Part - 16

152 14 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.

"Jadi gini ya rasanya mencintai sahabat sendiri."

~Alysha Nazwa Azzahra.

***

Saat ingin masuk ke dalam kelas, tiba tiba ia dihadang seseorang membuatnya sangat terkejut.

Dia adalah Arfan

"Zah?" Arfan memanggilnya dengan pelan sembari menunduk, Karena Arfan sedikit lebih tinggi dari Zahra.

Zahra masih merasa berdebar ketika berhadapan dengan Arfan.

"Eh Arpan, Pagi." Sapa Zahra setenang mungkin seperti biasanya.

Ia tak ingin Arfan mengetahui perasaannya ditambah ia juga harus memberitahu jika ia akan dijodohkan dalam waktu dekat.

"Pagi." Sapa Arfan balik.

Ia masih berdiri menghadang jalan Zahra. Dan kembali berucap. "Zah laki laki di rumah lu tadi siapa?" Tanya Arfan telak.

Dari tadi ia sangat geram ingin menanyakan hal ini, karena ia sangat penasaran dengannya. Ditambah ia sepertinya pernah bertemu dengan lelaki itu sekali.

"O..ohh itu ehm, nanti deh gue ceritain."

"Sekarang aj..!"

"ZAHRAA!!" ucapan Arfan terhenti ketika terdengar teriakan dua sahabat Zahra yang muncul dari belakang.

Dan Zahra sangat bersyukur atas kehadiran mereka yang menyelamatkannya dari pertanyaan Arfan.

Mereka adalah Salma dan Mira.

"Eh ada Arfan, gue gak telat lagi loh ya." Ujar Mira yang diangguki oleh Arfan.

Pasalnya kemarin Mira terlambat dan harus kena hukum dengan Arfan selaku ketua Osis.

"Yaudah gue ke kelas ya. Nanti istirahat ketemu di kantin." Arfan mengucapkan kalimat itu disertai senyuman lalu berbalik meninggalkan ketiga gadis itu menuju kelasnya.

Ahhh rasanya Zahra ingin menangis saat ini juga. Ia masih sangat menyukai sahabatnya itu, tapi disisi lain ia juga harus belajar mencintai lelaki lain yang akan dijodohkan dengannya.

Langit BiruWhere stories live. Discover now