Part - 34

83 6 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.

Vote sebelum membaca
Jangan lupa komen ya

Vote sebelum membacaJangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.

"Ini bacaannya salah sayang."

~bisik Revan tepat di telinga Zahra.

***


Setelah menjalani perawatan di rumah sakit kurang lebih lima hari. Hari ini Zahra sudah diperbolehkan pulang.

Revan adalah orang yang paling sibuk. Dari mengurus biaya adminitrasi, membereskan baju baju sekaligus barang barang yang dibawa dari rumah untuk di pindahkan ke dalam mobil sampai menuntun Zahra masuk ke dalam mobil.

Sebenarnya Zahra sudah kuat dan mengatakan jika sudah bisa berjalan sendiri, tetapi suami nya itu sangat berlebihan.

Lima hari terakhir ini pula Revan harus mundar mandir dari Rumah - kampus - Rumah sakit.

Hal itu pasti bukanlah hal yang mudah, ditambah ia juga harus bergadang di Rumah sakit untuk menyelesaikan tugas tugasnya sekaligus menjaga gadisnya.

"Oke sekarang tinggal make seatbelt." Ucap Revan dengan membantu memasangkan Zahra sabuk pengaman.

Zahra hanya bisa mendengus pelan, ia rasa suaminya ini terlalu berlebihan.

Ia sudah lelah mengatakan jika ia bisa sendiri, tetapi Revan tetap akan melakukannya dengan dalih Zahra masih baru pulih dan masih lemas.

Revan memundurkan mobilnya dari parkiran, ia mengemudi hanya menggunakan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya menggenggam dan mengelus tangan gadisnya.

Tak bisa dipungkiri, hati Zahra terasa berbunga bunga, perutnya seperti dipenuhi ribuan kupu kupu, kata anak wattpad.

"Mau mampir dulu gak?" Tanya Revan dengan sekilas memalingkan wajahnya ke kiri, menatap Zahra.

"Ehm, di rumah ada yogurt gak?" Tanya Zahra.

"Kita pulang ke rumah kamu dulu ya, soalnya nanti kalo ke rumah militer takut Bunda gak bisa 24 jam jagain kamu." Balas Revan mengalihkan pembicaraan.

Bukan tak ingin membelikan gadisnya minuman kesukaannya, tetapi ia sudah menghabiskan yogurt hampir dua botol per hari.

Setiap Zahra meminta dibelikan yogurt, Revan selalu menurutinya.

Tetapi kali ini tidak lagi, dirinya juga harus memperhatikan kesehatan gadisnya.

Karena meminum yogurt secara berlebihan juga tak baik bagi kesehatan

Langit BiruWhere stories live. Discover now