°rindu mama°

1.1K 85 1
                                    

"Ven lo seriusan udah putus sama rea?" Venus mengangguk. Tanpa menatap lawan bicara nya"oh bagus lah"lega aily

Venus mengerutkan dahi nya terheran "kenapa? " Bingung Venus. Saat aily mengatakan itu

"Asal lo tau ya rea itu juga mantan nya haikal" Sentak Venus kaget. Dan menatap aily tak percaya"jangan tanya gw dapet info Dari mana, gw kan ratu gosip"bangga aily seraya berkacak pinggang

"Lagian mau aja sih sama cewek caper, yang mantan nya banyak itu.. Kalo gw jadi lo sih ogahh yaa mending gw sama sugar daddy! "Aily tak dapat membayangkan jika nanti dia akan mendapatkan pacar seperti Venus. Aily harap itu tak akan terjadi

Venus mengambil sebuah kertas lalu melemparkan nya ke sembarangan arah. Menghilangkan rasa bosan yang menyerang dirinya

" Lo gamom ma dia? "Venus menggeleng pelan" Tapi kok rea Terima aja ya, dia gak cinta sama lo kali ya"tebak aily. Membuat Venus menatap aily sengit"aelah tatapan lo. Ngajak ribut? "Tantang aily

" Ay---"

"Rea biasa aja karna dia masih menaruh hati untuk haikal" Potong zilla. Tangannya beralih membuang pulpen di tangannya ke dalam gelas yang berada tak jauh dari tempat nya berada"menurut gw, beruntung lo putusin dia karna gada guna nya lo pertahanin cewek yang gak cukup sama satu cowok, kalo lo pertahanin itu sama aja lo main api.. Rea itu bagaikan api kalo di deketin pasti bakal terluka dan panas"jelas zilla dengan cerdas

Venus dan aily saling tatap menatap. Merasa aneh dengan perkataan yang dilontarkan oleh zilla. Menurut mereka itu bukan hanya itu Venus namun juga untuk dirinya sendiri

"Lo juga lagi ada masalah? " Tanya aily dengan segala ke pekaan nya"kalo lagi ada masalah cerita aja ke kita. Kita kan besprennn! "

Zilla tak membalas. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia cemburu saat haikal dekat dengan rea. Tidak mungkin dia mengatakan bahwa dirinya memang sangat mencintai haikal

Zilla memang mengatakan tidak dengan haikal. Namun hatinya tak bisa berbohong lagi. Zilla benar benar mencintai lelaki itu

"Gw---"

"Eh kalian temen Venus ya! " Ucapan zilla terpotong di kala seorang wanita menghampiri mereka "kenalin tante mama nya Venus! Panggil aja tante laksmi"

"Mamaa"rengek Venus" Jangan ganggu Venus sama temen temen Venus kita tuh lagi ngobrolin hal seriusss! "Kesal Venus

" Maafkan mama sweety" venus menyembunyikan wajahnya menggunakan bantal yang berada di dalam dekapan nya

Aily? Tentu saja sebisa mungkin menahan tawa nya

"Lebih baik mama pergi deh! " Usir Venus. Seraya mendorong tubuh laksmi agar pergi meninggalkan mereka

"Hai sweety! " Goda aily

"Diem lo" Sengit Venus

"Mama lo cantik" Puji zilla"kalo mama gw masih hidup pasti cantiknya kayak mama lo! " Tiba tiba susana nya menjadi sangat mencengkam hanya karna perkataan zilla

Mereka sangat memprihatinkan

"Udha ya la.. Biar in mama lo tenang di atas sana. Mama lo juga pasti bakal sedih kalo lo sedih terus kayak gini" Aily menghelus punggung zilla pelan"sekarang tuh kita harus happyyy. Karna kita bakal nginep di rumah nya ni curut karna besok tanggal merah yang berarti kita turu horseee! "

Plak

"Jangan lupa, ntar malem kita gading jadi gaboleh ada yng tidur duluan sebelum jam 2! "

Wajah aily berubah menjadi lesu. Padahal dirinya sangat ingin menghabiskan waktu dengan berbaring di atas ranjang yang empuk

"Ven dapur dimana? "

"Noh" Tunjuk Venus "mau ngapain" Venus kembali bertanya

"Biasa. Haus gw mau minta air! "

"Oh yasudah. Ambil aja ntar gelasnua taruh aja kaga usah dicuci" Zilla mengancungkan jempolnya lalu berlari menuju dapur yang ditunjuk oleh Venus barusan

"Ven. Lo seriusan nyuruh zilla ke dapur sendirian? Dia kan baru pertama kali main ke rumah lo! "

"Udah gapapa. Biarin aja sekalian mengenal lingkungan baru kan" Balas venus dengan santainya

"Lo lupa? " Venus mengerutkan dahinya"ntar kalo zilla dilihat ma kakak lo yang galak itu gimana? Dia kan orang nya emosian. Ntar kalo zilla nya di apa apain gimana anjirr"khawatir aily

"Kak cleo maksud lo? " Aily menepuk dahi nya lelah

"Iya lah, emang lo punya kakak siapa lagi hah!"

"Oh ten----"

Piang

Belum sempat venus menyelesaikan kalimat nya. Suara pecahan gelas terdengar dari arah dapur membuat mereka bergegas untuk menghampiri zilla

"Maaf"zilla sedikit membungkuk" Maaf gw gak sengaja. Tenang gw beresin koo! ".

" Ga perlu.. Ntar gw suruh bi inah aja"cleo menolak"lain kali hati hati.. Bahaya ngelamun sambil bawa gelas kayak tadi"nasehat cleo lalu berlalu begitu sjaa

Venus menatap kakak nya tak percaya. Apa kakak nya itu sedang tidak enak badan? Tumben sekali berbuat baik.. Bahkan aily yang sering bermain ke rumahnya pun sering dimarahi karna ceroboh. Tapi zilla... Kakak nya itu bahkan malah berbicara halus

"Patut dicurigai! " Gumam Venus

"Apa nya? " Heran zilla

"Lo gapapa kan la? " Tanya aily dengan khawatir

"Gapapa kok.. Ini sapu dimana yaa mau gw beresin lagian ini kesalahan gw kok masa orang lain sih yang beresin nya" Zilla merasa tak enak

"Udah santai aja.. Biarin bi inah yang beresin lo tinggal Terima jadi! "

"Bener kata Venus la.. Lagian lo tuh keseringan ngelamun ntar malah tangan lo lagi yang terluka! "

"Permisi bi inah di suruh aden cleo buat beresin serpihan kaca nya'

" Bi inah sini deh"inah pun mendekat"bang cleo lagi ga enak badan? "Inah menggeleng" Tapi kok dia aneh ya bi! "

"Mungkin den cleo lagi banyak pikiran"

"Oh" Venus mengangguk paham. Lalu membiarkan bi inah untuk membersihkan seluruh serpihan kaca itu hingga tuntas

"Yang tadi itu kakak lo? "Tanya zilla penasaran

"Iya, dan asal lo tau ya la dia tuh aslinya galak bangett dan kek gapunya hati siapa aja yang main ke rumah gw pasti bakal dimarahin. Contoh aja noh aily sering dimarahi cuma gegara masalah sepele"seru venus

"Masa sih? " Zilla merasa tak percaya"tadi dia sama gw orang ny ramah kok. Baik pula"

surat terakhir haikal✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang