Bab 5 - Berdamai Sejenak

2.2K 255 14
                                    

Alhaitham murka. Setelah Nahida menutup rapat, ia bergegas menemui Kaveh untuk menenangkan dirinya. Ia membuka Akasha, mencari di mana arsitek bodoh itu berada, dan melesat pergi tanpa peduli sebanyak apa dosen atau mahasiswa yang berusaha menyapanya.

Kaveh saat ini berada di toilet. Mendengar suara pancuran menyala, nampaknya pasangannya itu sedang membersihkan tubuh yang dikotori Alhaitham semalaman.

Alhaitham tidak mengganggu waktu Kaveh. Ia duduk di kursi tunggu di seberang toilet dan membaca bukunya.

Tak lama kemudian, senandung mulai terdengar. Kaveh menggumamkan beberapa nyanyi hingga ia keluar kamar mandi dengan rambutnya yang basah.

"Na na na~♫ na na naaaa na na~"

Yang Kaveh nyanyikan adalah alunan lagu aneh yang tak Alhaitham ketahui siapa penciptanya. Sepertinya ia pernah beberapa kali mendengar ketika melewati hutan semasa kecilnya. Mungkin Kaveh belajar dengan pemusik jalanan itu puluhan tahun silam.

"Hmm... mmm.. Na na na~♫ AHHH!!!" Nyanyian merdu itu menjadi pekikan begitu Kaveh melihat Alhaitham duduk dalam diam di hadapannya. "APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?! Mengagetkanku saja."

Alhaitham menutup bukunya dan mendongak. Tanpa salam pembuka atau apa, ia langsung saja bertanya, "Apa agendamu setelah ini?"

"Setelah ini?" Kaveh memikirkannya sejenak sembari membasuh rambutnya dengan handuk. Ia berjalan ke arah wastafel dan menyalakan pengering rambut yang disediakan di toilet dosen sebelum menjawab, "Umm, sebenarnya aku ingin mengerjakan desain rumah sakit Pelabuhan Ormos di bar Diluc, tapi Nahida memanggilku ke kantornya. Memangnya kenapa?"

"Jangan ke sana."

"Eee, maksudmu jangan ke bar Diluc atau ke Nahida?"

"Dua-duanya." Alhaitham mengatakannya dengan nada datar seolah tanpa emosi.

Kaveh memicingkan matanya penuh curiga. "Pfft ... kau ini kenapa? Hari sudah berganti dan kau masih seperti ini. Apa kau salah makan? Apa mahasiswa yang mengulang kelasmu tiga kali telah meracunimu?"

"...."

"Sudah kukatakan padamu untuk menurunkan standar nilai. Mereka tidak sejenius dirimu. Aku tidak mungkin ...."

"Aku lapar," jawab Alhaitham untuk menutup mulut Kaveh. "Kau mau makan siang, tidak?"

Sebelum Kaveh bisa merespon, Alhaitham pergi meninggalkannya. Pria itu berjalan keluar layaknya model di karpet merah seolah tidak sedang membuat permintaan yang tidak rasional.

"Aku tunggu di mobil. Kalau kau tidak datang, aku tidak akan membersihkan rumah selama satu bulan."

"Apa?!" Kaveh memprotes, "Tapi kau juga yang meninggali rumah itu. Apa kau tidak risih dengan tumpukan piring dan pakaian kotor?

Alhaitham tidak menjawab, juga tidak berhenti melangkah. Kaveh jadi harus berlari untuk menyusulnya.

"Bagaimana dengan Nahida? Dia ingin membicarakan sesuatu denganku."

Alhaitham menjawab, "Tidak penting. Jika kau tidak datang, dia tahu alasannya karena aku."

Kaveh tidak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Alhaitham. Ia pun pergi ke tempat parkir, meninggalkan motornya, dan masuk ke dalam mobil profesor Haravatat itu.

Selagi Alhaitham dan Kaveh melesat ke jalanan kota, para mahasiswa yang tidak sengaja berpapasan dengan mereka jatuh dalam kekacauan.

Laman mahasiswa di Akasha segera diperbarui dengan foto Kaveh dan Alhaitham yang jalan beriringan. Cincin di jari manis Kaveh juga diperbesar dan terpampang di sana. Judul artikel pendek yang menyertai berbunyi, "Dua Profesor Akademiya Bertunangan?"

Your Professor is Mine [Haikaveh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang