°jangan datang lagi°

284 34 3
                                    

Halo guysss

Iam sorry untuk book ini ada beberapa hal yang mungkin buat kalian bingung atau segala hal yang mungkin typo nya atau alur nya yang kebanyakan plot twist

•••

"Bagaimana? Bisa diperbaiki? "Ren bertanya dan berharap mendapatkan jawaban sesuai ekspetasi nya" apa data yang berada di dalam nya aman saja? "

Pemuda itu mengangguk

"Ponsel mu hanya pecah saja, dan untung saja data di dalam nya masih aman" ren bernafas lega"tapi jika kau ingin memperbaiki nya, biaya nya akan sedikit lebih maha! "

"Tidak apa, asal ponsel ku kembali seperti semula, dan semua data yang berada di dalam nya tidak hilang"

"Kenapa kau tidak membeli yang baru? Seperti nya ponsel mu ini sudah lama kau gunakan, dan kemungkinan sebentar lagi akan kembali rusak! "

Ren menggeleng pelan, dia ingin tapi seluruh kenangan nya tergantung pada ponsel itu

"Terimakasih saran nya, tapi aku lebih menyukai ponsel itu karna ponsel itu yang menemaniku selama ini, aku tidak berminat pada ponsel yang lain nya"

Pemilik toko mengangguk dan membawa ponsel ren untuk dia perbaiki

"Aku akan memperbaiki nya, dan kau bisa ambil esok sore"

"Terimakasih"

Akhirnya ren bisa renang, dia kira bahwa ponsel nya tidak akan bisa dia perbaiki lagi. Ternyata dia salah, dia merasa bersalah karna telah memarahi biasanya seperti itu. Dia tebal pasti anak itu tengah menangis di dalam kamar nya

Akhir-akhir ini emosi nya sangat tidak bisa dikendalikan, ntah karna pikiran nya atau apa, hidupnya sudah hancur, dirinya dilanda dengan rasa bersalah yang sangat besar

Mungkin bagi semua orang dirinya hanyalah iblis. Tapi dirinya juga mempunyai luka yang tidak bisa dia ceritakan dengan siapapun, dan hanya bisa menatap langit dan berharap ada keajaiban yang datang

Ren menggunakan helm nya dan menancapkan gas nya untuk segera pulang ke rumah. Mungkin dirinya akan diam di kamar seharian untuk menangkan pikiran nya

Tinn

Ren menoleh dan terlihat sebuah mobil yang melaju cepat ke arahnya

Bruakhhhh

Akh

Dugh

Lo jahat

Lo gila

Jantung gw cuma satu

Gw juga mau hidup

Bajingan lo ajg

"Maaf.. "

•••

"Kak ren? Bangun kaka, jangan tinggalin via. Aku gamau kehilangan lagi, aku gamau gila, aku gamau sendirian, aku gapunya siapa-siapa lagi, via cape kehilangan, via capek"via menangis sambari menatap tubuh ren yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan beberapa alat yang melekat pada tubuhnya" kalo kaka pergi via juga mau pergi, gada guna nya kan via hidup? Kalian semua pergi karna via. Via ga bakal bisa maafin diri via kalo kaka pergi"

Via mengepalkan kedua tangan nya dan bersipuh pada lantai yang dingin

"Via, kamu serahin semua nya pada dokter okey? Kaka kamu pasti bangun. Dia anak yang hebat. Kami percaya kan sama mama atau dokter? "

Via mendongakkan kepalanya dan mengangguk

"Kalo gtu bangun ayo, lantai nya dingin nanti kamu sakit"

Via menghusap air mata nya dengan kedua tangan nya. Dia tidak boleh menangis, dia harus kuat, percayakam segalanya kepada Tuhan. Kaka nya pasti akan bertahan

"Gimana dok? "Xellyn bertanya pada dokter yang baru saja keluar dari ruangan" anak saya baik-baik saja kan?"

"Anak ibu baik-baik aja cuma lagi butuh istirahat yang cukup, kepala nya kena benturan yang cukup keras jadi jangan diajak ngomong yang berat ya"setelah mengatakan itu sang dokter pergi meninggalkan mereka

" via!! "

Xellyn sedikit berteriak saat via memasuki ruangan ren

"Kaka.. " via memeluk tubuh ren"jangan tinggalin via okey? Via gamau kehilangan lagi, via butuh kaka"

"Yang lu butuhin bukan gw!"

Via menatap ren dengan mata yang berbinar"kaka udh sadar? Via kangen kaka"

"Yang lo butuhin bukan gw via, gw bukan kaka lo"

Via menatap ren tidak mengerti "maksud kaka? Aku ini adek kaka, kalo bukan kaka terus kaka aku siapa? "

"Harvis! "

Deg

Xellyn menatap ren dengan kaget, apa yang di lakukan? Apa ren akan membuat via menjauh?

"Ren." tegur xellyn

"Apa ma? Memang bener kan? Via bukan anak kandung mama bahkan via bukan adek kandung aku. Dia adek kandung harvis.. "

"Kaka ngomong apa sih? Harvis siapa? Aku enggak kenal. "

Ren berusaha untuk bangun dan memposisikan dirinya agar terduduk

"Harvis? Dia kembaran haikal. Yang udh donorin jantung nya buat kamu via"

"Via? " via menoleh ke arah xellyn "kamu jangan dengerin kaka kamu ya? Kaka kamu cuma bercanda aja. Kamu tau kan? Kaka kamu baru sadar? Jadi ngomong nya agak ngelantur"

Sampai kapan xellyn akan menyembunyikan semuanya?

"Mama apa apaan sih? Via berhak tau siapa keluarga kandung dia yang sebenarnya, mama ga bisa terus terusan bohongin via ma, dia udh besar dan dia berhak tau semuanyaa. Kalo mama nyembunyiin semua ini, sama aja mama  penjahat yang ngejauhin via dari keluarga kandung nya sendiri. Semua orang juga berhak tau siapa keluarga kandung mereka begitu pun dengan via"

"Jadi? Keluarga kandung aku bukan kalian? " ren mengangguk

"Kalian jahat. " via berlari keluar dari ruangan. Ntah kemana anak itu pergi yang tentunya jauh dari mereka berdua

"Kamu gila hah?!! " bentak xellyn"kamu mau via jauh dari kita?? Ren sadar kita udah ngerawat via dari dulu. Dan kami gitu aja ngungkapin kebenaran nya"

"Mama yang seharusnya sadar, bahwa sikap mama selama ini yang nyembunyiin kebenaran, sama aja ngelakuin kejahatan! "

Xellyn menggelengkan kepalanya heran dan memutuskan untuk meninggalkan ren. Dia tidak salah bukan? Dia tidak ingin terus terusan dilanda oleh rasa bersalah, semua orang berhak tau kebenaran nya. Dan dirinya tidak bisa lama lagi untuk menyembunyikan semua nya

Kepalanya sangat sakit dan pusing, mungkin itu efek kepalanya terbentur pada baru saat dirinya terjatuh

"La... Semuanya udh gw ungkap, jadi? Jangan pernah masuk ke mimpi gw lagi ya? "

Ren menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now