Part - 11

175 16 7
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


.
.
.
.
.
.

"Jika sudah siap kenapa harus menunda halal dan terus menjalankan yang haram?"

~Alysha Nazwa Azzahra.

***

Author POV

Revan menutup pintu itu pelan, akhirnya ia bisa bernapas lega.

Karena ini pertama kalinya ia mengunjungi seorang gadis, ditambah ia berangkat sendirian.

Sungguh menurutnya hal ini lebih menegangkan dari pada ujian nasional.

Revan memasuki mobilnya dan segera mengendarai kembali menuju kampus.

Sesampainya di kampus ia langsung berjalan menuju ke fakultasnya dan segera menyusul mengikuti kelas hari ini.

🌼🌼🌼

12.05 Wib.

Zahra melaksanakan Ibadah Sholat dhuhur dengan posisi duduk.

Ya bagaimana lagi, tubuhnya masih belum kuat untuk dibuat berdiri lama.

Saat ke kamar mandi saja ia dituntun Mamanya dengan berpegangan tiang infus.

Saat Zahra masih dalam posisi tahiyat akhir, tiba tiba pintu terbuka menampakkan Papa Ali yang berjalan tanpa suara ke arah sofa yang terdapat Mama Rahma duduk membaca Al-Quran dengan tenang.

Mama Rahma yang menyadari keberadaan Suami nya lantas mendongak dan melepas kacamatanya.

Belum lama Papa Ali duduk tiba tiba ia mendengar suara cempreng dari arah ranjang.

"Papaaaa!!" teriak Zahra dengan masih mengenakan mukena nya.

Papa Ali yang mendengar itu lantas tersenyum dan segera mendekat dengan membawa dua paperbag.

Satu paperbag ia letakkan di samping Zahra duduk. Dengan cepat Zahra membuka dan mengeluarkan isinya.

Isinya adalah tiga buah novel fiksi terbaru. Hal itu tentu saja membuat Zahra sangat senang.

Langit BiruNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ