°trauma masa lalu°

1.6K 123 3
                                    

Suara angin kencang yang menerpa tubuh zilla itu membuat dirinya merasa nyaman. Angin itu membuat rambutnya berterbangan. Zilla terduduk di atas pasir pantai seraya menikmati lingkungan sekitar. Dirinya hanya menggunakan hoodie dan celana pendek karna tujuan nya memang untuk menikmati angin pantai bukan untuk bermain seperti kedua teman nya itu

Lihatlah mereka. Bermain air dengan kegembiraan, jarang melihat mereka seakur itu. Butuh waktu lama mungkin. Tapi syukur lah pertengkaran di cafe itu membuat mereka menjadi akur. Zilla senang melihat nya

"Hai! " Zilla mendongakkan kepalanya "boleh gabung? " Belum sempat zilla membalasnya. Lelaki itu sudah terlebih dahulu duduk di samping nya. Zilla pun kembali memfokuskan dirinya menatap kedua teman nya itu tanpa menghiraukan lelaki di samping nya

"Lo gak ikutan sama mereka? " Haikal kembali bertanya. Namun Zilla hanya menggeleng pelan tanpa membuka mulutnya

"Gw lebih suka nikmati angin pantai daripada main kayak mereka" Tutur zilla pada akhirnya. Sambil tersenyum tipis hingga menampilkan deretan giginya "kalo lo? " Kini giliran zilla yang bertanya

"Sama.. Kalo gw ada masalah udah pasti gw lari kesini. Karna tempt ini deket sama apart yang gw tinggali" Jelas haikal. Zilla mengangguk"ternyata lo aslinya asik yaa.. "

Zilla terkekeh mendengarnya"jangan lihat gw dari satu sisi aja. Lihat juga gw dari sisi lainnya"

"Mau jadi temen gw? " Tanya haikal. Mengulurkan tangannya"siapa tau kita bisa jadi temen yang saling mendukung! "

"Kenapa lo pengen jadi temen gw? " Haikal berpikir. Apakah berteman harus memiliki alasan terlebih dahulu? "Bercandaa.. Mulai hari ini kita temenan! "Final zilla

Sedangkan Haikal menatap zilla tak percaya"makasih "senang nya

Zilla tak membalas lagi. Tangannya beralih mengambil pasir yang berada di sekitarnya lalu melemparkan nya ke arah haikal. Hingga mengenai pakaian yang dikenakan nya. Haikal tersenyum namun tangannya ikut mengambil pasir yang berada di Sekitaran nya. Lalu membalas perbuatan zilla

"Lo mau ribut ma gw" Tantang zilla

"Lo yang mulai duluan"

"Gw ga sengaja. Tangan gw meleset jadi bukan salah gw" Elak zilla mengerdikan bahunya

Byurr

"AILY VENUS! " teriak zilla di kala mereka serempak menyiramkan air ke arahnya sehingga mengenai baju yang dikenakan nya"baju gw jadi basah.. Gw gabawa baju lagi"zilla menatap lama baju yang dikenakan nya. Terlihat begitu basah akibat ulah yang dilakukan oleh mereka berdua

"Halah tinggal pake baju yang tadi lagi" Balas aily dengan santai

"Bener" Timpal Venus menyetujui perkataan aily

Zilla mendengus kesal. Dirinya sangat menghindari air saat ini tapi mereka berdua begitu saja menyirami nya dengan air pantai. Sangat menyebalkan bukan?

"Lagipula ya la. Gabaik berduaan di sini ntar lo di mesum in ma ni bocah" Kompor aily. Menyipitkan matanya menatap haikal yang hanya diam saja"Nah kan dia diem baee, pasti ada niat yang tersembunyi nih"tuduh aily

Plak

"Jaga sopan santun lo aily, jangan buat gw malu sama kelakuan lo itu" Marah zilla yang sudah tidak terkontrol lagi

"Bercanda laa... " Aily kembali berucap karna melihat perubahan di wajah zilla. Yang awalnya biasa saja kini berubah menjadi menyeramkan"jangan dibawa ka hati"lanjutnya

"Sekarang gw harus ganti baju lagi" Dengus zilla"aws kalian ntar kagak bakal gw kasi contekan! "Zilla mendorong tubuh mereka pelan

" Jangan gtuu lahh woy"teriak aily saat zilla pergi meninggalkan mereka dengan kekesalan di dalam dirinya"yahh ven.. Ntar kita nyontek tugas siapa lagi"

"Gara gara lo sih" Tuding Venus. Menoyor kepala aily

"Lah kok gw. Ini kan ide lo"

Haikal menghembuskan nafasnya berat. Kenapa dia orang ini malah bertengkar pekara tugas. Bukan nya menyusul zilla lalu meminta maaf. Sungguh membuang buang waktu saja

•••

"Haikal? " Zilla mendongak. Saat sebuah jaket menyentuh tubuhnya dan menyelimuti tubuh nya yang kedinginan dan kebasahan itu

"Gausah ganti baju, pake jaket gw aja lagian tuh baju lo pasti udh kotor! " Haikal berucap dengan nada lembut dan perhatian

Zilla hanya mengangguk. Karna memang benar tidak mungkin dirinya menggunakan baju itu kembali. Lagipula dirinya membutuhkan jaket untuk menghilangkan kedinginan di dalam dirinya

"Minum dulu" Haikal menyodorkan sebuah botol air kepada zilla

Zilla pun dengan senang hati menerima pemberian dari haikal"makasi. Kapan kapan gw traktir"

Haikal terkekeh"ga perlu gw iklas"haikal membalas. seraya duduk di dekat zilla

Beberapa menit suasana menjadi kehingan. Ada sedikit kecanggungan di antara mereka. Zilla yang tak tahu harus berbuat apa dan haikal yang ingin memulai topik namun tak memiliki keberanian

Jantung nya bahkan berdetak lebih cepat dari sebelum nya. Pertama kali nya haikal merasakan kecanggungan dan ketidak beranian ini

Apakah ini yang dinamakan cinta? Bodoh. Tidak mungkin cinta secepat ini mereka baru saja bertemu beberapa hari yang lalu

"Gw canggung.. " Ucap zilla dengan nada pelan namun masih dapat didengat dengan jelas oleh haikal

"Gausah canggung"

"Lo gamau main air gtu kaya temen gw tadi? " Tanya zilla memulai pembicaraan

Haikal menggeleng cepat"gak.. Gw lebih suka diam dan menikmati angin pantai daripada main air. Kayak kedua temen lo itu"

Memang benar. Aily dan Venus sangat menyukai air pantai terkadang pun zilla begitu heran. Mengapa mereka sangat menyukai air pantai yang penuh akan ombak itu

Jika dirinya pikir. Bukankah itu bahaya? Bisa saja ombak itu akan membawa mereka lebih dalam ke dalam pantai

"Gw takut air pantai.. " Lirihnya

"Takut? " Zilla mengangguk"apa yang buat lo takut? "Tanya haikal lagi

" Ombak.. Gw takut ombak karna ombak gw hampir gak bernyawa "

Setakut itu? Jika boleh jujur pun. Tidak ada yang menakutkan dari ombak

Namun bukanlah berbeda lagi. Jika ombak di depan mata seseorang yang memiliki trauma di masa lalu? Zilla mempunyai trauma itu di saat dirinya berumur 10 tahun..

Ombak datang menghampiri nya dan menyeret nya ke dalam. Hingga dirinya tenggelam dan hampir saja tiada. Namun dirinya bersyukur Tuhan masih berpihak kepada dirinya.

Setelah kejadian itu zilla tak berani lagi mendekati air pantai. Jangan kan mendekati nya menyentuh nya saja zilla tak berani

Jadi jangan heran jika zilla marah kepada kedua teman nya itu. Zilla tak mempedulikan baju nya yang basah namun dirinya sangat tidak menyukai air pantai

surat terakhir haikal✔Where stories live. Discover now