Bab 31 - Debut sebagai Raja

1K 134 10
                                    

Pertanyaannya sekarang adalah ...

... mengapa Azariq?

Semua ini berkaitan dengan hari di mana Alhaitham mendapat kekuatan dewatanya kembali.

Di hari itu, ilmu pengetahuan yang tak pernah Alhaitham duga sebelumnya meledak secara tiba-tiba di benaknya. Alhaitham jadi bisa menggunakan sihir, membaca pikiran, dan lain sebagainya.

Begitu Alhaitham keluar dari makamnya dan bergabung bersama Kaeya, Azariq, dan Rana yang menjemputnya dari Desa Aaru, ia segera tahu rahasia-rahasia yang tidak pernah ketiga orang itu ungkapkan sebelumnya.

Rana hanya mahasiswa tukang gosip biasa. Gadis itu tidak mungkin terlibat dalam kekacauan apapun.

Kaeya jelas mencurigakan. Pria itu tahu Alhaitham adalah Raja Deshret, tapi tidak berkomentar sedikitpun terkait kekuatannya. Untuk info lain, Alhaitham masih belum mampu mengakses karena pria berdarah Snezhnaya itu entah bagaimana telah memblokade pikirannya.

Sementara itu Azariq. Pria gurun yang bodoh itu begitu transparan. Alhaitham segera menguak rahasia dari otak udangnya.

Pertama-tama, Azariq jelas anak buah Fatui. Itu juga sudah dibuktikan oleh Diluc yang telah menyelidiki Azariq sejak lama.

Kedua, Azariq diperintahkan oleh Fatui untuk menjalankan sebuah tugas khusus. Pria yang telah menerima upah dari organisasi Snezhnaya nyaris seumur hidupnya itu rupanya sedang mencari reinkarnasi Raja Deshret dan Nabu Malikata.

Ya. Misi Azariq sangat jelas. Pria yang tidak benar-benar tahu seberbahaya apa tugas dari Fatui itu tengah mengincar Alhaitham dan Kaveh sejak lama.

Bodohnya, Azariq belum tahu kalau Alhaitham dan Kaveh-lah yang selama ini ia cari.

Di Dar al-Syifa, Alhaitham mungkin nyaris mati karena tak mampu menahan kekuatannya di hadapan Azariq. Namun, sang pemandu kira Alhaitham hanya demam.

Raja Deshret mungkin bangkit di depan hidung Azariq, tapi pria itu sibuk memikirkan otot-ototnya dan melewatkan ledakan cahaya di piramida.

Malam ini, Alhaitham ingin membuat Azariq membelot dari Fatui untuk menjadi kaki tangannya. Ia dengan wibawanya melangkah ke atas singgasana dan duduk menghadap Azariq yang telah Diluc dudukkan di tengah aula.

Alhaitham menghentakkan saber Diluc ke lantai dan entah bagaimana tiba-tiba ada meja makan beserta hidangan mewah di atasnya. Alhaitham menyiapkan makan malam untuk Azariq di tengah aula dan untuk Diluc di samping kursi singgasananya.

"Diluc, duduk di sisiku," ujar Alhaitham dengan mata yang menyala kehijauan. Saat itu, ia tengah menjadi Raja Deshret seutuhnya.

Diluc tidak tahu apa yang sedang terjadi. Otaknya yang sudah dibuat pusing sejak tadi kini semakin berdenyut.

Ketika masuk Khaj-Nisut tadi, ia yakin tidak ada meja makan dan hidangan di sana. Ia tidak mengerti bagaimana Alhaitham bisa memunculkannya.

Diluc pernah memecahkan rekor menjadi ksatria termuda di Knight of Favonius. Prestasinya begitu cemerlang hingga membuat ayahnya bangga.

Jelas ia tidak pernah gemetar sedikitpun apabila bertemu orang lain. Hari ini, untuk pertama kalinya, kakinya seperti jerami saat ia melangkah untuk duduk di samping Alhaitham. Ia melirik senjatanya di tangan sang profesor filsafat namun tidak berani merebutnya kembali.

Alhaitham kemudian tersenyum. Ia mempersilakan Diluc untuk menyantap makan malamnya sebelum meneguk anggurnya sendiri.

Setelah memastikan Diluc kembali mendapatkan ketenangannya, barulah Alhaitham memulai sesi interogasinya.

Your Professor is Mine [Haikaveh]Where stories live. Discover now