°kenangan yang telah hilang"

385 41 3
                                    

Sudah seminggu berlalu setelah kejadian dimana harvis memberikan dua pilihan untuk gadis itu, saskia sudah masuk ke dalam penjara dan harvis sedikit tenang. Dendam nya terbalaskan walau tidak setimpa dengan apa yang gadis itu lakukan

Tapi setidaknya gadis licik seperti nya tidak berkeliaran lagi dan tidak akan memakan korban

Harvis mendongakkan kepalanya menatap langit di pagi hari dari arah jendela kamarnya dengan tangan yang menumpu. Menghela nafasnua berat

Sampai seseorang membuka pintu kamarnya tanpa permisi membuat sangat pemilik kamar mengalihkan pandangan nya menatap sang pelaku

"Di luar ada temen kamu! "

Harvis mengeritkan dahinua terheran, teman? Siapa? Seingat nya dirinya tidak memiliki teman akrab tetapi barusan sang bunda mengatakan bahwa teman nya berada di luar? Tanpa berlama lama lagi harvis melangkahkan kakinya untuk turun ke bawah menemui seseorang yang dimaksud

"Hai? "

Harvis menatap gadis itu dengan wajahnya datarnya

"Gw temen nya zilla"

Aily tersenyum tipis"sorry? Mungkin lo gatau gw siapa intinya gw makasi sama lo"

"Makasih? "Harvis kembali bertanya" makasi untuk apa? Gw ga ngelakuin apapun"

"Lo udh balesin dendam gw, ah mungkin lo ga balesin dendam gw atau lebih tepatnya lo ngebalesin dendam diri lo sendiri, tapi intinya gw makasi lo udh berhasil bales cewek licik kaya Saskia"

"Lo kenal Saskia? "

"Saskia cewek cupu yang ada di sekolahan, dia korban bully and dia pernah ditolonh sama zilla tapi gw ga nyangka kalo dia sejahat itu"

Harvis menganggukan kepalanya berulang kali. Jadi? Selain licik gadis itu sangat pintar mengelabui seseorang

"Lo kembaran nya haikal ya? Kalian mirip" harvis mengangguk"gw balik dulu yaa, masih ada urusan lain kalo kita ketemu dan ngobrol lebih lanjut dan lebih dalam makasi waktunya, kalo lo nanya gw dapet darimana alamat lo. Gw nanya ke orang sekitaran

Setelah mengatakan kalimat itu aily memutuskan untuk segera pergi dibanding berlama lama berada di sana. Takutnya dia salah berbicara atau kelewatan

Setelah aily pergi. Harvis duduk di sofa dengan menaikkan sebelah kakinya dan menyilangkan kedua tangan nya, dia kembali bertanya kenapa gadis itu rela melakukan semua ini hanya karna dirinya? Apa gadis itu sesayang itu dengan dirinya?

"Harvis? Itu beneran temen kamu? Kok bunda baru lihat sih? "Lacey bertanya dengan ikut duduk di sebelah harvis" selama ini bunda ga pernah lihat kamu bawa temen atau ngobrol sama orang selain keluarga kamu sendiri"

Memang benar, semenjak mereka pindah ke tempat itu harvis sangat berhati hati untuk keluar rumah maupun pergi kemana pun. Kalian tahu bukan? Dirinya dan haikal sangat susah dibedakan dan harvis sangat tidak ingin membuat semua orang bingung sekaligus terkejut

"Dia temen nya karin"harvis membalas dengan singkat

Lacey mengangguk

" kamu laper! "Harvis menggeleng" kamu mau minum? Atau mau bunda bikinin cake kesukaan kamu? "Lagi dan lagi harvis hanya menggeleng

" oo bunda tau kamu ga mau makan cake karna hal itu cuma bisa ngingetin kenangan kalian? Sorry sayang bunda ga bermaksud kaya gitu bunda cuma mencoba buat ngehibur kamu sebisa nya bunda, bunda minta maaf okey? Kalo gitu kamu ke kamar balik tidur lagi aja nanti kalo kamu laper kamu bisa turun ke bawah buat sarapan "

"Bunda.. " harvis memanggil Lacey dengan nada lirihan"makanannya bisa dianterin ke kamar aku aja? Aku lagi ga enak badan"

Lacey mengangguk "bisa, kamu istirahat aja jangan kebanyakan bergerak nanti tambah sakit, and nanti bunda minta ayah buat beliin kamu obat okey"

Harvis hanya mengangguk, berdiri dan melangkah untuk kembali ke dalam kamarnya, dia tidak bohong, dirinya memang sedang sakit, tenggorokan nya sangat serat dan kepalanya sedikit pusing

•••

"VIA!! " ren berteriak kencang membuat via menoleh dengan panik"KENAPA DIPECAHIN AJG! INI HP GW ASAL LO TAU HAH! "

Ren marah. Saat melihat via memecahkan layar ponselnya

"Kak maf---"

"Diem, lo adek gatau untung yang pernah gw temuin, gw selama ini udah sabar sama sikap lo yang kekanakan via, dan sekarang? Lo masuk kamar gw tanpa permisi dan lo pecahin HP satu satunya yang gw punya? Lo mikir gasi ajg! "

Via menundukkan kepalanya dan meremat ujung bajunya, dia tidak menyangkal bahwa kaka nya akan semarah ini saat dirinya tidak sengaja menyenggol ponselnya hingga terjatuh dan pecah

Tapi? Apa tidak bisa berbicara biasa saja? Kenapa harus membentak?

"Keluar.. "

"Tap---"

"KELUAR AJG! "

Mau tidak mau via menurut, dan keluar dari kamar ren daripada dirinya membuat amarah ren semakin memuncak akibat ulahnya

Jujur saja dirinya tidak bermaksud tidak sopan masuk ke dalam kamar kaka nya, dia hanya ingin mengantarkan teh yang dia buat tadi untuk kaka nya tapi dia tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi, apa kaka nya akak membenci dirinya?

"akhhh ajggg, file penting gw"

Via bisa melihat dari luar, bahwa kaka nya tengah marah dengan menjambak rambutnya prustasi. Dirinya paham, ini bukan tentang ponsel yang dia pecahkan tapi tentang betapa penting nya file yang berada di dalam nya

"Ren? Kamu kenapa? "

"Tanya anak kesyangan mama"ren menatap tajam via dari kejauhan" dia pecahin ponsel aku ma, dan mama tau? Semua file penting yang aku kumpulin selama ini. Ada di sini dan sekarang pecah gtu aja, semuanya hancur dan gabakal bisa aku temuin lagi"

"File penting apasi yang ada di dalam sama? Sampe kamu marahin adek kamu kaya gtu? Dia ga sengaja ren. Lagian sepenting apa file nya hah? Ga sepatutnya kamu marahin via hanya karna file itu"

"Mama gaakan paham sepenting apa file ini. Aku rela dia rusak barang aku yang mana tapi jangan HP aku karna disini ada kenangan yang ga bakal bisa aku temuin lagi"

Jadi sepenting itu file nya?

"Kalo mama cuma mau belain dia, mending mama keluar dari kamar aku, aku ga butuh mama disini aku mau sendiri dan jangan pernah masuk ke kamar aku kalo ga aku suruh"

"Kamu ngusir mama? "

"Menurut mama? "

Xellyn tersenyum tipis dan mengangguk paham

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now