Part - 40

75 5 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.

"Kakak selalu berdoa sama Allah buat di pertemukan lagi sama kamu walaupun cuma sebentar."

~Revan Ahmad Al Farisqi

***

Pukul setengah sebelas malam mereka baru tiba di rumah setelah berbelanja barang barang dan keperluan rumah.

Saat ini keduanya tengah rebahan di ruang keluarga dengan barang belanjaan yang masih berserakan.

Memang benar, berbelanja dengan perempuan tak cukup dalam waktu singkat, rasanya sangat melelahkan dan membosankan.

Dan Revan telah merasakannya untuk yang kedua kali.

Pertama dulu ketika ia kecil, ia sangat antusias ikut Bunda nya berbelanja, dan ternyata tak cukup hanya dalam waktu 1 atau 2 jam.

Sejak saat itu ia kapok, ia tak lagi ikut Bunda Arun berbelanja lagi, dan sekarang momen itu harus terulang lagi dengan Zahra, istrinya.

"Hufftt." Berulang kali Revan menghembuskan nafas panjangnya, berulang kali pula Zahra terkikik geli atas itu.

"Capek banget emang?" Tanya Zahra sembari menyamankan posisi duduknya di samping Revan.

"He em."

Zahra menangkupkan tangannya dikedua pipi Revan yang membuat bibir lelaki itu maju beberapa senti.

"Gemess banget sih."

Zahra mengecup bibir Revan sekilas.

Hal itu tak disia siakan oleh Revan, ia dengan cepat  menahan tengkuk Zahra dan membalas ciuman gadisnya yang mulanya hanya sekilas berubah menjadi beberapa detik.

"AAAAA FIRST KISS GUEE!!" Teriak Zahra dengan mendorong dada Revan hingga membuat lelaki itu terdorong ke belakang.

Tidak ada lumatan atau kecupan mesra, karena Zahra tak siap, ia terkejut dan langsung mendorong Revan begitu saja.

"Haha sama kok." Balas Revan santai dengan menatap bibir mungil Zahra yang telah ia curi ciuman pertamanya.

"Sama?" Bingung Zahra.

Langit BiruWhere stories live. Discover now