°tak mengerti°

1.3K 103 24
                                    

"GAUSAH SENTUH BAJU GW VIA, LO GA TULI KAN! " bentak dilla seraya mengambil kembali pakaian nya yang berada di genggaman via"SETIDAKNYA IZIN DULU LAH SAMA GW! "

Via menundukkan kepalanya

"Maaf kak.. Baju kakak bagus banget via cuma mau pinjem sebentar! "Cicit via menundukkan kepala nya" Maafin via, aku janji gaakan suntuk barang kakak lagi! "

Zilla menghela kan nafasnya pelan

"Sekarang gw tanya buat apa lo butuhin baju gw ini?! "Zilla kembali bertanya

" 2 hari lagi aku kan ulang tahun aku pengen pake baju bagus tapi aku gamau ngerepotin mama papa! "Jelas via" Aku juga pengen pake baju bagus kaya kakak! "

"Besok hari senin? Lo ultah? " Via mengangguk "yaudah ni ambil" Zilla melemparkan pakaian nya itu. Tepat mengenai wajah via

"Seriusan kak! " Zilla mengangguk "makasiii, aku sayang kakak" Tanpa aba aba via memeluk tubuh zilla. Namun tidak ada pemberontakan di dalam dirinya. Zilla hanya berdiam diri menerima pelukan via

"Ohyaa besok kakak ikuttt yaaa! Aku juga pengen ngerayain ultah aku bareng kakak"mohon via" Aku harap kakak ikut, kalo kakak gak ikut pasti aku sedih banget! "

Via kembali menunduk lesu

"Apa yang gw dapet dengan cara gw ikut? "

Via mendongak cepat"apapun! "Pekik via" Aku bakal kasi kakak apapun asal kakak mau ikutt besok bareng aku"ucap via lagi dengan semangat

Mendengar hal itu tentu saja zilla dibuat tersenyum miris

"Apapun? " Via mengangguk semangat "kalo gtu pergi dari kehidupan gw! " Tekan zilla. Yang membuat via berdiam diri seketika, tak berkutik sedikit pun

"Kenapa diem gabisa?! " Zilla tersenyum. Sudah ia pastikan anak itu tidak akan pernah membiarkan nya bahagia "kalo gtuu lebih baik gw ga datang ke ultah lo, buang buang waktu gw aja. Buat apa gw datang ke ultah pembunuh kaya lo!? " Maki zilla

"Tapi tenang kalo lo gabisa lakuin itu gw punya syarat yang lain! " Via yang menunduk lesupun kembali mendongak menatap kedua manik milik zilla"balikin nyawa haikal! Dan sebagai gantinya lo mati! "

Deg

Seketika nafas via memburu saat zilla mengatakan hal yang tidak sepatutnya ia katakan. Lihatlah wajah via sekarang, wajah itu terlihat begitu pucat dan kusam

Bahkan pipi via telah dibasahi oleh keringat. Rasanya via tak mampu lagi menahan dirinya untuk berdiri

Sekuat apapaun dirinya ingin dekat dengan sang kakak. Semua itu selalu gagal karna bagi sang kakak diri-Nya tetap seorang pembunuh, via akui dirinya memang seperti pembunuh yang mengambil kebahagiaan seseorang

Jika bisa pun via tidak akan melakukan ini. Lebih baik dirinya yang tiada daripada dirinya hidup namun di benci oleh seseorang yang sangat ia sayangi

"Maaf... Maaf kak kalo aku udh buat hidup kakak hancur, tapi aku juga minta maaf kalo udh ambil kebahgiaan kakak! Walaupun bisa aku gaakan ngelakuin ini kakk! Lebih baik aku yang mati" Tutur via"aku minta maaf sama kakak. Tolong Terima aku kak! Aku iri sama orang orang yang dianggap adek sama kakak nya, tapi aku? Aku bahkan kakak anggap pembunuh terus terus an! "

"Kalo gtu kenapa lo gak mati aja! " Cerocos zilla"gw muak liat muka lo via!Kenapa gw harus ketemu sama pembunuh kaya lo sih!"

"Kak.. " Lirih via

"Jangan pangil gw kakak! Gw ga sudi punya adek kaya lo!? "

"Apa yang harus aku lakuin biar kakak mau nerima aku? " Terlihat sorot dari kedua mata via. Sorot yang begitu tulus dan memohon, namun tidak mampu membuat zilla merasa kasian justru ia merasa jijik!

"Mati" Gumam zilla

"Mau gw bantu? " Zilla mengangkat sebuah pisau. Yang membuat via seketika panik menggelengkan kepalanua kuat"kaya nya kalo tubuh lo kaku bakal seru! Sama kaya apa yang lo lakuin ke haikal waktu itu! "

Via menggelengkan kepala nya berulang kali. Ingin rasanya ia berteriak saat ini juga

"Kak jangan gila! " Panik via"itu pisau kak, kakak mau buat apa jangan anehh itu bahaya!"

Zilla mendekat. Secara reflek via memundurkan langkahnya hingga terpenting

"Lo mau mati kan? Biar gw bantu via anastasya! "

Via rasa kakak nya sudah benar benar gila

"AAAAAA!"

Brukh

"kak zilla! "

Zilla menampar pipi zilla berulang kali

"K-kak zilla bangun" Panik via. Saat zilla tak kunjung sadarkan diri"d-darah"Gumam via. Melihat darah yang berkeliaran di bagian perut zilla

"Kakak nusuk diri kakak sendiri! " Via sungguh tak percaya dengan apa yang ia lihat"Kak aku harus apa! Di rumah gada siapa siapa selain kita kak! Jangan buat via panik! Bangun kakk"

Drtt.. Drtt

"K-kak rsn p-pulanh via takut" Cicit via ketakutan

"Via kamu kenapa" Tanya ren dari seberang sana

"K-kak zilla. A-aku takut! "

"Zila apain kamu via, jawab kakak! "

Bukannya menjawab justru via malah menurunkan ponselnya. Kembali menatap wajah malang milik sang kakak

"VIA JAWAB!! HALO? KAMU MASIH DI SANA KAN? SHIT TUNGGU KAKAK! "

"K-kak ak mau aku pergi dari kehidupan kakak kan? Maaf kak aku gabisa! Aku juga butuh sosok keluarga di dalam diri aku.. Maaf kalo aku bikin kakak hancur maaf kak! "

•••

Piang

"Shit" Umpat zilla. Merasakan sakit di sekujur tubuhnya"g-gw dimana"heran zilla

"Udah sadar lo? "

"Akhh! " Ringis zilla" p-perut gw kok sakit banget kaya di tusuk tusuk! "Zilla memegang perutnya. Guna menghilangkan rasa sakitnya namun tidak berefek apapun semakin ia bergerak semakin keras pula rasa sakit itu

" Lo tusuk diri lo sendiri! "Ucap harvis" Gw kasian lihat lo. Daripada sakitnya makin parah yaudah gw bawa lo ke rumah gw aja"harvis kembali melanjutkan ucapan nya

"Tapi bukannya gw ada di kamar gw ya? Via dimana? " Tanya zilla"dia baik baik aja kan? "

"Gw tinggalin dia di rumah! Kayaknya bentar lagi kakak nya pulang! "

"Jadi lo ngambil gw secara diem diem? " Harvis mengangguk sebagai jawaban"kenapa? Nanti kalo mereka ngiranta gw hilang gimana"marah zilla"lagian kenapa lo gak biarin gw aja? Gw juga mau mati. Gw mau nyusul haikal biar siksaan ini ga lagi muncul! "

Tak ada balasan

"Jawab pertanyaan gw harvis! Kenapa lo nolongin gw hah! "Zilla kembali bertanya" Kenapa gak biarin gw mati aja! "

"Shut" Harvis menaruh telunjuknya tepat di sela sela bibir zilla"ga mungkin gw biarin lo mati, sedangkan gw butuh lo di sini"

Zilla mengerutkan dahinya terheran

surat terakhir haikal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang