Part 41

80 6 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.
.
.
.

"Dan dia bersamamu dimanapun kamu berada. (Q.S. Al Hadid : 4)"

***

"Reynald."

Revan, Rendy dan Faiz kompak langsung menoleh terkejut ke arah Zahra.

Sedangkan Zahra sendiri hanya mematung sembari terus menatap lurus ke arah layar laptop.

Berulang kali ia memastikan dan meyakinkan dirinya jika itu bukanlah Reynald.

Masih ingat Reynald? Teman sekelas Zahra yang baru pindah beberapa minggu yang lalu. (Baca Part 37)

"Kamu kenal dia?" Tanya Revan.

Zahra menatap Revan dan mengangguk.

"Dia temen baru aku, minggu kemarin baru pindah dari Bandung."

"Kamu ada salah sama dia?" Revan mengajak Zahra duduk di sofa yang terdapat di ruangan itu.

Sedangkan Rendy dan Faiz masih sibuk dengan rekaman CCTV di laptop Revan.

"Gak ada, aku aja gak terlalu kenal sama dia, aku tahu dia juga sekedar nama."

Revan kembali menatap lurus ke depan, memikirkan apa sebab teman baru Zahra melakukan hal ini.

Dia pasti melakukannya dengan alasan, tetapi mereka berdua tak pernah mengusik atau berurusan dengannya.

"Kalian balik aja dulu, besok pagi kita urus."

Rendy dan Faiz menoleh ke arah Revan lalu mengangguk pertanda menyetujui ucapannya.

Keduanya segera berpamitan dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Revan dan Zahra masih duduk tenang di sofa ruang tamu.

"Besok kalo kamu ketemu dia di sekolah, pura pura gak terjadi apa apa ya, kita perlu menyelidiki ini, jangan gegabah." nasehat Revan.

Zahra masih saja menatap lurus kedepan, ia memikirkan baru beberapa bulan pernikahannya dengan Revan sudah banyak sekali permasalahan yang harus mereka hadapi.

"Sayang."

Zahra menoleh atas panggilan itu.

"Jangan dipikirin ya, kita pasti bisa lewatin ini,"

Langit BiruDonde viven las historias. Descúbrelo ahora