Part - 36

96 7 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.
.
.
.

"Masya Allah sungguh indah ciptaanmu yang engkau takdirkan menjadi untukku."

~Revan Ahmad Al Farisqi

***

Pukul setengah sebelas malam, Revan dan Zahra masih berada di caffe.

Bukan tanpa alasan, Revan harus mengurus rekapan data dan juga meneliti beberapa pegawai baru.

Zahra yang saat itu sedang gabut dan kebetulan ia tak mempunyai kuota di rumah.

Jadi ia memanfaatkan wi-fi caffe suaminya untuk menonton drama korea yang sempat tertunda.

Lagi lagi ada saja hal yang membuat Zahra terkejut adalah.. nama pasword wi-fi nya menggunakan nama panjangnya.

Aaaaa salting brutal sksk

Zahra merebahkan tubuhnya di kasur empuk ruangan khusus milik Revan.

Sedangkan Revan duduk di kursi kebesarannya tepat lima langkah di depannya.

Terhitung sudah dua jam lamanya. Namun, laki laki itu masih setia memandangi layar laptopnya dengan sesekali mencoret coret kertas di sampingnya.

Tak lama kemudian, drama yang Zahra tonton telah selesai, ia mematikan ponselnya dan menegakkan tubuhnya untuk duduk.

Jujur ia sudah sangat mengantuk, dan Revan beberapa kali mengatakan 'Tidur saja dulu, nanti Kakak bangunin.'

Tetapi Zahra selalu menolak dengan dalih ia susah dibangunkan jika sudah tertidur lelap.

"Kak." Panggil Zahra dengan mengucek sebelah matanya.

Revan mengalihkan atensi nya dari laptopnya dan beralih menatap gadisnya yang duduk dengan sesekali menguap.

"Iya?" Tanya Revan, sedangkan Zahra kembali menguap.

"Ngantuk banget ya?" Zahra mengangguk lesu.

"Bentar, ini udah mau selesai kok."

Langit BiruWhere stories live. Discover now