Part - 14

160 14 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

.
.
.
.
.

"Maukah kamu menyempurnakan separuh agamaku dan bersama sama mencari ridho nya?"

~Revan Ahmad Al Farisqi.

***

19.45 Wib

Setelah selesai melaksanakan sholat Isya berjamaah, mereka segera bersiap siap untuk menyambut tamu dari keluarga Revan.

Mereka sibuk dengan kegiatan masing masing.

Mama Rahma yang memasukkan beberapa jajanan ke dalam toples. Dan Papa Ali yang menata beberapa hidangan di atas meja ruang tamu.

Sedangkan Fathan sibuk sendiri dengan tugas kuliahnya yang belum juga selesai.

Dan Zahra, ia tengah duduk manis di kursi riasnya. Ia berdandan dengan sedikit memoles wajahnya menggunakan pelembab dan bedak tabur saja.

Ia mengenakan baju yang kemarin ia beli bersama Fathan. Dan ia memilih baju Abaya Mint yang dipadukan dengan pashmina senada untuk malam ini.

Tiba tiba Fathan sudah bersender di pintu kamar Zahra dengan posisi menatap Adiknya yang sedang memakai hijab.

Sejak kapan Fathan berdiri disitu?

Ia terus memantau apa yang dilakukan Adiknya dengan sesekali berkomentar.

"Udah cantik kok, jangan merah merah itu bibirnya." Ujarnya pada Zahra yang sedang memoleskan lipbalm pada bibirnya.

"Ini tuh lipbalm gunanya biar bibir gak kering. Jadi gak sampe merah lah bang." Jelas Zahra yang dibalas kekehan oleh Abangnya.

"Bagus deh kalo gitu."

"ABANG!! ADEK!! AYO TURUN INI TAMUNYA UDAH DI DEPAN!!" Tiba tiba terdengar suara teriakan Mamanya dari bawah yang mengejutkan mereka berdua.

Entahlah mengapa akhir akhir ini Mama nya itu hobi sekali berteriak.

"Ayo dek turun." Ajak Fathan yang diangguki oleh Zahra.

Ia turun ke lantai bawah beriringan dengan Fathan.

Laki laki itu mengenakan sarung hitam yang dipadukan dengan kemeja hitam pula.

Langit BiruOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz