Part - 35

84 8 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

.
.
.

"Ternyata membuat dia senang tak perlu berlebihan, dengan hal kecil seperti ini sudah membuatnya terus mengukir senyuman."

~Revan Ahmad Al-Farisqi

***

Revan tengah menjemput Zahra di samping pintu gerbang, laki laki itu beberapa kali melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Sudah dua puluh lima menit ia menunggu.

Ia mundar mandir dan sesekali memperhatikan siswa siswi yang keluar.

Akhirnya ia mendudukkan dirinya di jok motor lalu membuka ponselnya.

Ia mencari kontak gadisnya dan segera menghubunginya.

Disaat Revan sibuk dengan ponsel ditangannya, tiba tiba ia terkejut kala deringan ponsel tiba tiba terdengar mendekatinya.

Revan tahu siapa pemilik nada dering ponsel itu, ia lantas menoleh dan benar saja, ia mendapati gadisnya tengah menyengir menampakkan deretan gigi putihnya.

"Hehe Assalamualaikum."

"Waalaikum salam."

Zahra mengambil tangan Revan dan mencium punggung tangannya dengan hormat.

"Tadinya mau ngagetin, eh ponsel aku bunyi."

Revan menggeleng dengan kelakuan random gadisnya.

Revan mengambil helm Zahra dan memakaikannya.

"Yuk." Ucap Revan setelah menurunkan pijakan kaki belakang.

Zahra menaiki motor dengan berpegangan pada pundak Revan lalu mereka segera meninggalkan area sekolah.

🌼🌼🌼

"Ikut Kakak yuk?"

Dahi Zahra berkerut, seolah penasaran kemana Revan akan mengajaknya.

Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam dan Zahra baru saja melaksanakan sholat Isya' berjamaah dengan Revan.

Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang