tin..

"KAKAK AWAS! "Via berteriak kencang, memejamkan kedua matanya dan menutup kedua telinganya, tidak, tidak terjadi apapun, mungkin hanya alusinasi nya saja, tidak terjadi apapun dengan kakak nya semua ini pasti mimpi buruk

Perlahan via menurunkan tangan nya dan membuka kedua matanya

Deg

Enggak, semua ini pasti hanya mimpi, tidak mungkin, dirinya tidak mungkin kehilangan untuk sekian kalinya, Tuhan, tolong jangan lagi, dirinya tidak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya. Semua ini tidak mungkin

Via berlari kencang pada kerumunan. Dan bersipuh menangis pilu

" enggakk, kaka gaboleh kaya gini, kaka harus bertahan kaka udah janji gabakal ninggalin via dan bakal terus ada di sisi via ka.. "Via memeluk tubuh sang kakak yang penuh dengan bercakan darah"kaka ga boleh kaya gini, kaka udah janji, ayo bangun dan tepatin janji nya"

Semua orang yang berada di sana hanya menatap dan tidak berani berkata ataupun melakukan apapun, mereka hanya bisa berdiam diri, sampai ambulan datang

"Dek, kaka nya kita bawa ke ambulan ya? "

Via mendongakkan kepalanya

"Kaka bisa jalan sendiri, dia gapapa" via menolak"dia cuma tidur, kaka ga bakal tega ninggalin via sendirian"

"Dek.. "

"VIA BILANG KAKA CUMA TIDUR , KALO MAU BAWA PASIEN CARI PASIEN LAIN, JANGAN KAKA VIA" via berteriak kencang "SIAPAPUN YANG BERANI BAWA KAKA VIA PERGI, VIA BAKAL TIDURAN DI TENGAH JALAN"

Setelah mendengarkan teriakan yang seperti ancaman itu, mereka semua sedikit memberikan jarak

"Via? "

"KAK AVIS. "

"Kamu gapapa? "

Via menggeleng "kak ren. Dia tidur ka, dia ninggalin via dia ga nepatin janji nya, dia jahat"

"Dek? Maafin anak saya ya? Karna anak saya kaka kamu jadi meninggal. "Ibu itu meminta maaf, andai anak nya tidak berdiri di tengah jalan mungkin tidak ada tragedi seperti ini

" tidak apa bu, anak ibu juga masih kecil gatau apa apa"balas harvis

"Maksud kaka apa? Seharusnya dia dipenjara ka, karna anak itu" tunjuk via"kak ren jadi ninggalin via, dunia ini jahat semua orang jahat, semua orang udh ngambil orang yang via sayang. "

"Masih ada gw"

Harvis semakin mengeratkan pelukan nya, jika kalian bertanya kenapa harvis bisa berada di sana, karna harvis baru saja hendak ingin pulang setelah datang dari warung untuk membeli sebungkus makanan

"Dek bagaimana? "

"Bawa aja pak.. "

"Kak? Kak ren ga boleh kemana mana"

"Via lo dengerin gw, kalo ren ga cepet dibawa kerumah sakit, terus harus kita bawa kemana? Ren udah ga ada harapan untuk hidup. Detak jantung nya udah hilang"

"KAK HARVIS APAAN SIH? KAK HARVIS NYUMPAHIN KAK REN MENINGGAL HAH? " marah via dengan memukul dada milik harvis "AKU TAU KAK HARVIS KAKA KANDUNG VIA, TAPI KAK HARVIS GA BISA SEENAKNYA, SELAMA BERTAHUN-TAHUN INI KAK REN YANG SELALU ADA BUAT VIA, KAK HARVIS KEMANA AJA? BAHKAN KAK HARVIS GA ADA DI SAMPING VIA, BAHKAN KAK HARVIS GADA USAHA BUAT NEMUIN VIA, KAK HARVIS GA PEDULIIN VIA SAMA SEKALI!? "

Suasana semakin riau saat via kembali berteriak dan meneteskan air matanya, harvis hanya diam karna tidak ada gunanya dia membalas

"Bawa aja. "

Mereka mengangguk

"Enggakkk jangan bawa kak ren"

"Via jangan gila" harvis menghadang pergerakan via

Via menghapus air matanya kasar dan menatap kedua manik harvis"yang gila kaka bukan aku"finalnya

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now