part - 15

178 11 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.

"Masya Allah, hal baik apa yang pernah aku lakukan bisa mendapatkan laki-laki sebaik Kak Revan."

~Alysha Nazwa Azzahra.

***

"Jadi kapan kita menentukkan hari baiknya?"

Kalimat itu terlontar dari bibir Fathan, membuat keadaan kembali hening.

"Kenapa jadi kamu yang buru-buru bang? Adikmu saja tenang." Balas Mama Rahma yang dibalas kekehan oleh Fathan.

"Aku tuh udah gak sabar pengen jadi kakak iparnya Revan mah." Balasan Fathan menuai gelak tawa semua orang.

Revan juga sedikit tersenyum mendengar jawaban sahabat sekaligus calon kakak iparnya itu.

"Kamu ini becanda mulu." Ucap Ayah Rayyan.

"Van, udah siap?" Tanya Fathan lagi membuat Revan menautkan kedua alisnya bingung.

"Siap apa?" Tanya Revan balik.

"Tugas presentasi buat besok lah apalagi." Sontak semua orang tertawa lagi atas jawaban Fathan.

Mereka kira 'Siap' yang Fathan maksud adalah kesiapan tentang kelanjutan dengan Zahra.

Setelah itu mereka sibuk dengan obrolan masing masing.

Fathan dan Revan yang sibuk membahas tugas kuliah mereka.

Mama Rahma, Zahra, dan Bunda Arun yang sibuk membicarakan seputar skincare dan model gaun untuk pernikahan mereka nanti.

Papa Ali dan Ayah Rayyan yang bertukar cerita tentang dunia militer dan bisnis.

Ahh sepertinya kedua keluarga ini sudah sangat cocok untuk menjadi keluarga besar.

Oh ya di ruang tamu rumah Zahra juga dipasang dekor sederhana sebagai pemanis dari acara khitbah mereka.

Oh ya di ruang tamu rumah Zahra juga dipasang dekor sederhana sebagai pemanis dari acara khitbah mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Langit BiruWhere stories live. Discover now