Part - 33

98 8 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.

"Asal kamu tahu, kakak mengetahui semua hal tentangmu dari dulu."

~Revan Ahmad Al Farisqi.

***

"A' aaa'.."

Zahra dibuat tertawa dengan perlakuan lucu seorang Revan.

Laki laki itu tengah menyuapi nya semangkuk bubur yang menurutnya rasanya sangat aneh.

Awalnya Zahra tak mau makan, tetapi suami nya itu terus membujuknya dengan cara melawak.

Ia membuka mulutnya lebar lebar dengan kedipan mata yang terus menerus membuatnya terlihat sangat kiyowo.

Karena dulu Revan yang Zahra kenal adalah laki laki yang dingin, irit bicara dan pemalu.

Tetapi sifat itu sangat berbanding terbalik dengan sekarang, baru mengenal Revan kurang lebih dua minggu membuat perlahan ia mengetahui sifat aslinya.

"Hmm nah gitu dong pinter." Revan tersenyum kala Zahra menyantap makanannya dengan lahap.

Zahra diam dengan mengunyah perlahan bubur yang berada di dalam mulutnya.

Ia merasakan anehnya bubur itu dengan mata yang menyipit dan raut muka yang terasa tak suka.

Revan yang melihat perubahan raut muka Zahra lantas mengambil sendok dan mencicipi bubur itu.

Setelah merasakan rasanya, Revan menghentikan kunyahannya.

Memang benar, bubur ini terasa sangat hambar.

Bagi orang sehat saja rasanya tak enak, apalagi orang sakit yang lidahnya terasa pahit.

"Mau ganti menu aja makannya?" Tanya Revan pelan karena merasa tak tega dengan gadisnya.

Zahra menggeleng dengan lucunya. "Gapapa kok, ini jadi enak kalo disuapin kakak."

Revan merasakan pipinya memanas atas ucapan Zahra.

Zahra yang melihat itu lantas tertawa.

Dasar mental yupi. Batin Zahra.

"Mana helikopternya ini udah kosong nih." Ucap Zahra lalu membuka mulutnya lebar lebar.

Langit BiruWhere stories live. Discover now