Part - 42

75 6 3
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.

Berdzikir membuat hati tetap tenang dan mengingat jika Allah selalu membersamai.

***

"Dek, kamu keluarganya Revan ya?"

Zahra diam, ia tak mengenal dua orang asing ini, tetapi mengapa mereka mengenal suaminya? apa perlu ia menjawab?

"Enggak, om." Bohong Zahra dengan menggelengkan kepalanya.

Jujur ia sedikit takut kepada dua orang ini, terlebih keadaan sekolah yang sudah sepi.

Ia hanya berjaga jaga, sedari kecil Mama nya selalu mengingatkan jangan pernah berbicara dengan orang asing. Meski ia sudah besar ia tetap memiliki rasa takut.

"Oh ngga ya, Om cuma mau ngasih tau kalo Revan kecelakaan."

"HAHH?! KECELAKAAN!?"

"Iyaa tadi om lewat di jalan itu terus disuruh ngasih tau Revan sama adeknya gitu."

Tanpa pikir panjang Zahra langsung menganggukkan kepalanya cepat dan mengaku jika ia adalah adik dari Revan.

"Terus sekarang Kak Revan ada di rumah sakit mana?"

"Tadi belum di bawa ke rumah sakit, masih ditolongin di rumah warga."

Mendengar itu Zahra panik setengah mati, bagaimana tidak Revan suaminya sedang terluka dan segera membutuhkan pertolongan tetapi belum juga dibawa ke rumah sakit.

"Adek ikut kita aja, kalo nunggu kendaraan pasti bakal lama,"

Tanpa pikir panjang, Zahra segera menyutujui ucapan dua orang asing itu.

Yang ada dipikirannya saat ini adalah bagaimana kondisi suaminya.

Rasanya ia ingin menangis, takut terjadi hal hal yang tak diinginkan menimpa Revan.

Pantas saja sedari tadi Revan tak bisa dihubungi, juga ia menunggunya sudah sangat lama.

Ia membuka pintu mobil bagian belakang lalu segera mendudukkan dirinya.

Zahra menunduk, meremas rok abu abunya, berdoa untuk Revan semoga ia baik baik saja.

Eitss tapi pertanyaannya apakah Zahra telah mencintai Revan saat ini? dan ia bisa melupakan cinta pertama dari sahabatnya itu?

Langit BiruWhere stories live. Discover now