°hari kasih sayang°

667 54 0
                                    

"Ngapain di roftop sendiri? "

Seorang pemuda berucap seraya menghampiri zilla yang tengah asik terduduk sambil melamun dan menatap cerahnya langit di siang hari

"Gw nanya! "

Nada pemuda itu berubah menjadi kesal. saat zilla tak membalas pertanyaan nya

Zilla mendongakkan kepalanya. Menatap ren malas tanpa berniat membalas pertanyaan dari pemuda yang lebih tua darinya itu

"Gw nanya zilla!! Lo masih punya mulut kan buat jawab pertanyaan gw? " Marah ren yang sudah terbaluti dengan emosi"masih punya mulut kan buat jawab pertanyaan gw? "Ren kembali bertanya namun hasilnya tetap nihil. Zilla tak membalas apapun perkataan yang dilontarkan oleh ren, seolah olah perkataan ren hanya angin yang lewat saja

"Sialan! " Umpat ren mengepalkan kedua tangannya"nyesel gw nanya! "

"Gw ada suruh lo nanya? " zilla bertanya dengan nada ketusnya"gw juga ga berharap lo nanyain apapun yang gw lakuin, so? Buat apa lo nanya? Ga penting juga kan? Anggap aja apapun yang gw lakuin itu gada penting nya dan gapantes dipertanyakan! "

Zilla tersenyum. Menatap ren sekilas

"Mau kemana? "

Ren menghadang pergerakan zilla yang teringin meninggalkan area roftop

"Lepas! " Perintahnya. Mau tidak mau ren melepaskan genggaman tangannya dari lengan zilla. Dan membiarkan gadis itu pergi

Ren mengacak ngacak rambutnya dengan kasar. Menghantam tembok yang berada di samping nya tanpa memperdulikan tangannya yang sakit

•••

"Darimana lo? ".

Ren tak membalas melainkan duduk di samping pemuda dengan kulit keputihan dan bola mata kecoklatan

" Kusut amat tu muka? Kenapa? Zilla bikin lo kesel lagi? "

Ren mengangguk kecil

"Lagian buat apsi lo ngomong sama dia? Gada guna nya ren! Dia benci lo semampu apapun lo baikin dia, dia gabakal Terima lo! Dan satu hal yang harus lo perhatiin zilla tahu kebenaran nya. Dan dia pasti tahu niat busuk lo dari awal!"

"Udahla gas, gada gunanya lo jelasin ama ni bocah! Yang namanya ren ya tetep aja ren, nekatan orgnya! "Ledek ken

Pemuda yang diketahui namanya ialah bagas. Teman sekelas ren sekaligus tempat keluh kesahnya itu hanya terkekeh kecil

"Gw kesini karna gw mau kalian kasi solusi buat gw! Bukan malah ngeledek in gw gajelas! Lagian gw gabakal biarin hal yang gw jauhi dari dulu itu terjadi! Gw ga peduli ama tu bocah mau dia mati bundir atau mungkin nyelakain diri sendiri! Yang gw mau via tetep sama gw dan tetep jadi bagian dari keluarga gw! "

Bagas dan ken yang awalnya tertawa kecil kini terdiam. Menatap ren tak percaya dengan mulut yang sedikit terbuka

"Bila anjir omongan lo pedes bener" Ken menepuk kedua tangannya pelan"hari ini lo bener bener udah ga waras ren! "

Ken menggelengkan kepalanya pelan

"Gw peduli? "

Ren menunjuk dirinya sendiri

"Kalo gw berbuat baik sama dia, so? Hanya pura pura semata. Gw gabakal baik sama org yang udh bikin adek gw menderita selama ini!" Tekan nya

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now