°cita-cita°

1.1K 102 16
                                    

"Harvis! " Panggil zilla seraya menghampiri harvis yang tengah asik memainkan ponselnya tanpa menyadari kehadiran nya"taruh dulu hape lo! "Zilla mengambil ponsel harvis. Membuat sang empu berdecak

" Ada apa? "Tanya kesal harvis" Ganggu gw main game aja! "

"Lo punya cita cita gak? " Tanya zilla tiba tiba"kalo punya sebutin dong apa cita cita lo"lanjut zilla dengan penasaran

Harvis terdiam sejenak. Menatap kedua manik zilla

"Punya" Balas harvis pada akhirnya"cita cita gw pengen kita kumpul kaya dulu lagi"harvis terkekeh dengan perkataan yang baru saja ia lontarkan. Bisa harvis lihat wajah zilla yang tampak kebingungan, tentu saja karna zilla tak mengerti dengan apa yang ia katakan

Namun zilla tak menghiraukan itu. Ia tahu harvis saat ini tengah bercanda

" Kalo cita cita gw pengen ketemu haikal! "Zilla tersenyum"andai gw bisa ketemu haikal semudah itu" Zilla menghela nafasnya pelan

Beberapa detik setelahnya. Zilla bangun membuat harvis mendongakkan kepalanya

"Mau kemana? "

"Gw mau bikin coklat panas, lo mau? " Tawar zilla dibalas celengan kecil oleh harvis"yaudah tunggu di sini yhh, gw mau buat coklat panas.!"

Harvis mengancungkan jempolnya

"La, gw pengen lo inget semuanya tapi gw takut lo gabakal percaya! "Harvis menunduk"gw bakal cari waktu yang tempat, setelah itu kita gabakal kepisah lagi! "Gumam nya penuh dengan keyakinan

"HARVIS" Teriak zilla"liat nihh"zilla menunjukkan sebuah cake"tadi gw beli. Niatnya mau ngasi lo tapi gw lupa"zilla menyengir tak berdosanya

Tanpa basa basi harvis mengambil satu cake
Dan melahap nya. Tak lupa mengunyah nya terlebih dahulu sebelum menelan nya

"Gimana? Enak?" Harvis mengangguk sebagai jawaban"Aaa baguslah, cake nya bu naya emang gada tandinbganya. Selalu enakkk! "Puji zilla

" Pantes rasanya kaya ga asing! "

"Gw pengen pulang! " Ucap zilla pelan. Seraya melahap satu persatu cake yang berada di atas piring"tapi gw lebih nyaman di rumah lo! "Ungkap zilla

Harvis menatap zilla"karna rumah ini juga termasuk rumah haikal? "Tebak harvis

Zilla menggeleng kan kepalanya cepat" Bukan. Lebih nyaman aja kalian kaya keluarga kandung bagi gw. Bahkan kalian memperlakukan gw layaknya seorang anak. Andai gw punya keluarga kaya kalian pasti hidup gw bakal bahagia! "

Harvis terdiam. Bahkan dirinya tak sanggup mengatakan apapun lagi, merasa gagal menjadi seorang kakak

Harvis merindukan karin. Tapi yang di hadapan nya ini bukanlah karin melainkan zilla. Hanya nama mereka yang berbeda

Namun mereka adalah satu orang yang sama

"Anggap aja kita sesuka hati lo, kita gabakal keberatan" Harvis kembali berucap dengan santainya"asal lo bahagia, kita juga bahagia. Bahkan kalo lo mau anggap gw haikal. Gw gabisa lihat lo sedih karna keingat kembaran gw, so? Anggap gw haikal. Gw gabakal keberatan karna tujuan gw memang itu, ngebuat senyuman lo balik kaya dulu lagi. Jangan pernah tinggalin gw"

Zilla tertawa kecil

"Lo bercanda? Gw gak sejahat itu. Dengan cara lo ada di sisi gw itu udh lebih dari cukup, gw gamau jadi cewek brengsek karna nganggap lo sebagai haikal. Gw tau lo pasti benci karna semua orang nganggap lo sebagi orang lain. Lo juga pasti benci sama haikal kan? Karna semua org cuma tau haikal! "

"Gk" Elak harvis. Saat mendengar perkataan yang dilontarkan oleh zilla

"Vis? Gw tau dari wajah lo. Gw tau lo benci haikal"zilla menatap wajah harvis dengan sayunya

"Lo pasti benci gw kan? " Tanya harvis tanpa menatap lawan bicaranya"gw emang pantes di benci, gw gak pantes ngedapetin ini semua sedangkan haikal cuma dapet penderitaan! "

"Gak, lo pantes kok ngedapetin ini. Gw tau pasti lo ngelakuin itu karna ada sebabnya gw bahkan tau lo sayang banget sama haikal! Gada saudara kembar yang saling membenci tanpa sebab"

Andai zilla tahu yang sebenarnya terjadi. Dia pergi jauh dari keluarga kandung nya karna haikal, tapi harvid juga tak bisa menyalahkan haikal

•••

"Zilla, kamu beneran mau pulang sekarang? "Lacey bertanya karna merasa sangat tidak yakin dengan keputusan nya. Lacey juga merasa tak iklas jika zilla kembali pulang ke rumahnya" Bukankah kamu lebih baik! Tinggal di sini beberapa hari lagi? Tenangkan pikiran mu dahulu"Lacey menatap zilla satu

Zilla menggelengkan kepalanya pelan. Maju satu langkah dan tanpa adanya aba aba Lacey memeluk tubuh Lacey, memeluknya begitu erat

Lacey tak tinggal diam. Tangannya pun ikut terangkat dan membalas pelukan nya. Pelukan yang begitu hangat

Ntah kenapa rasanya zilla tak bisa pergi jauh dari Lacey. Ia sudah menganggap Lacey sebagai ibu kandungnya sendiri. Lacey selalu menyayangi nya

"M-maaf ya tante aku harus pulang! Aku juga gamau ngerepotin tante, makasi udh jaga aku selama 2 hari ini.. Papa aku juga pasti lagi nyariin aku! " Terdengar isakan kecil. Zilla tak sanggup mengatakan apapun lagi, walaupun berat ia pun tak mungkin tinggal terlalu lama dirumah itu. Rumahnya bukan disana"kapan kapan aku main kesini lagi ya? Boleh kan?"zilla mendongakkan kepalanya. Sehingga ia dapat melihat anggukan kecil milik lacey

Zilla melepaskan pelukan nya. Langkahnya terangkat menghampiri stevan

"Hai om! Makasi juga ya udh jagain aku selama 2 hari, nanti aku main lagi kok kesini"

"Benaran loh? " Zilla mengangguk semangat"nanti kalau kamu bohong gak om izinin kamu deket sama harvis lagi"ancam stevan yang terdengar seperti candaan

Bahkan zilla pun tertawa puas mendengarnya.

"Biarin aja deh om! Soalnya harvis nakal jadi zilla males ketemu harvis" Sindir zilla

"Pitnah amat sih lo" Kesal harvis"yang nakal itu lo yaa! Mana selama 2 hari bunda gw cuma ngurusin lo lagi, bahkan gw aja ampe ga dikirain! "

Zilla menghusap air matanya yang telah kering

Cup

Zilla mengecup pipi kanan harvis. Membuat sang empu kaget

Sedangkan Lacey dan stevan menganga

"Lo cium gw? " Tanya harvis tak percaya"ciuman pertama gw"gumam harvis

"Oh jadi itu ciuman pertama lo? Ok fiks berarti gw ciuman pertama lo! "

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now