°berubah demi kebaikan°

531 39 4
                                    

Aku tidak mengerti dengan semua hal yang terjadi, jika Tuhan mengizinkan aku ingin bertukar kehidupan

•••

"KAKAK! "Via berteriak menuruni tangga dan menghampiri ren yang sedang membaca buku di ruang tamu tanpa menyadari kehadiran via" lihatt kaka tadi via di sekolahan dapet nilai bagus tauu"via melanjutkan kan ucapannya dengan gembira namun kegembiraan itu tidak bertahan lama saat ren tidak menghiraukan nya tetapi malah fokus pada dirinya sendiri

Via ikut duduk di sebelah ren dan mengambil buku yang berada di tangan ren membuat sangat empuk menoleh kesal

"Kaka, bisa taruh bukunya bentar? " via berucap dengan memohon"biasanya juga kaka selalu taruh buku kalo via lagi ngomong serius, tapi ini? Bahkan kaka ga hirau in via"

"Km udh makan? Kalo blm makan dulu. Kamu juga tadi di sekolahan blm makan ya? Biasain sepulang sklh makan tadi kaka ajakin kamu makan tapi kami malah nolak jadi mending makan dulu nanti baru lanjutin ngobrolnya" ren mengalihkan pembicaraan mengambil kembali buku nya

Via berdiri, mengepalkan kedua tangan nya

"Kaka kenapa sih? Via cuma minta waktu bentar, via dapet nilai bagus biasanya juga kalo via dapet nilai bagus kaka seneng sekarang kaka biasa aja, kaka udh ga sayang lagi sama via yaa" mata via berkaca kaca

"Via bisa gasi? Biarin kaka tenang bentar aja kaka cuma mau baca buku dengan tenang"

"Kaka kan bisa baca buku nanti"

"KAMU KENAPA SIH VIA? " Bentak ren membuat tubuh via menegangkan"em sorry kaka ga bermaksud kaya gitu, kaka cuma.. "

"Kaka jahat! "

Via berlari pergi dari ruang tamu menuju kamarnya

"Ck" decak ren kembali terduduk"gw kenapa sih? Bisa-bisanua gw bentak dia? Dia pasti ngira kalo gw udh ga syng lagi sama dia, padahal gw emang lagi pengen sendiri dan tenang gw cuma pengen itu "

Ren mengacak rambut nya dengan prustasi membuang buku nya ke sembarangan arah

"Ren? Kamu kenapa? Kok bukunya dibuang gitu? " xellyn yang baru datang kaget karna ren membuang bukunya"itu buku loh syng jangan dibuang, buku itu untuk menuntut ilmu. Coba cerita sama mama kamu kenapa? Ada masalah? "

Ren menggeleng

"Ma, tolong jagain via dulu ya tadi ren ga sengaja bentak via dan kayanya dia lagi nangis di kamar"

"Loh? Kalian ada masalah apa? Terus kamu mau kemana? Kan baru aja pulang masa udh pergi lagi sih. "

Ren tidak membalas dan langsung pergi

"Duh anak itu kebiasaan kalo ditanya langsung pergi aja"xellyn menggeleng terheran

•••

" zillaa! "Ren tersenyum" kangen gw ga? Pasti ga kan? Maaf ya gw ga bisa jagaian via dengan baik gw kaka yang jahat dan gw kaka yang buruk, bahkan siapapun gapenhen jadi adek gw, bahkan lo sendiri ga pernah nganggap gw sebagai kaka lo kan?"

Ren menunduk mengelus nisan

"Kayanya gw harus berubah, biar via ga tergantung sama gw lagi biar dia bisa mandiri dan ga butuhin gw lagi, dan tentunya biar dia ga nangis kalo suatu saat gw pergi buat nyusul lo"

Ren terkekeh geli setelah mengucapkan beberapa kalimat konyol

"Gw cuma org bodohh, yang gatau menghargai" ren kembali berucap"dan lo tau sendiri kan gw ren yang gatau caranya berterima kasih! "

"Tenang aja ya la, suatu saat gw bakal lanjutin misi lo tapi ga sekarang, kalo sekarang gw nyerah gw gabisa gw masih syng dia, gw msih pengen dia ada di deket gw dan gw masih butuhin dia, lo tau sendiri kan betapa sayang nya gw sama dia.. "

Ren meneguk ludahnya dengan susah patah. Menghapus air matanya dengan kasar lalu berdiri

"Gw balik dulu, kapan² gw bakal kesini lagi buat nemuin lo okeyy" ren tersenyum tipis dan pergi dari sana sebelum siapapun org yang dikenalnya melihatnya

Tapi ren salah. Sadari tadi seseorang mendengar segala perkataan yang diucapkan oleh ren

"Sedang apa dia disini? " gumam lelaki itu menatap kepergian ren yang sudah menjauh dari area pemakaman

Lelaki itu melangkah dan kembali fokus pada tujuan nya

•••

Ren masuk ke dalam rumah dengan keadaan nya yang kacau. Dan kepalanya yang pusing

"Kaka! " kaget via berlari menghampiri ren"kaka kenapa sih? Kok bisa luka-luka kaya gini? Kaka habis berantem? "

Ren menggeleng dan mendorong tubuh via kasar agar sedikit menjauh

"Brisik" ketus ren kembali berdiri "gausah ganggu, urusin diri lo sendiri. Gw mau istirahat dan jangan sesekali lo ganggu gw tanpa gw suruh" setelah ren mengatakan itu dia melangkah menuju kamarnya meninggal kan via dengan sejuta pertanyaan

Via terduduk lemas di sofa dengan tangan yang mengepal kuat dan kepala yang menunduk

"Kaka kenapa ya? " via bertanya pada diri-Nya sendiri "cepet banget berubahnya , via kan masih butuhin kaka buat ada di samping via, dan via gabakal biarin kaka buat berubah secepat itu"

"Eh via, kamu kenapa syng? " tanya xellyn yang baru datang dari dapur. Melihat keadaan via yang terduduk lemas di lantai"ada apa hm? Cerita sini sama mama. Pasti tugas kamu banyak ya? "Tebak xellyn dibalas celengan kecil

" terus apa dong? "Xellyn kembali bertanya" hah? Atau kamu belum makan? Makanya lemes gini? Haduh sini makan dulu deh biar tubuh kami sehat dan ga lemes lagi"

Via kembali menggeleng dan berdiri

"Kaka bentak via.. " lirihnya sembari menundukkan kepalanya "padahal via cuma nanya aja, kaka kenapa luka tapi kaka malah benyak via. Emang salah via apa? Via ga salah kan ma? Via bener kan ma? Via kan niatnya baik khawatir sama kaka"

Xellyn tersenyum dan mengangguk paham. Dia menarik tangan via lalu memeluk nya erat

"Kaka kamu itu lagi ada maslh syng, makanya dia bentak kamu. Besok pasti baik lagi kok. Kamu yang sabar aja okee jangan sedih trs. Nanti kaka kamu ikutan sedih loh"

Via tersenyum mendengarnya dan mengangguk semangat

"Kalo gitu via ke kamar dulu ya"

Via berlari kecil menuju kamarnya. Ada benarnya. Pasti kaka nya saat ini sedang ada masalah jadi dirinya tidak masalah lagi, mungkin besok sudah lebih baik dari hari ini

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now