°semuanya berakhir°

880 79 17
                                    

"Kamu harus cari zilla liam! " Pinta xellyn memberikan sebuah peringatan di setiap kalimatnya, memberikan seluruh tatapan tajam nya kepada sang suami. Sedangkan liam hanya diam saja tak berniat untuk membalas kalimat yang dilontatkan xellyn

Menghela nafasnya berulang kali

"Apa kau pikir aku juga tidak panik huh! "Balas liam dengan nada yang membentak" Aku juga takut jika zilla mengetahui segalanya, aku juga takut jika Harvis memberi tahu seluruhnya. sehingga zilla membenciku! Aku tahu aku ini bajingan aku tahu itu, aku menjauhkan nya dari keluarga kandung nya. Aku juga takut kehilangan dirinya sampai sampai aku menyembunyikan semuanya bertahun tahun lamanya "

Xellyn mendengus kesal, mengepalkan kedua telapak tangannya

"Bukan kau saja yang merasakan semua ini liam! Aku juga sama aku takut jika Harvis memberi semuanya kepada via aku juga tidak ingin dia pergi dari hidupku! Bahkan ren pun pasti tidak akan Terima jika via meninggalkan dirinya! " Bentak xellyn"apa kau pikir aku akan diam saja melihat zilla pergi? Tentu saja tidak. Aku takut jika Harvis membawanya pergi jauh! Sejujurnya aku tidak peduli jika zilla mengetahui segalanya! Itu lebih baik tapi aku tidak akan membiarkan via mengetahui segalanya aku tidak ingin dia pergi. Ren menyayangi nya"

"Kita bajingan liam! Kita menjauhkan kedua anak itu dari orang tuanya! Mereka membutuhkan orang tua kandung mereka! "Lanjut nya

" Ingat baik baik xellyn, aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi! "

"Haikal, Harvis, via, dan zilla itu satu orang t7a yang smaa. Tapi kita bajingan kita menjauhkan mereka! "

"Ak---"

Piang

Pecahan sebuah vas yang terjatuh sehingga pecah dan tak terbentuk, membuat pembicaraan mereka terhenti seketika

"Zilla? " Kaget liam. Bukan hanya liam xellyn pun sama kagetnya, apa zilla mendengarkan segalanya? "Kapan kamu datang" Tanya liam. Memastikan bahwa zilla tak mendengarkan pembicaraan mereka

Zilla kembali mendongak. Menatap tajam kedua orang tua itu, bahkan dimulut nya terukir sebuah senyuman yang sulit diartikan

"Semua telah berakhir" Ucap zilla membuat kening mereka berkerut "jangan kaget seperti itu, aku tidak akan memberitahu via. Karna dari awal aku membenci anak itu. Tapi... " Zilla menghentikan kalimatnya sejenak"rasa benci ku terhadap dirinya telah berkurang, setelah mendengarkan segalanya yang keluar dari mulut busuk kalian"lanjut zilla

"Sayang.. " Lirih xellyn

"Zilla, semua ini tidak seperti apa yang kau dengar! Itu smaa sekali tidak benar"

Seketika zilla tertawa layaknya orang gila

"Benar atau tidak biar aku yang menilai! "

"Sekarang katakan apa benar semua yang ku dengarkan itu berdasarkan fakta? " Tanya zilla pada akhirnya"kalian tahu bukan? Aku sangat benci dengan kebohongan. Jadi jangan sesekali membohongi ku atau kalian akan menerima akibat dari perbuatan kalian sendiri! "Perkataan zilla lebih tepat seperti ancaman bagi mereka, bahkan mereka tak mampu mengatakan apapun saat ini. Bibir dan seluruh tubuh mereka terasa kamu. Seperti mayat

" SEKARANG KATAKAN, APA AKU BUKAN ANAK KANDUNG AYAH! "Teriak zilla. Membuat mereka tersentak kaget" JIKA BENAR KALIAN BAJINGAN! KALIAN MENJAUHKAN AKU DARI ORANG TUA KANDUNG KU! BAHKAN KAIIAN TIDAK PERNAH MEMIKIRKAN PERASAAN KU YANG JAUH DARI SEGALANYA. JAUH DARI KEDUA ORANG TUAKU"butiran air mata yang sejak tadi ia tahan. Pada akhirnya pecah

"PANTAS AJA AYAH SELALU NGELARANG AKU DEKET SAMA HAIKAL! TERNYATA DIA KAKAK KANDUNG AKU, IYAKAN! " Serempak mereka menganggukan kepalanya perlahan

Piang

Zilla kembali melemparkan sebuah vas sehingga mengenai kaca

"KALIAN BAJINGAN" Maki zilla dengan prustasi. Kedua tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras. Matanya tampak merah dan berair"BUNUH AKU AYAH! BUNUH AKU! AKU MAU KETEMU HAIKAL! "

Tak ada respon

Liam menatap kedua manik zilla dengan rasa khawatir. Memang tidak sepantasnya ia merahasiakan semua ini. Seharusnya dirinya tahu akibat yang akan ia dapatkan

"BUNUHH AKU! "

Brakh

"LO GILA HAH! "Bentak ren. saat memasuki rumah melihat zilla yang memegang pisau seperti ingin melakukan bunuh diri"itu pisau zilla! Lo mau mati konyol? "

"Iya" Potong nya dengan cepat"kenapa? Lo mau bantu gw? "Tanya zilla

" Lo gila! "

"Atau lo udah tau semuanya? " Tebak zilla. Seraya tersenyum

"Maksud lo apa? " Heran ren

"Lo tau kan kalo gw sama via tuh sodara kandung? "

"Iya." Balasnya santai

Plak

Tanpa aba aba zilla memukul pipi ren. Membuat sang empu menoleh

"Bangsat! " Zilla memgeram marah"kenapa lo nyembunyiin semuanya hah! "

"KARNA LO PANTES NGEDAPETIN SEMUA INI ZILLA! LO ANAK YANG GATAU UNTUNG! GW GAMAU VIA PUNYA KAKA BAJ8NGAN KAYA LO! GW GAMAU VIA PUNYA KAKAK YANG GA PERNAH NGANGGAP KEHADIRAN DIA! "

"GW GAAKAN BENCI DIA! KALO SEANDAINYA LO GAK NYEMBUNYIIN SEMUA INI REN! GW BUTUH KEBENARAN! "

"lo.... Gw gaakan biarin lo ngasi tau via! Gw gaakan biarin dia punya kaka brengsek kaya lo"

"Lalu? Lo bakal bikin dia benci semakin dalam? Dengan cara nyembunyiin segala kebenaran nya? Ren sadar semua itu cuma nimbulin masalah di dalam diri lo! "Zilla mendorong tubuh ren pelan" Kalo gw bajingan lantas lo apa? Brengsek? "

•••

"Ayah bunda!" Panggil anak itu. seraya melangkahkan kakinya dengan langkah pelan"aku sudah melakukan segala hal yang kalian suruh! "

Kedua orang tua itu tersenyum

"Bagus" Puji nya"lakukan sampai keluarga mereka hancur "

"Bunda? Kenapa kalian begitu kejam huh? Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran kalian! Kalian bisa saja dendam dengan mereka, tapi maaf aku tidak bisa dendam dengan mereka!

Wanita yang disebut sebagai bunda. Mengepalkan kedua tangannya, ingin melayangkan sebuah tamparan namun ditahan oleh sang suami

"Aku masih mencintai Harvis.... " Lirih nya dengan menunduk"kalian bisa saja dendam dengan mereka, tapi itu urusan kalian. Kenapa kalian harus melibatkan aku? Keluarga mereka baik kepada diriku! Walaupun mereka tahu bahwa aku anak musuh kalian tapi mereka mempercayaiku, tapi aku menghancurkan kepercayaan mereka"

"Kau mencintai Harvis? Jika begitu ikuti saja bunda dan ayahmu maka kau akan mendapatkan Harvis kembali! "

Anak itu menggelengkan kepalanya berulang kali

"Aku membenci kalian! Kenapa kalian harus melibatkan aku? Aku hanya ingin hidup dengan tenang. Kenapa kalian membenci mereka? Bukankah keluarga mereka selama ini baik dengan kita? "

"Itu dahulu! Sekarang ayah membenci mereka. Ayah benci mereka bahagia! Apa kau tidak tahu? Keluarga kita sempat jatuh miskin karna mereka! "

"Tapi ayah. Mereka juga memerlukan uang, sebab itu mereka menagih hutang mereka. Seharusnya ayah membayarnya bukan malah memberikan seluruh dendam! " Nasehatnya

"DIAM! " sentaknya"ikuti segalanua atau kau tidak ingin ayah menghabiskan Harvis. Bahkan ayah tak akan segan segan menghabisi anak itu di hadapan mu! "Ancam nya yang membuat anak itu seketika takut

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now