°18°

311 52 2
                                    

.
.
.
.
.

"Aku mengerti." Bakugou baru saja selesai mendengar seluruh penjelasan. "Jadi kau ingin menyelidiki rumor hilangnya anak-anak yatim piatu itu. Boleh saja."

Midoriya tersenyum lega. "Terima kasih untuk izinnya, Yang Mulia. Segera akan kusampaikan pada para anggota."

"Kalau sampai benar adanya, itu akan jadi masalah serius. Kita jelas tak bisa membiarkannya." Ujar Koshi. "Membentuk organisasi baru ini memang sangat berguna. Kerja bagus, Nona."

"Aku senang bisa membantu. Ah, aku akan sebarkan pengumuman untuk besok rapat para anggota."

Kirishima mencegat Midoriya yang hendak pergi. "Serahkan padaku." Ujarnya dengan mengacungkan jempolnya.

"Biar kutemani." Koshi menawari, Kirishima mengangguk.

"Oh, terima kasih kalau begitu. Tolong katakan pada mereka untuk datang berkumpul jam sebelas pagi."

"Baik."

.
.
.

Penyelidikan dilakukan. Dua hari kemudian seorang anggota datang membawa laporan. Hasil penyelidikan menunjukkan benar adanya soal hilangnya anak-anak jalanan, dan saat ini telah diketahui sekitar empat anak telah menghilang.

Midoriya butuh untuk tahu ke mana anak-anak itu hilang. Koshi memberikan bantuan dengan mengirim beberapa anak buahnya bergabung dalam penyelidikan lanjutan itu. Di istana diketahui jika Koshi dan bawahannya adalah pihak yang paling handal dalam mencari informasi apapun.

Beberapa kemungkinan tempat anak-anak jalanan menghilang pun diketahui. Dari sekian kemungkinan, hanya satu tempat yang berada di kota itu, sisanya tersebar di luar kota.

Koshi menyelidiki tempat itu. Anak buahnya tak berhasil masuk ke dalam, tapi mereka mendapat informasi soal benar adanya anak-anak kecil yang dipekerjakan secara paksa.

"Istana bisa saja langsung mengerebek tempat itu, tapi kami tak bisa menjatuhkan hukuman sebelum penyelidikan penuh pada tempat itu selesai. Berdasar pengalaman dulu, mereka bisa saja mengubah pengaturan bisnis dalam masa penyelidikan." Ujar Koshi.

"Kalau begitu akan lebih efektif jika kita sudah mengumpulkan semua bukti."

"Benar Nona, dengan cara itu mereka tidak akan bisa mengelak dalam hal apapun."

"Apa ada cara untuk bisa masuk ke sana?"

"Setelah mencari tahu beberapa hal yang berkaitan dengan tempat itu sebenarnya kami menemukan satu cara, tapi..."

Midoriya melihat Koshi berubah gelisah. "Tapi?"

"... saya tidak yakin kita bisa melakukannya, Nona."

"Jelaskan dulu padaku."

Koshi nampak begitu enggan, tapi Midoriya tidak akan berhenti menatapnya sampai dia bicara.

"Tempat itu memiliki salah satu rekan bisnis, semacam pihak yang banyak memberi suntikan dana untuk tempat mereka bisa berjalan dan berkembang. Saya sudah mencari tahu soal pihak itu, mereka adalah salah satu keluarga bangsawan yang besar di kota ini..."

Midoriya mengangguk-angguk, menunggu penjelasan selanjutnya.

Koshi menghela napas, dia mulai keringat dingin. "Keluarga itu memiliki seorang putri." Penasehat itu merogoh gulungan kertas dari saku bajunya, membukanya di atas meja.

Midoriya dan Kirishima melihat ke isi gulungan itu. Sebuah lukisan potret seorang gadis. Mereka berdua terdiam sesaat.

"Ini..." Midoriya bergumam.

Fake Bride - BNHA Fanfict (Completed)Where stories live. Discover now