Part - 17

133 13 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya..

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

***

Dua jam setelahnya Arfan telah dipindahkan ke ruang rawat inap.

Tante Alya pulang dulu untuk mengambil beberapa baju dan barang barang yang sekiranya dibutuhkan.

Sedangkan di ruangan Arfan terdapat Mama Rahma dan Zahra yang menjaga.

Mama Rahma duduk di kursi tunggal samping ranjang Arfan. Sedangkan Zahra bersiap siapa akan melaksanakan sholat Isya' di musholla rumah sakit.

"Mah, aku sholat Isya' dulu ya." Ucap Zahra yang diangguki oleh Mama nya.

"Iyaa, tau tempatnya kan?"

"Iya tau."

Ia berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan itu.

Sedangkan di dalam ruangan, Mama Rahma hanya diam karena Arfan tertidur setelah minum obat.

🌼🌼🌼

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan Tante Alya yang datang dengan seorang lelaki paruh baya berkepala empat.

Dia adalah Husain. Suami dari Tante Alya sekaligus Papa Arfan.

Ia pulang mendadak dari Bandung kala mendapatkan kabar bahwa anak semata wayangnya itu masuk rumah sakit.

"Assalamualaikum." Salam keduanya ketika memasuki ruangan.

"Waalaikum salam," Balas Mama Rahma.

Mama Rahma berdiri dari duduknya dan mempersilahkan Om Husain yang ingin duduk di samping anaknya.

"Zahra mana mbak?" Tanya Tante Alya kepada Mama Rahma.

"Masih sholat di musholla."

"Ohh"

Mereka bertiga diam sembari menatap sosok Ayah yang merindukan putra nya.

Om Husain terus menatap sekujur badan anaknya dari atas sampai kaki putranya yang terbalut perban.

Dalam hati ia menyalahkan dirinya sendiri karena terlalu memforsis bekerja dan lalai dalam menjaga putra nya.

Ceklek

Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang