°20°

330 53 4
                                    

.
.
.
.
.

"Kemudian soal penelitian di Kota Yami, kami menemukan beberapa titik masalah yang serupa dengan di sini. Beberapa diantaranya–"

Anggota organisasi yang tengah melapor dalam rapat rutin kelompok berhenti bicara saat dia menyadari jika ketua mereka tengah melamun.

"Midoriya-sama?"

Gadis itu masih diam memandangi dokumen, membuat seluruh anggota di ruangan bingung.

"Midoriya-sama." Panggil anggota itu lagi dengan sedikit menaikkan suaranya, tapi tetap dengan nada sopan. Berhasil menyadarkan Midoriya yang kemudian berkedip terkejut, matanya terlihat kebingungan.

"Y-ya?"

"Apa Anda baik-baik saja?"

Midoriya berdeham pelan. "Ya, maaf aku sedikit tidak fokus tadi..."

"Tidak masalah, biar saya ulangi laporan tadi."

Anggota itu mengulangi laporan yang untungnya belum terlalu jauh dia jabarkan tadi. Midoriya mencoba untuk fokus mendengarkan.

Nyut...

Sebelah matanya berkedut tipis, gadis itu mengernyit. Lagi, kepalanya terasa berdenyut lagi. Hal itu berlangsung sejak awal rapat sehingga dia tak bisa sepenuhnya fokus dan akhirnya melamun tadi.

Meski dengan nyeri kepalanya yang mengganggu, Midoriya berhasil bertahan untuk fokus di sisa waktu rapat. Semua laporan berhasil dia dengarkan dan dia memberi masukan juga mendengarkan pendapat seperti biasa. Beberapa rencana untuk mengatasi masalah yang bisa segera mereka tangani pun terbentuk dan akan segera dilaksanakan secepatnya.

"Terima kasih untuk partisipasi kalian semua, kita akan bertemu di rapat selanjutnya. Kalian bisa bubar."

Seluruh anggota pun meninggalkan ruangan yang segera kosong tak lama setelahnya. Midoriya menghela napas lega, dia langsung memijat kepalanya yang pening. Rasa pusing yang lebih berat dari biasanya membuat gadis itu terus mengernyit terganggu.

"Padahal aku sudah minum vitamin dari Sumire tadi pagi. Biasanya akan baik-baik saja..."

"Midoriya."

Panggilan itu mengejutkannya. Midoriya mendongak melihat Kirishima yang tidak dia sadari kehadirannya.

"Oh, Kirishima-kun, kapan kau datang?"

"Baru saja, maaf aku mengejutkanmu."

"Tidak apa. Aku sedang tidak melihat sekitarku tadi."

Kirishima memandang heran karena tidak biasanya Midoriya tidak sadar saat dia masuk. Dia melihat gadis itu nampak tidak nyaman. "Kau baik-baik saja?"

"Huh? Ya, aku hanya sedikit pusing seperti biasa. Nanti juga hilang."

"Mau istirahat dulu sebelum kembali ke ruanganmu?"

"Tidak, ayo kita kembali sekarang." Midoriya memikirkan pekerjaannya yang dia tunda karena pertemuan organisasinya.

"Yang Mulia pergi keluar istana beberapa saat lalu, kurasa dia akan kembali sore nanti."

"Begitu, aku mengerti."

.
.
.

Bakugou sedikit mengerem langkahnya begitu dia masuk ke ruang kerja karena dia melihat Midoriya yang terlelap dengan kepala di atas mejanya. Belum pernah dia melihat gadis itu tertidur di ruang kerja sebelumnya, dia pun lanjut berjalan masuk dengan sedikit melangkah lebih sunyi.

Kirishima tidak terlihat di sekitar, mungkin jenderal itu tengah diminta sesuatu di luar. Bakugou berjalan ke meja Midoriya setelah memeriksa tumpukan berkas di mejanya sendiri sejenak.

Fake Bride - BNHA Fanfict (Completed)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt