Part - 7

217 13 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..
Absen kalian kelas berapa?

Absen kalian kelas berapa?

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.
.
.
.
.
.
.

"Terkadang orang terdekat bisa merubah sikap seseorang."

~Arfan Pradipta.

***

"Ehh Fathan.." Celetuk seseorang dari belakang saat dirinya akan membayar belanjaan nya.

"Lah Revan, lagi beli apa bro?" Tanya Fathan pada temannya yang diketahui bernama Revan.

"Disuruh Ayah beli sosis, nanti malam mau bakaran sama om om." jelasnya yang membuat Arfan tidak paham pembicaraan antara keduanya.

"Om om?" Gumam Arfan.

Arfan menatap Revan dengan tatapan bingung, tidak mengerti arah pembicaraan mereka berdua.

"Salam ya buat Ayah lu." Ucap Fathan sembari menepuk pundak Revan dua kali.

"Siap."

"Oh ya ini siapa?" Tanya Revan sembari menoleh kepada seseorang di samping Fathan.

"Kenalin ini Arfan, tetangga gue." Jelas Fathan memperkenalkan Arfan.

Keduanya lantas berjabat tangan dan tersenyum.

"Arfan."

"Revan."

"Bang Revan rumahnya dimana?" Tanya Arfan basa basi.

"Itu di perumahan militer." tunjuknya pada gerbang perumahannya yang tertutup.

Disana terdapat beberapa Tentara yang berada diluar, sekedar mencari angin atau berjaga di pos depan.

"Oh jadi lu tentara?" Arfan terkejut sekaligus takjub.


"Hahaha nggak kok, Ayah gue yang tentara." perjelas Revan yang membuat Arfan membulatkan mulutnya paham.

"Ohh gitu."

"Ini totalnya lima puluh ribu." Ujar mbak mbak kasir di toko itu yang membuat ketiga nya menghentikan pembicaraannya.

Lantas Fathan memberikan uang sesuai nominal dan segera berpamitan kepada Revan untuk pulang.

Langit BiruDonde viven las historias. Descúbrelo ahora